Hallo? Gue Irham. Irham aja gak pake doang. Gue masih anak sma. Kelas tiga. Bentar lagi gue mau lulus. Gue anaknya menolak segala bentuk kepopuleran. Gue gak ikut OSIS. Bukan ketua tim basket. Atau bad boy yang digilai cewek- cewek. Gue biasa- biasa aja ya walaupun tampang gue ini amat sangat luar biasa. Dan kalau boleh jujur gue punya fans walaupun gue gak mengakui hal itu.
Gue jomblo.
Gue belum punya cewek.
Tapi gue lagi demen sama satu cewek. Dan kayaknya dia gak tau kalau gue demen sama dia. Karena lo tahu kenapa, karena dia teman sekelas gue.
Mungkin kalau dia tahu dia bisa pingsan. Karena mungkin tampang gue ini gak menunjukkan tanda- tanda kalau gue suka sama dia.
Maka dari itu, dia cuma nganggep gue teman sekelas. Dan gak lebih dari itu. Sakit men. Tapi gak papa. Namanya juga ujian.
Bidadari gue itu bernama Nada. Dan mulai detik ini gue akan menceritakan bagaimana kisah gue untuk mendekati dia. Gue harap Allah SWT memberikan jalan yang lurus untuk gue, supaya Nada dibukakan pintu hatinya dan mau menerima gue. Amin.
Sejujurnya gue gak suka nulis. Apalagi nulis catatan harian yang isinya kebanyakan tidak ada faedahnya. Gue cuma apa ya, gue bingung harus curhat sama siapa lagi kalau bukan ke laptop gue ini. Apalagi itu menyangkut tentang Nada. Entah perasaan apa yang akhir-akhir ini sering mengganggu gue, namun hal itu cukup menguras banyak perasaan gue. Gue sering gak bisa tidur kalau belum ngelihat wajah Nada yang ada di foto prolif WhatsApp. Katakan gue gila, tapi memang begitu adanya.
Gue gak mau ngomong kalau gue sayang atau bahkan udah cinta sama Nada. Gue gak seyakin itu. Dan dengan adanya catatan harian ini, gue akan mencari tahu perasaan yang sering mengganggu gue itu.
Andaikan nanti perasaan itu adalah ketertarikan yang menimbulkan rasa cinta, gue akan menyerah. Gue akan menyerahkan catatan harian ini ke Nada. Gue harap Nada gak jijik dengan kelakuan gue ini. Gue tahu cowok modelan kayak gue gini gak mungkin nulis catatan harian menye- menye seperti yang kalian semua bayangin atau Nada bayangin. Tapi kadang kenyataan memang suka malu- maluin. Contohnya kayak gue ini.
Kalau lo udah tahu kenyataannya, gue harap lo jangan ngejauhin gue ya Nad. Gue gak kuat kalau lo jauhin.
Cukup sekian dari gue. Irham si makhluk astral.
***
Meet Me Irham si Makhluk Astral
PESAN AUTHOR :
Cerita ini bakal jadi dua versi. Versi Irham sama versi Nada. Di versi Nada (Diary Musik Nada) kalian akan tahu bagaimana perasaan Nada terhadap Irham dalam menanggapi tingkah laku Irham secara detail. Begitupula sebaliknya. Jadi biar lebih greget kalian harus baca keduanya, karena disetiap partnya akan saling berkaitan satu sama lain. So jangan lupa juga buat baca Diary Musik Nada ya. Happy Reading ♥️Trailer Catatan Harian Irham :
# Mon maap kalau gak jelas. Buatan sendiri soalnya hehehe. See you di cahpter berikutnya ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words : [KTH JOURNAL SERIES] END
FanfictionHallo? Gue Irham. Irham aja gak pake doang. Gue masih anak sma. Kelas tiga. Bentar lagi gue mau lulus. Gue anaknya menolak segala bentuk kepopuleran entah apapun itu. Gue gak ikut OSIS. Bukan ketua tim basket. Atau badboy yang digilai cewek- cewek...