Catatan Harian| Penutup

156 11 0
                                    

Nama gue Irham. Lengkapnya Irham Ranu Adiwijaya. Mungkin di awal gue nulis catatan ini gue belum menyempatkan diri berkenalan secara detail kepada kalian karena menurut gue itu gak penting- penting amat. Tapi entah kenapa menurut gue sekarang itu penting agar nantinya kalian dapat menginggat gue. Ehehe.

Gue masih kelas tiga SMA dan bentar lagi gue mau lulus. Gue juga mau lanjut kuliah.Tapi belum tahu mau kemana. Nyokap gue sih nyuruh gue masuk kedokteran. Tapi gue gak mau. Sekarang dokter udah banyak. Apalagi dokter ganteng. Gue gak mau saingan sama mereka. Kasihan mereka saingannya jadi tambah berat kalau gue masuk kedokteran.

Dulu gue jomblo. Tapi sekarang udah taken. Yang satu ini gue emang mau pamer sih. Sorry ya ehe.

Gue anaknya ya gini- gini aja. Gak ada yang spesial dari gue. Gue bukan termasuk anggota anak populer di sekolahan. Gue juga bukan termasuk anggota tim basket yang digilai cewek- cewek. Gue juga bukan termasuk anak berandalan yang suka tawuran. Gue cuma apa ya anak bandel tapi gak bandel- bandel amat. Taraf kenakalan gue sebagai cowok masih dibilang normal walaupun banyak guru yang mengeluh pada nyokap gue kalau mereka menyerah dengan kelakuan gue di sekolahan. Tapi percayalah gue masih menghormati mereka. Ya kalau soal hukuman sih jangan ditanyakan lagi, gue malah seneng kalau dihukum karena dengan itu gue bisa bolos pelajaran.

Tapi sekarang gue sudah berubah. Bukan karena sekarang gue mau ujian terus bertaubat kepada Gusti Allah agar gue mendapatkan kelulusan, bukan, bukan itu. Gue berubah karena itu memang kemauan dari gue sendiri. Ada kalanya seorang laki- laki itu berhenti menjadi nakal dan tumbuh menjadi seseorang yang dewasa dan bertanggung jawab. Dan gue lagi menuju tahap itu. Gue sih gak cepet- cepet pengen berubah menjadi yang lebih baik karena gue memang mau menikmati prosesnya.

Dalam catatan gue ini kalian semua sudah tahu bayak bagaimana gue dan pengalaman hidup gue. Bagaimana gue bisa mempunyai sosok sahabat tai macem Thomas, bagaimana gue bisa punya temen satu kelas yang songong macam Ucup, mantan gue Sally si ratu drama pun gue bahas dalam catatan gue. Nah kalau yang ini spesial. Pake pita pink dua. Bahkan sebagian besar catatan gue ini berisikan nama dia. Tebakan kalian benar. Siapa lagi kalu bukan kekasihku bidadariku, cintaku Nada.

Apakah gue lebay? Norak? Nyebelin?

Hahaha terserah gue lah gue mau panggil Nada dengan sebutan apa. Dia kan pacar gue. Gue kan udah gak jomblo macam kalian. Sorry- sorry gue gak bermaksut menyinggung. Cuma mengutarakan fakta aja.

Ambil contoh baiknya, buang contoh buruknya. Gue tahu gue memang sering bacotan inilah, itulah, bahkan bacotan gue kadang gak masuk akal buat kalian cerna. Seperti yang gue bilang tadi, ambil yang sekiranya patut dicontoh dan buang yang gak patut di contoh. Karena kalian semua tahu kan dari awal gue memang cuma mau sharing aja ke kalian bagaimana kehidupan seorang Irham dan segala problemanya.

Dalam catatan gue yang ke dua puluh lima ini gue mengucapkan banyak terimakasih buat kalian yang mau membaca dan juga mengambil hikmahnya. Gue minta maaf kalau selama gue sharing cerita gue sering membuat kalian jengkel, kesal, dan juga kangen.

Dulu gue pernah berjanji kepada diri gue sendiri kalau gue akan menyerahkan catatan harian ini ke Nada. Tapi untuk sekarang kayaknya belum deh. Catatan ini mungkin harus berhenti sampai disini.

Gue sangat berharap di dalam catatan gue  yang entah nantinya sampai ke berapa semoga Nada selalu menjadi tokoh utama setiap catatan gue. Gue gak tahu nantinya gue sama dia gimana, tapi gue selalu berdoa apapun itu keadaannya gue dan dia akan terus bersama- sama.

Untuk itu gue sangat mengucapkan banyak terimakasih untuk kalian yang sudah menyemangati gue bahkan sampai detik ini.

Ngomong- ngomong ini udah jam lima sore. Gue belum mandi. Dan gue juga belum ngabarin Nada kalau gue udah sampai rumah. Tadi gue memang keluar nganterin nyokap gue, dan Nada menyuruh gue buat ngabarin dia kalau udah sampai rumah. Tapi gue malah memilih nulis catatan terakhir ini untuk kalian.

Jangan sedih gitu dong. Gue juga sayang kalian kok. Tapi lebih sayang lagi ke Nada sih dibandingkan ke kalian. hehehe.

Eh bentar- bentar, hape gue getar. Kayaknya Nada telfon gue deh.

"Hallo?"

"Irham kamu dimana?"

"Ini udah dirumah."

"Kok gak ngabarin sih? Aku udah nungguin kamu daritadi di rumahnya Thomas. Kamu jadi kesini gak sih?"

"Lah ngapain kamu dirumahnya si kunyuk?"

"Astagfirullah Irham."

"Kok malah nyebut sih sayang?"

"Kamu lupa?"

"Gak aku gak pernah lupa sama ciuman kita pas ditenda itu."

"Astagfirullah."

"Kok malah nyebut lagi sih Nad?"

"Kalau kamu beneran gak kesini dalam waktu sepuluh menit, kamu bakal ditinggal rombongan."

"Rombongan apa?"

"Kamu beneran lupa apa lagi ngerjain aku sih?"

"Beneran lupa sayang!"

"Hari ini kan Thomas sama Intan mau tunangan. Gimana sih kamu sama acara sahabat sendiri lupa."

"Astagfirullah. Oke aku ke situ dalam waktu lima menit lagi. Kamu tunggu ya jangan ganjen sama cowok lain. Jangan duduk deket- deket cowok lain."

"Irham apaan sih? Hahahaha."

"Aku beneran Nada."

"Ya udah makanya cepetan kesini."

"Siap tuan putri."

Hei kalian pasti bingung. Gue kasih bocoran nih, Thomas emang udah mau tunangan sama Intan. Ceritanya panjang, kalau ada waktu gue akan sharing deh ke kalian . Sekarang gue mau mandi dandan yang ganteng pake parfum wangi jangan lupa pake minyak rambut.

Duelah ngomong- ngomong sekarang gue bahagia banget coeg dengan kehidupan gue. Gue punya pacar cantik, sahabat macem tai, udah mau lulus sekolah pula. Gimana gak bahagia gue?! Udah ah segini aja ya salam perpisahannya. Kapan- kapan kita sambung lagi ke catatan gue yang berikutnya ya.

See you coeg.

PS : Dicatatan gue yang selanjutnyal nanti kalian harus punya pasangan coeg. Kalau enggak habis lo sama gue. Gue bakal ceng- cengin lo sampai lo nangis. hahahaha..

Bonus pict (boleh disave kok hehehe gue ganteng banget soalnya)

Bonus pict (boleh disave kok hehehe gue ganteng banget soalnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
More Than Words : [KTH JOURNAL SERIES] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang