0

3.2K 250 13
                                    

"Janji ya kamu gak boleh nikah kalau bukan sama aku"
(si anak laki-laki menyengir lebar)




^










Seorang gadis kecil nampak murung seorang diri di bawah sebuah pohon besar sambil memegangi dua bonekanya yang berupa sepasang pengantin. Gadis kecil itu melihat pada sekelompok anak kecil yang sedang asyik bermain tak jauh darinya. Gadis itu murung karena tak ada yang mau bermain dengannya.

"Hei," sapa sebuah suara.

Gadis kecil itu mendongak dan mendapati seorang anak laki-laki sebaya dengannya sedang berdiri di sampingnya.

"Jangan sedih gitu. Nanti kamu gak cantik lagi," ucapnya membujuk.

"Kamu mau gak main sama aku?" tanya gadis kecil itu dengan wajah sendu.

Anak laki-laki itu mengangguk lalu duduk di samping si gadis kecil. Mereka duduk berdua di atas sebuah tikar. Gadis itu tersenyum senang sambil mengeluarkan semua mainan yang dibawanya.

"Kita mau main apa?"

"Kamu jadi pengantin laki-lakinya dan aku jadi pengantin perempuannya," ucap si gadis sambil memberikan boneka pengantin pria pada si anak laki-laki, sementara ia sendiri memegang boneka pengantin wanita.

"Kita menikah?" tanya si anak laki-laki dengan polosnya.

"Iya"

Si anak perempuan mengeluarkan sebuah figura kecil dari dalam keranjang mainannya. Foto sepasang pengantin yang nampak tersenyum bahagia.

"Ini papa sama mamaku," si gadis berujar.

"Suatu hari nanti aku juga ingin menikah dengan laki-laki baik seperti papa. Lalu menjadi istri yang baik seperti mama"

"Kamu kan masih kecil, mana boleh menikah," protes si anak laki-laki.

"Kan kalau aku udah besar nanti," tegas si gadis. Si anak laki-laki hanya manggut-manggut.

Si anak perempuan lalu memainkan alat masak-masakannya sambil kembali bercuap-cuap.

"Setiap hari mamaku memasak makanan yang enak buat aku sama papa, dan sekarang aku mau masak buat kamu. Nanti kamu harus bilang masakanku enak ya?" tutur si gadis kecil masih sambil sibuk dengan mainan masak-masakannya.

"Iya. Tapi kalau udah besar nanti kamu harus masakin aku makanan beneran ya?"

"Iya," si gadis kecil mengangguk.

"Menikahnya juga beneran"

"Iya," si gadis mengangguk lagi.

"Janji ya?" si anak laki-laki pun menyodorkan kelingkingnya.

"Iya, aku janji," balas si anak peremuan sambil menautkan jari kelingking mereka.





PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang