Lisa turun dari mobil Jennie setelah mobilnya berhenti tepat didepan rumah,"Kamu yakin gak mau nginep aja?"tanya Jisoo yang masih khawatir dengan Lisa.
Lisa tersenyum mendengar Suara Jisoo yang sarat akan kekhawatiran untuk dirinya,"Gak papa kok"balas Lisa mencoba meyakinkan ketiga sahabat.
"Lebih baik kalo kamu nginep ditempat kita,dari pada dirumah kamu gak ada yang jagain sama sekali"
"Percaya deh! kalo aku gak bakalan kenapa-kenapa"
Jisoo hanya menghela nafasnya pelan,Lisa memang tidak bisa diberi nasehat anak itu sangat keras kepala batin Jisoo,"Kalo ada apa-apa,tinggal telpon kita ya"ucap Jennie
Lisa mengangguk kan kepalanya dan mereka pun akhirnya dengan terpaksa meninggalkan Lisa sendiri dirumah itu.
Setelah mobil Jennie tak terlihat lagi Lisa mulai melangkah masuk kedalam rumah,"Non bibi pamit pulang dulu"Lisa langsung didatangi Bi Sun setelah ia masuk kedalam rumah.
"Ohh iya Bi,hati-hati ya"balas Lisa tersenyum kecil.
Bibi Sun pun pamit meninggalkan Lisa sendiri dirumah ini,tadinya Lisa ingin meminta Bi Sun untuk menginap namun setelah melihat Bibi yang nampak tak sabar ingin pulang Lisa pun tak ada pilihan lagi.
Ia menaroh tasnya diatas sofa dan menghela nafas pelan melihat rumah yang cukup besar ini harus ditinggali hanya seorang diri,Lisa pun berjalan gontai menaiki anak tangga menuju kamar.
Setelah selesai mandi Lisa berjalan kearah meja rias dan mulai sibuk dengan kegiatannya.
BRUKKK
Lisa berdiri dari duduknya ia cukup terkejut mendengar suara barang terjatuh dari arah bawah,Karna penasaran ia pun berjalan pelan menuruni tangga dan setelah sampai Lisa tak melihat siapa pun selain pecahan kaca dari bingkai foto keluarganya.
Lisa memungut pecahan kaca itu dengan hati-hati namun dia langsung mendongak setelah melihat sepasang sepatu lelaki dihadapannya.
"AGGHHHH"teriak Lisa kaget ia terjatuh dan tak sengaja terkena pecahan kaca tersebut namun tak mau berlama lama ia berlari kearah tangga dan cowok misterius itu dengan cepat menangkap tangan Lisa.
"LEPAS"teriak Lisa
Cowok Bermasker itu hanya diam menatap Lisa yang ketakutan,"Akhirnya kita bertemu cantik"ucapnya pelan.
Lisa mencoba memberontak dari genggaman tangan cowok itu,"Aku mohon lepasin"ucap Lisa lirih
"Apa menurut mu,setelah apa yang aku lalui bisa dengan mudah dilepaskan?"
"Siapa kamu sebenarnya?"
Cowok itu mendongakkan kepalanya keatas sambil tertawa keras entah apa yang lucu namun cowok itu sangat betah dengan tawanya yang mengerikan menurut Lisa,"Kau sangat mengenal ku"
Lisa terdiam sesaat memikirkan siapa sosok cowok yang berdiri dihadapannya sekarang,namun sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memikirkan itu semua–dengan kekuatan yang dimiliki Lisa ia menendang kaki cowok itu yang mampu membuat ia melepaskan genggaman tangannya.
Lisa langsung berlari menaiki tangga menuju kamar dan tak lupa mengunci kamarnya,dia bisa melihat bahwa sosok cowok itu sudah bangkit dan kini menghampiri dirinya.
"BUKA SIALAN"Lisa bergetar ketakutan setelah mendengar teriak kan,ia sangat panik sekarang apa lagi cowok itu mulai mendobrak pintu kamarnya.
Lisa mencari cari tas selempang yang ia pakai kekampus tadi,namun setelah mengingat bahwa tas itu masih berada diatas sofa ia langsung terjatuh kelantai. Lisa mulai pasrah dengan keadaannya kini.
"Hiks hiks hiks"Lisa hanya bisa meringkuk ketakutan setelah ia tau bahwa cowok itu berhasil mendobrak pintu kamarnya.
"Jangan takut Cantik"ucapnya senang melihat Lisa tak berdaya.
Lisa berdiri dari aksi jongkoknya setelah merasa cowok itu mulai mendekatinya,ia mengelak setelah cowok itu ingin menangkap dirinya ia berlari keluar namun cowok itu menyenggol kakinya yang alhasil membuat Lisa terjatuh.
"Menyusahkan"Lisa bangkit tak memperdulikan kakinya yang terasa sangat sakit. Dia masih berusaha melangkah kan kaki menuruni tangga,namun apa yang terjadi membuat Lisa tak berdaya,cowok itu tanpa berperasaan melemparkan sebuah belati kearah kakinya yang terkilir.
"Agghhh"Lisa terisak kesakitan ia panik melihat kakinya yang mengeluarkan banyak darah.
sedangkan cowok itu dengan santainya tertawa lepas,sampai dimana telinganya mendengar suara mesin mobil dimatikan"LISAAAA"teriak Rose kaget melihat kondisi Lisa.
Jisoo menatap Cowok itu marah ia ingin mendekati cowok itu namun ia terlebih dahulu berlari masuk kedalam kamar Lisa dan loncat turun dari balkon. Jisoo hanya bisa terdiam setelah melihat aksi nekat cowok itu. Jiso langsung berbalik membantu temannya mengangkat tubuh pingsan Lisa.
see you
Di next chapter
jgn lupa like and comment gyus
bye bye
😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT?
Mystery / ThrillerOrang yang selama ini kau anggap melindungi mu,menjaga mu,menyayangi mu Harus musnah begitu saja setelah kau tau bahwa orang yang mencelakai kita malah orang yang sangat berarti untuk hidup mu Kalian penasaran?