Author pov
Sehun rencananya ingin memberi tahu hal yg dibicarakan dengan ayahnya kemarin. Tapi sehun ragu, dia gak mau liat yeri nangis, apalagi menyalahkan dirinya atas semua ini.
Sehun melangkahkan kakinya ke kamar yang ditempati oleh yeri, saat masuk indra penglihatannya tertuju pada sosok wanita yg sedang tertidur dengan tenang yaitu yeri.
Sehun lalu menghampiri yeri dan duduk tepat di samping ranjang temapat tidur yeri.
"Sayang.." ujar sehun lembut sembari mengelus surai panjang yeri.
Tidak lama kemudian yeri mengerjap ngerjapkan matanya untuk bangun, dan yang pertama kali dia lihat adalah wajah tampan sehun yang sedang tersenyum manis.
"Sehun.."ujar yeri dengan suara serak sehabis menangis kemarin.
"Kita jalan jalan yuk ke taman" ujar sehun yang membantu yeri untuk bangun dari tempat tidurnya.
"Aku mau ke rumah sakit" ujar yeri lirih.
"Iya nanti sepulang dari taman, kita kesana" ujar sehun sembari mengusap rambut yeri.
Yeri pun menganggukan kepalanya dan beranjak dari tempat tidurnya untuk menuju kamar mandi.
"Kamu keluar dulu, aku mau siap siap" ujar yeri menengok ke arah sehun.
"Aku mau disini aja ah" ujar sehun jahil sambil berbaring di tempat tidur yeri.
"Tapikan lemarinya ada di kamar sehunn" ujar yeri mulai kesal masa dia berganti pakaian di depan sehun yakali belum muhrim.
"Bentar lagi kan halal yang" ujar sehun sambil tertawa dan menuju keliar kamar.
"Mesum dasar, masih sekolah woy bentar apanya" ujar yeri lalu masuk ke kamar mandi untuk bersiap siap.
...
Setelah selesai bersiap sial yeri pun langsung turun ke bawah dan disana sudah ada keluarga sehun yang sedang menunggunya di meja makan.
"Pagi.." sapa yeri sembari memamerkan senyumannya.
"Pagi" jawab mereka.
"Pah sehun mau ngajak yeri jalan, sehun bawa mobil ya" ujar sehun setelah yeri duduk dan menyantap makanannya.
"Pake ijin, biasanya main bawa" ujar papah sehun yang diangguki oleh mamahnya.
"Emangnya motor kakak kenapa?" Tanya yeri penasaran karna biasanya sehun lebih suka bawa motor.
"Lagi pengen bawa mobil, biar inces gk kepanasan" ujar sehun sambil mengedipkan matanya.
"Idihh" ujar yeri bergidik liat kelakuan sehun.
"Udah ah nanti keburu siang, sana bukannya mau jalan" ujar mamah sehun setelah semua menyelesaikan makannya.
"Tanpa disuruh sehun mau berangkat kok ini, gk tahan bau kentut papah" ujar sehun cekikikan sambil berlari keluar rumah mengajak yeri takut diamuk oleh papahnya.
"Anak durhaka dasar, untung sekarang azab udah gk musim lagi" ujar papah sehun kesal.
....
Sekarang sehun dan yeri sedang duduk di ayunan taman berdua sambil memakan eskrim yang tadi dibelikan oleh sehun.
"Yang kamu liat coba itu anak kucing disana" ujar sehun sambil menujuk dua anak kucing yang ada di sebrang sana.
"iya lucu ya" ujar yeri sambil melihat kedua kucing tersebut yang sedang bergurau.
"yeri aku mau ngomong serius sama kamu" ujar sehun sambil menggenggam keua tangan yeri dan menghadap ke arah yeri.
"mau ngomong apa kak?" tanya yeri bingung.
"kamu mau kan mamah sembuh?" sehun balik bertanya yang djawab anggukan oleh yeri.
"papah kemarin bilang ke aku, sebaiknya mamah kamu dibawa ke london untuk pengobatannya. kamu jangan khawatir mamah kamu pasti sembuh kamu harus ikhlasin mamah kamu untuk pergi." ujar sehun dan yeri hanya menyimak dengan air mata yang terus bercucuran.
"separah itu? mamah gk akan ninggalin aku selamanya kan?" tanya yeri sambil menatap melas ke arah sehun yang membuat sehun tidak tega.
"kamu harus kuat sayang, mamah kamu pasti sembuh kok" ujar sehun meyakinkan yeri.
"aku mau ikut mamah" ujar yeri
"enggak sayang, tanggung jawab kamu disini masih banyak. perusahan mamah kamu siapa yang akan menjalankan? kamu satu satunya anak mamah" ujar sehun sambil mengusap rambut yeri pelan dan menghapus air matanya.
"aku gk bisa, aku takut ngehancurin usaha mamah" ujar yeri
"kita jalankan sama sama sayang.. aku dan papah gk bisa berbuat banyak jika tidak ada kamu disini karna sepenuhnya keputusan ada di tangan kamu, jika perusahaan tidak dijalankan akan bangkrut dan siapa yang akan membayar pengonatan mamah?" jelas sehun yang membuat yeri terdiam dari tangisnya.
"oke mulai sekarang aku akan mulai madiri, tapi aku minta sama kamu jangan pernah tinggalin aku, aku udah gak punya siapa siapa lagi selain kamu dan keluarga kamu." ujar yeri sambil menunduk dalam.
"aku gk akan ninggalin kamu sayang.." ujar sehun sambil menarik yeri ke pelukannya,
"kapan?" tanya yeri pelan,
"besok, papah akan mengurus penerbangan mamah kamu sekarang" jawab sehun yang langsung mengerti kearah mana yeri bertanya.
"kalau begitu ayo kak kita kerumah sakit, aku mau ngabisin waktu sama mamah seharan" ujar yeri sambil menatap mata sehun.
"ayo pasti mamah kamu seneng didatengin calon menantu ganteng ngalahin pangeran pangeran disney kek aku" ujar sehun sambil terkekeh.
"sombong amat pak" ujar yeri menimpali sambil terkekh juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
kakel - Oh Sehun
Fanfiction"Sebuah permata tidak akan dapat dipoles tanpa gesekan, demikian juga seseorang tidak akan menjadi sukses tanpa tantangan"