8

1.1K 199 12
                                    

"Kenapa harus aku yang jatuh cinta sama kamu?
Kenapa bukan kamu aja yang jatuh cinta sama aku?"










^
















Sejeong berlari tergopoh menuju pintu lift yang hampir tertutup, sebelum tiba-tiba ia mendadak ragu untuk masuk setelah melihat satu-satunya makhluk yang ada di dalam sana.

Daniel langsung menarik Sejeong memasuki lift, sebelum pintunya tertutup rapat.

Jantung Sejeong mau melompat rasanya karna perbuatan Daniel itu, apa lagi saat kini posisinya sudah begitu dekat Daniel.

Sejeong yang tersadar langsung bergerak mundur, namun Daniel langsung menahannya dengan memegangi lengannya kuat. Sejeong menelan salivanya dengan susah payah ketika Daniel kini menatapinya tajam.

"Gue kasih tau hal sama lo, gue gak mau nikah sama orang yang gak gue cinta. Jadi, kalau lo mau nikah sama gue, lo harus bikin gue jatuh cinta sama lo dulu"

Manik Sejeong reflek melebar.

"Bisa gak?" tantang Daniel menyadarkan kebengongan Sejeong.

"Kalau aku gak bisa bikin kamu jatuh cinta, apa itu berarti kamu bakal batalin perjodohan ini?" tanya Sejeong dengan ketakutan di hatinya.

"Iya"

Dan ketakutan Sejeong makin menjadi.

Sejeong tertunduk. Ditatapinya tangan besar Daniel yang masih memegangi lengannya cukup kuat. Kemudian dengan keberanian yang entah datang dari mana, Sejeong kembali menatap Daniel.

"Aku gak pa-pa kok kalau kamu emang mau nolak perjodohan ini. Aku gak akan-"

"Kamu harus nikah sama aku pokoknya," potong Daniel cepat, "Gak boleh sama yang lain."

Setelah itu pintu lift terbuka. Daniel langsung melangkah lebih dulu meninggalkan Sejeong yang masih terbengong di tempat.

Ada yang tau, itu maksudnya apa ya gaes? Tolong dong, otak Je gak nyampe.











^






























"Heh, Sejeong!" panggil Yeri sambil menarik cukup keras bahu Sejeong.

Yeri sengaja memanggil Sejeong yang sedang berjalan sendirian menuruni tangga.

"Lo bener-bener gak tau malu ya? Daniel itu tunangan gue! Dari awal dia itu dijodohinnya sama gue, bukan sama lo! Lo gak usah besar kepala. Nyokap gue itu cuma kasian sama lo. Jadi mendingan lo tau diri deh, jauh-jauh dari Daniel sana! Gak usah kecentilan. Kaya Daniel mau aja sama lo!"

Sejeong menatapi Yeri nanar. Bahkan saat ini ia sedang berusaha keras agar tidak menangis. Jujur saja kata-kata Yeri itu membuatnya sakit hati.

Apa segitu tidak pantasnya ia untuk Daniel? Ya, tentu saja Daniel pria yang hampir mendekati sempurna, sangat jauh berbeda dengan dirinya yang banyak sekali kurangnya.

Sejurus kemudian muncul senyum samar di wajah Yeri, yang lebih seperti senyum licik.

"Gue udah peringatin lo buat jauhin Daniel kan? Kalau lo gak mau, biar gue buat yang Daniel jauh-jauh dari lo," Yeri berucap dengan sedikit berbisik.

Setelah itu Yeri tiba-tiba menjatuhkan dirinya sendiri di tangga.

Sejeong terbelalak dengan apa yang Yeri lakukan. Jelas ia sadar tadi Yeri bukannya tidak sengaja terjatuh, tapi menjatuhkan dirinya sendiri.

Yeri terlihat meringis. Beruntungnya posisi mereka tadi ada di dua anak tangga terakhir, jadi tidak sampai menyebabkan luka di tubuh Yeri. Tapi itu saja sudah membuat beberapa anak cepat-cepat mendatangi mereka.

"Yeri, kamu kenapa?"

"Sejeong dorong aku, Kak Irene"

Mata Sejeong membulat sempurna lalu menggeleng-geleng cepat.

"Gak gitu, kak. Yeri bohong," Sejeong berusaha membela diri walaupun tidak ada satu pun yang mempercayainya.

"Astaga, ternyata bener ya lo sejahat ini sama sepupu lo sendiri. Lo ngiri sama Yeri karna Yeri lebih cantik, lebih populer dari lo, iya?"

"Gak gitu, kak." Sejeong sudah ingin menangis rasanya.

Dan akhirnya Sejeong sudah tidak bisa membendung tangisnya lagi ketika tiba-tiba Daniel sudah ada di antara anak-anak yang sedang mengerumuni mereka.

Tanpa kata, Daniel langsung mengangkat tubuh Yeri meninggalkan kerumunan, meninggalkan Sejeong yang sedang sakit hatinya. Setelah ini Daniel pun pasti akan berpikiran sama dengan yang lain.

Dalam gendongan Daniel, Yeri sempat melihat pada Sejeong dan tersenyum puas karna rencananya berhasil.













^












"Udah, jangan nangis lagi, Je," Chungha terus berusaha menenangkan.

"Kan gue udah bilang, berhenti suka sama Daniel, Je, dia cuma bisanya nyakitin lo doang. Lo sama kak Jonghyun aja lah mendingan. Dia baik, ganteng, pinter, ketos, gak kalau populer dari Daniel, dan yang pasti dia gak pernah bikin lo sakit hati kaya gini, Je." Ini sih bukannya nenangin, tapi manasin, Chung!

"Gue gak bisa, Chung. Gue sayangnya cuma sama kak Daniel," Sejeong mengangkat wajahnya yang sudah gak berbentuk karna kelamaan menangis.

Mereka bahkan bolos di pelajaran terakhir karna Sejeong terus menangis di halaman belakang sekolah. Untungnya guru di jam terakhir hanya menitipkan tugas untuk dikerjakan di rumah.

"Cinta emang bikin bego ya. Dan Daniel juga bego kalau dia sampai percaya sama Yeri. Uler banget emang itu cewek," umpat Chungha berapi-api.

"Lain kali kalau Yeri gangguin lo cepet kasih tau gue, biar gue cakar-cakar muka tuh anak!"

Sejeong menggeleng-geleng pasrah. Bukan perbuatan Yeri yang sedang ia permasalah sekarang, karna ia sudah sering diperlakukan seperti itu oleh Yeri, tapi yang lebih ia takutkan Daniel akan membencinya setelah kejadian ini. Daniel akan menganggapnya perempuan jahat dan setelah itu tidak sudi mengenalnya lagi.

"Huaa, Chung, terus gue harus gimana?" Sejeong merengek di antara tangisannya.

"Ya gue kan udah bilang, lupain Daniel. Jadi, mau dia sama siapa pun, lo gak bakal sakit hati kaya gini. Biarin gih si Daniel jadian sama si cewek uler itu, nanti dia juga dia bakal tau gimana kelakuannya Yeri yang sebenernya"

"Gak mauu," Sejeong menggeleng seperti anak kecil, "Gue gak rela kak Daniel sama cewek kaya Yeri. Kesian kak Danielnya, Chung"

Chungha seketika menganga,

"Segitu cintanya lo sama Daniel, Je?"

Sejeong mengangguk dengan polosnya, "Gue sayang kak Daniel, Chung"

"Gue lebih sayang lo, Je. Gue gak mau lo nangis kaya gini"

"Chung,"

"Apa?"

"Kok geli ya?"

"Sialan lo!" Chungha menoyor kepala Sejeong.

Sejeong tertawa-tawa dengan wajah yang masih banjir oleh air mata. Sekarang giliran Chungha yang ingin menangis. Punya temen aneh banget ya tuhann!





PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang