"Deketnya kebanyak orang.
Tapi sayang benerannya sama kamu doang kok"
-D^
Suara pintu apartemen yang dibuka, mengalihkan perhatian Sejeong dan tante Clara yang sebelumnya nampak memasak di dapur Daniel kini menoleh kompak ke arah pintu. Muncul Daniel yang langsung memasang wajah kaget melihat mamanya dan 'calon menantu' kesayangannya.
Melihat kedua wanita itu sedang ada di dapurnya, Daniel tidak bertanya lagi. Ia memilih untuk segera masuk ke kamarnya.
"Salam dulu, Niel," tegur Clara.
"Assalamu'alaikum," salam Daniel sambil berlalu.
"Dari mana kamu?" tanya Clara, menghentikan langkah Daniel yang sudah berada di depan pintu kamarnya.
"Main"
"Ke tempat cewek itu lagi? Sudah mama bilang berhenti berhubungan sama dia, mama gak suka!" nada suara Clara sedikit meninggi.
Sejeong terlonjak. Ada rasa takut dan canggung berada di antara perdebatan ibu dan anak itu.
Ngomong-ngomong soal cewek yang dibilang tante Clara, apa jangan-jangan cewek yang dilihatnya sama Daniel waktu itu ya?
"Udah lah, ma, Daniel capek"
"Daniel Damaja!"
Bentakan itu tidak didengar Daniel lagi. Tubuh pemuda itu sudah lebih dulu menghilang masuk ke kamar.
Clara menghela napas. Sejeong reflek ikut menghela napasnya. Dengan hati-hati dibukanya suara,
"Tante gak pa-pa?"
"Gak pa-pa, Je," Clara tetap berusaha tersenyum di depan Sejeong.
Sejeong tidak ingin mencoba bertanya lagi, takut ia salah bicara atau dianggap terlalu kepo.
Clara dan Sejeong pun kembali melanjutkan aktivitas memasak mereka yang sempat terhenti karna kedatangan Daniel tadi. Clara tak banyak bicara lagi, padahal sebelumnya ia menanyakan banyak hal mengenai Sejeong atau sekedar bercerita tentang kebiasaan Daniel.
Sejeong bersyukur Clara menyukainya. Entah bagaimana jika 'calon menantu'nya itu tetaplah Yeri. Sepertinya akan sama saja, karna Clara memang sebaik itu. Sangat menurun pada putranya.
Hidangan makan malam baru saja tersaji di meja makan. Clara sudah nampak sumringah melihatnya.
"Makasih ya, Je, udah bantuin tante"
"Iya, sama-sama tante. Aku seneng kok bisa masak bareng tante, jadi kanget tante Dara sama almarhum mama"
Satu tangan Clara terulur menyentuh wajah Sejeong. Sambil tersenyum wanita itu berkata, "Kan sekarang udah ada tante. Kamu bisa anggap tante sebagai mama kamu sendiri"
Manik indah Sejeong mendadak berkaca-kaca, "Makasih ya, tante"
"Iya, sayang. Sekarang ayo kita makan," ucap Clara dengan nada kembali ceria sambil menaruh nasi ke piring Sejeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Fanfiction"Janji ya kamu gak boleh nikah kalau bukan sama aku?" Daniel Damaja x Sejeong Safitri