dateng ke sekolah sekarang, or i'll be sure to vanish him
"ADUH SIALAN GIMANA INI NAKO MAU NGAPAIN SUNWOO COBA???" teriak Jeno histeris, kemudian mengoper ponselnya pada Guanlin.
Otak para remaja itu kembali berpikir keras, termasuk Guanlin.
"Ah bangsat udah gas-in aja pake mobil mami gue," kata Guanlin, kemudian beranjak dan berlari menuju orangtuanya.
Tanpa berpikir panjang, kelima remaja yang tersisa pun mengikuti langkah panjang Guanlin.
"Woy barang-barang lo pada jangan ditinggalin, kali aja berguna!" seru Haechan.
Kelima remaja yang tersisa bergotong royong membantu Guanlin mengeluarkan mobil milik Mami Guanlin yang terpakir rapi di garasi. Haechan sempat tercengang dengan isi garasi keluarga Lai, namun Jeno terlebih dahulu memukul kepala pemuda itu sebelum mulutnya melontarkan kalimat-kalimat unfaedah.
"Bantuin dorong mobilnya gaes!!" seru Haechan sesaat setelah ia dan Jinyoung membuka pintu garasi lebar-lebar.
"Buat apa sih di dorong dorong, tinggal masuk aja ribet lo anjir," omel Jeno sambil membuka pintu mobil bagian depan.
"Cewek tengah, cowok belakang," instruksi Guanlin.
"Iya tuan muda," kata Haechan.
"Haechan jangan goblok dong, itu kursi bisa di tekuk, lo ngapa loncat sih bocah petakilan mulu," omel Nakyung.
"Menghemat waktu, lo juga jangan marah-marah mulu," balas Jinyoung, kemudian mengikuti langkah gila Haechan untuk masuk ke kursi belakang.
"Untung mobil mami, coba mobil gue, gak rela gue si Alejandro diinjek injek," gumam Guanlin. "Eh tapi Alejandro gak ada kursi belakangnya,"
Setelah semua orang masuk ke dalam mobil, Guanlin mengecek satu persatu teman-teman mereka, termasuk salah satu personil tambahan, Nancy.
"Menurut lo, kita mau ke mana?" tanya Jeno.
"Firasat gue sih gudang, yakali dia mau berbuat tidak senonoh di ruang OSIS," jawab Haechan.
"Mending lo pompa dulu otak yang di dengkul biar naik ke kepala lagi Chaaaaan, pusing gue denger lo ngomong," kata Nakyung.
"Pegangan yang bener, pake sabuk pengaman, gue mau ngebut,"
"Gue gas sekarang, sabuk pengamanmu dipake,"
upz
"ANJER PALA GUEE, serasa naik roller coaster di kora kora, gila," kata Haechan.
"Cepetan sadar Chan, tetep waspada juga," pesan Nancy.
Jeno mengangguk. "Fokus, jangan sampe kita kepisah pokoknya, kita gak bawa apa-apa,"
Keenam remaja itu berjalan secara bergerombol mendekati gudang. Mereka semakin yakin bahwa penyekapan Sunwoo ini benar-benar direncanakan dengan baik karena selarut ini, tidak ada satpam yang berjaga di sekolah, bahkan gerbang depan pun terbuka lebar, sehingga Guanlin membawa mobilnya masuk sampai halaman depan.
"Anjir merinding lur," kata Haechan.
Jeno menelisik gudang dengan was-was. Pencahayaan malam itu minim sekali, khususnya di area gudang, walaupun gudang termasuk berada di gedung depan.
"Bagus, kalian dateng,"
Keenam remaja itu sontak membalikkan tubuh mereka, melihat siapa yang baru saja berbicara.
Yabuki Nako, tepat di depan mereka, dengan senyuman manisnya yang mematikan.
"Sumpah gak sih ini Nako beneran?" tanya Nakyung pelan.
"Iya ini gue, mau liat Sunwoo kan? Yuk, gue kasih liat," kata Nako enteng. "Gak usah khawatir, malam ini gue sendirian kok."
Nako memimpin jalan memasuki gudang, ia bahkan menyalakan beberapa lampu yang cahayanya hanya seberapa untuk menerangi sekitar mereka.
Dan Kim Sunwoo benar-benar di sana, duduk lemas terikat tidak sadarkan diri.
"SUNWOO!!"
Nako terkekeh melihat reaksi teman-temannya. "Jangan pernah cari masalah sama gue. Apa yang terlihat, tidak selalu sama dengan yang tidak terlihat."
nanti sore aku update lagi yups. say goodbye to old melody
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Lost : Old Melody (00ㅡ01L)
FanficMelodi ini, tidak seperti biasanya. Ada yang janggal. Originally written by Penguanlin, 2019. [ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".