1 : tidak biasa

16.2K 2.4K 345
                                    

hey, miss me?   —NO.
surprise :"

Haechan bosan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan bosan. Semenjak keberhasilan The Lost menyelesaikan masalah lukisan tempo hari, banyak teman-temannya yang mendatanginya untuk sekedar menanyakan hal yang tidak penting. Kunci yang hilang, fobia, sampai hamster milik pak satpam pun mereka tanyakan pada Haechan. Bukannya ia tidak ingin membantu, tapi ada kalanya masyakarat harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri sebelum bertanya pada orang lain, apalagi hanyalah masalah sepele seperti hamster yang terjepit lemari?!?

Tapi jujur saja, pertanyaan tidak penting dari teman-temannya justru membantu Haechan memanfaatkan waktu luangnya. Hingga kini kelasnya tidak ada pelajaran dan tidak jelas akan sampai kapan gurunya memilih diam di ruang guru tanpa ada keinginan untuk mengisi kelasnya.

"Anjir, ada kasus kek," sungut Haechan sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Semua orang yang mendengar sungutan Haechan pasti ingin menghujatnya karena secara tidak langsung, Haechan menginginkan sebuah masalah. Kasus juga masalah, kan? Namun sayang sekali, tidak ada yang repot-repot mendengarkan ocehan Haechan selagi mereka bisa bermain dengan ponsel mereka.

nananananananananana~

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Haechan menghela nafasnya, selepas istirahat ini ia berencana kabur ke basecamp dan persetan dengan absensinya, mood Haechan sedang tidak bagus.

"Mau kemana?" tanya Eric, teman sekelas Haechan, IPS 1 yang kerap dijuluki 'kembaran beda bapaknya Jeno' oleh Haechan.

"Gatau, paling ke basecamp. Gue gak ada mood belajar," jawab Haechan.

"Lah anying mabal, ketinggalan pelajaran penting baru tau rasa," omel Eric. "Eh tapi gue ikut dong,"

"YEUUUU," seru Haechan.

"Tapi gue ga pegang kuncinya, ini gue mau ke Jeno dulu, pinjem kunci," kata Haechan.

Eric langsung mundur dua langkah, "Hehehe, kalo ke Jeno gue gak ikut deh, hehehe,"

Haechan mengerutkan alisnya, "Lah ngapa? Sama kembaran sendiri juga,"

"Kembaran, muatamu. Jeno serem, ntar pas bel deh gue nyusul," kata Eric, lalu berbalik arah dan berlari ke kantin.

Haechan mengangkat bahunya dan melanjutkan perjalanannya ke kelas Jeno —yang hanya terpisah tembok dengan kelasnya.

"BIBIR DIKULUM SAMBIL MAKAN MUJAER, ASSALAMUALAIKUM SIANJEEEEEEERRR!!!!" seru Haechan dari ambang pintu.

Atensi seluruh siswa pasif di kelas IPS 2 langsung tertuju pada Haechan yang melangkahkan kakinya secara santai mendekati meja Jeno dan Guanlin.

"Anjir malu-maluin," celetuk Guanlin sambil menutup mukanya dengan buku.

"Yeu, kasep. Ini mah neng Echan bersemangat, bukan malu-maluin," bela Haechan.

"Jijik anjir, Chan. Lo kalo mau homoan sama Jinyoung aja sana, jangan sama gua," omel Guanlin.

Jeno menggelengkan kepalanya, "Kenapa, Chan?" tanya Jeno.

"Ehehe, pinjem kunci bc dong, kunci gue ketinggalan," jawab Haechan.

"Dibilangin, kunci tuh tinggal di tas aja," kata Jeno sambil menyerahkan kunci miliknya.

"Tas gue dicuci sama emak, gue pake tasnya teteh, anjay,"

"NJIR PINK DONG?!?!" seru Guanlin.

Seluruh penghuni IPS 2 kembali menatap mereka. Kali ini karena si tampan Guanlin tiba-tiba berteriak, setelah selama beberapa tahun mereka satu kelas, duo Guanlin dan Jeno selalu pelit kata-kata.

"Ya gak pink juga anjir, bangsat lu ah," sungut Haechan. "Yaudah gue ke bc dulu ya, ntar kalo ada sesuatu gue line kalian,"

"Ada sesuatu? Kalo ada sesuatu mah line Nakyung aja, gue gak bisa ngeliat gitu-gituan," celetuk Guanlin.

"Jangan ada asmara diantara kita, Lin," kata Jeno.

"SUUDZON MULU SIH KUTIL ONTA, udah sana lo ke basecamp, ntar jam istirahat keburu abis, nangis," usir Guanlin.

"Yeu bacot. Yaudah, makasih Jen, Lin. BIBIR DIKULUM SAMBIL MAKAN—"

"IYA IYA WAALAIKUM SALAM!!"

Haechan berjalan santai menyusuri koridor untuk mencapai markas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan berjalan santai menyusuri koridor untuk mencapai markas mereka. Daripada berjalan melewati lapangan, Haechan lebih memilih memutar di lantai dua.

"Alig, jamkos semua," gumam Haechan.

Haechan melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi. Bel berbunyi atau tidak, ia tidak akan kembali ke kelasnya.

nananananananananana~

Bel masuk benar-benar berbunyi. Haechan berlari menuju markas, menghindarkan diri jikalau ia bertemu guru.

Tapi tunggu, Haechan menghentikan langkahnya.

Nada lagu Fur Elise ini tidak beres.

a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a.n
abaikan bunyi belnya, gue gatau harus dideskripsiin gimana. yakali telolelolelolelolet.

[✔] The Lost : Old Melody (00ㅡ01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang