Catatan Harian | 24

73 10 0
                                    

Ditemani oleh kopi panas yang baru saja gue buat, malam ini gue menghabiskan waktu gue untuk mendekam di dalam tenda. Thomas dan  anak- anak yang lainnya sedang mengikuti acara malam penutupan camping. Dikarenakan gue juga lagi gak enak badan, gue izin untuk tidak mengikuti acara itu.

Acara camping yang diadakan oleh pihak sekolah memang tidaklah memakan waktu yang lama. Acara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari karena memang acaranya dikhususkan untuk memulihkan pikiran anak-anak agar tetap semangat dalam menjalani hari- hari di sekolahan. Namun bagi gue acara ini tidaklah memberikan efek yang lebih hingga membuat gue bahagia seperti yang lain. Yang ada gue malah tambah ngenes karena di tempat ini suhu udaranya sangatlah dingin. Bahkan gue sampai memakai jaket tebalnya Thomas takut karena alergi dingin gue kumat dan bisa- bisa merepotkan banyak orang.

Dari yang gue dengar, acara penutupan camping akan dimeriahkan oleh band sekolahan. Sayang banget ya gue gak ikut. Kalau ikut mungkin band sekolahan itu bakal kalah sama pesona gue dengan gitar jadul gue. Btw gue emang gak jelek- jelek banget sih orangnya.

Selain itu juga ada pementasan drama dari kelasnya Sally. Aduh kalau itu mah gue udah gak minat buat nonton. Sally itu dalam kehidupan nyata maupun enggak mainnya sama drama terus. Kadang gue juga heran kok ada perempuan yang suka ngedrama kayak Sally. Mungkin kehidupannya gak bakal berwarna kalau gak ngedrama.

Kayak kehidupan lo sewaktu tahu Nada udah punya pasangan Ham. Jadi Hampa. Pekat. Horor. Dan Menyeramkan.

Saat gue baru saja ingin memejamkan mata gue, tiba- tiba saja tenda gue di goyang- goyang dari luar. "Hallo? Ada orang gak ya di dalam?"

Gue tahu betul itu suara siapa. Dengan cekatan gue langsung merapikan rambut gue, mengucek kedua mata gue dan yang terakhir mengelap iler gue.

"Siapa?" Kata gue pura- pura tidak tahu. Padahal mah dalam hati jantung gue udah mau copot saking kagetnya. Ngapain woy Nada malem- malem nyamperin ke tenda gue? Setahu gue Nada juga ikut dalam acara penutupan malam ini. Kok dia malah nyasar disini sih.

"Gue Nada." iya gue udah tahu kok bidadariku.

Astagfirullah sadar Irham.

"Oh lo Nad. Kenapa?" Kata gue saat berhasil membuka pintu tenda.

"Gue boleh masuk gak?"

"Hah?"

"Penting nanti gue ceritain deh." Nada langsung memaksa masuk ke dalam tenda gue dan Thomas tanpa menghiraukan raut bingung di wajah gue.

"Lo kenapa bis.." Nada membekap mulut gue hingga otomatis gue pun terdiam.

"Nad woy lo kemana? Lo gak mau gantiin Sally buat jadi putri Salju?" Terdengar teriakan dari luar tenda gue dan saat itu juga gue mengerti kenapa Nada tiba- tiba mendatangi gue dan bersembunyi di tenda gue.

"Lo cari disana deh. Gue cari ditendanya!" Seru seseorang diluar tenda gue dan tak lama terdengar suara langkah kaki yang mulai meninggalkan tenda gue.

"Hah!" Nada bernafas lega lalu melepaskan bekapan yang menutupi mulut gue.

"Thanks ya, lo udah nyelametin gue buat malam ini."

Gue hanya mengangguk seadanya. Jujur saja gue bingung harus berkata apa karena baru kali ini gue dan Nada berada ditempat yang cukup dekat dan hanya ada kita berdua. Tiba- tiba suhu di dalam tenda gue berubah menjadi panas. Padahal tadi gue yakin gue lagi kedinginan hingga memakai jaket tebal milik Thomas.

"Lo kenapa gak turun?"

"Gue punya alergi dingin."

"Oh.."

More Than Words : [KTH JOURNAL SERIES] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang