Rose menyenggol tangan Jennie matanya melirik kearah Lisa yang hanya melamun,"Dia kenapa lagi sih?"tanya Rose bingung.
Jennie hanya mengedikkan bahunya,ia juga tidak tau ada apalagi dengan sahabatnya itu,"Lisa"panggil Jisoo.
Lisa menoleh kearah mereka bertiga yang sedang duduk berselonjor di ranjang Jisoo,"Kamu kalo lagi ngumpul kaya gini,jangan ngelamun terus,bisa kan?"Ucap Jisoo tegas.
"Iya maaf"balas Lisa tertunduk sesaat setelah mendengar suara tegas Jisoo,ia pun bangkit dari sofa dan menghampiri mereka bertiga–biarlah urusannya nanti ia pikirkan lagi kini ia hanya ingin bersenang senang dengan Sahabatnya.
Entah sudah berapa lama mereka hanya berselonjor santai sambil menonton Drama korea dilengkapi dengan banyaknya cemilan,"Yah habis"ucap Jennie sedih.
Jisoo tersenyum kecil melihat wajah sedih Jennie,ia mematikan Televisinya dan membawa bungkusan cemilan mereka ke tong sampah,"JISOO KOK AIR NYA GAK MAU KELUAR SIH?"Teriak Rose.
Jisoo menoleh kearah kamar mandi dan mendatangi Rose yang sangat ribut,"Mending kamu kekamar mandi bawah aja"ucap Jisoo setelah mencoba namun tetap saja airnya tak mau keluar.
Rose menekuk wajahnya kesal,ia paling malas untuk naik turun tangga,apalagi rumah Jisoo ini sangat lah besar dari pada rumah mereka sendiri,dan dengan terpaksa ia pun turun dari kamar Jisoo.
"Dia tuh ngapain sih ke toilet terus?"tanya Lisa heran karna ia sedari tadi sudah melihat Rose yang keluar masuk kedalam toilet.
"Tau tuh anak"gumam Jennie malas–ia masih saja menikmati cemilan ditangan tanpa memperdulikan si Rose yang sangat ribet menurutnya.
"AAAAAGGHHHH"Jisoo,Lisa,Dan Jennie pun saling pandang dan langsung berlari kebawah setelah memastikan bahwa teriak kan itu memang berasal dari Rose.
Jennie dan Lisa langsung memeluk tubuh Rose yang bergetar ketakutan,sedangkan Jisoo ia masuk kedalam toilet dan melihat bahwa dinding-dinding toilet penuh dengan coretan dengan kata-kata makian untuk Lisa.
"Lisa kamu diteror?"tanya Jisoo kaget–Lisa hanya mampu menggelengkan kepalanya bingung dengan semua kejadian yang ia alami.
Jisoo mencoba lebih mendekat kearah meja didepan cermin besar,ia cukup penasaran dengan kotak berwarna pink itu,ia menoleh sebentar kearah belakang untuk melihat ketiga sahabatnya dan dengan perlahan ia pun membuka kotak itu.
Jisoo termundur setelah melihat apa isi kotak itu,"Hah..hah.....hah"Nafas Jisoo tiba-tiba tak beraturan setelah melihatnya.
"Jisoo kamu gak pa²?"tanya Jennie melangkah kearah Jisoo dan memeluknya.
"BIBIIIIIIII"teriak Jisoo dan berlari keluar tanpa memperdulikan mereka bertiga.
Jennie hanya menatap Jisoo heran dan dengan penasaran ia pun mencoba mendekat kearah kotak itu,dan ia bisa melihat sedikit bahwa kotak itu penuh dengan darah segar–Jennie menutup hidungnya setelah mencium bau yang sangat menyengat,"Kita samperin Jisoo"ucap Jennie ia menggandeng tangan Rose dan Lisa untuk keluar dari toilet itu.
mereka bertiga bisa melihat Jisoo yang sedang berbicara dengan Satpamnya dan tak lama Pak Adit pun pergi menuju toilet,"Jisoo"panggil mereka.
Jisoo menoleh ke mereka dan langsung memeluknya erat,"Lisa–kamu harus lebih berhati hati sekarang"ucap Jisoo setelah melepaskan peluk kan mereka.
"Kenapa aku?"tanya Lisa bingung
"Karna ditulisan itu,ia menyebutkan nama kamu"
"Dan lebih parahnya lagi ia ingin mencelakai dirimu"lanjutnya
"Kita gak tau siapa orang yang neror Lisa–jadi lebih baik kamu lebih berhati hati dengan orang yang tidak kamu kenal"lanjut Rose
Jennie dan Jisoo serempak mengangguk kan kepala mereka ia sangat setuju dengan ucapan Rose barusan,"Non mau diapakan kotak ini?"tanya Pak Adit
Jisoo menoleh kearah kanannya dan ia menatap sebentar kotak itu,"Bakar aja pak"balasnya
Pak Adit pun langsung melakukan seperti apa yang disuruh Jisoo tadi,dan mereka berempat lah menjadi saksi kotak itu terbakar menjadi abu dan tanpa mereka sadari ada sosok laki-laki bermasker diujung pagar sedang menatap mereka sinis.
gimana nih part kali ini?
jgn lupa like and comment supaya aku lebih semangat lagi ngelanjutin cerita ini
see you
dipart selanjutnya
bye bye
😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT?
Mystery / ThrillerOrang yang selama ini kau anggap melindungi mu,menjaga mu,menyayangi mu Harus musnah begitu saja setelah kau tau bahwa orang yang mencelakai kita malah orang yang sangat berarti untuk hidup mu Kalian penasaran?