The Lost berjalan beriringan menuju ruang OSIS. Sebelumnya, Haechan telah meminta izin pada Vernon untuk memasuki ruangan tersebut karena sebelum sertijab dilaksanakan, ruang OSIS masih tanggung jawab Vernon.
"Di rosis gak bakal ada jebakan kan? Takut gue tiba-tiba meledak," celetuk Haechan.
"Yakali," balas Jinyoung.
Jeno memutar kenop pintu perlahan. Sekilas tidak ada yang salah dengan ruangan itu, seperti ruangan pada umumnya.
"Masuk nih?" tanya Haechan.
"Ya masa mau diliatin doang, masuk dong," jawab Nakyung, mendahului pemuda rempong itu memasuki rosis.
"Gede amat ruangannya--NAKYUNG AWAS!!"
Dengan sigap, Jinyoung menarik lengan Nakyung menjauhi deretan bendera, karena salah satu bendera terjatuh tepat setelah pintu ruangan terbuka dengan lebar. Seperti sebuah jebakan.
"Anjir lo gapapa??" tanya Guanlin.
"NAKYUNG OTAKNYA GA PINDAH KE DENGKUL KAN??" tanya Haechan.
"Otak lo kali pindah ke dengkul. Gue gapapa, makasih Young," kata Nakyung.
Jinyoung mengangguk, kemudian menatap bendera yang jatuh tersebut. Bendera OSIS dengan ukuran normal, sebesar ukuran bendera merah-putih yang mereka gunakan untuk upacara, dengan bambu yang ukurannya lumayan sebagai tiangnya. Jika ia tidak sigap menarik Nakyung, mungkin gadis itu bisa pingsan.
"Bendera ngapa ga disimpen yang bener sih," omel Haechan.
Jeno mengangguk, menyetujui Haechan. "Gak mungkin kan buat latian sertijab, Sunwoo aja gak ada," kata Jeno.
Guanlin memperhatikan seisi ruangan. Ada meja rapat, lemari arsip, dan berbagai atribut milik osis. Terkesan sedikit berantakan di beberapa sudut.
Mata Guanlin tanpa sengaja menatap 'pohon' organisasi di dinding. Struktur organisasi OSIS dibuat seperti pohon, dengan foto ketua umum di paling atas.
Hanya ada satu foto berbingkai di pohon itu, di pucuk pohon.
"Ini Sunwoo kan?" tanya Guanlin sambil menunjuk foto tersebut.
"Ya iyalah panjul, ada namanya juga," jawab Jeno.
"Dih bingkainya kok pink, cucok gimana gitu," komentar Nakyung.
"Bentar, ini salah gak sih? Sunwoo siswa jaman baheula apa gimana, nis nya 12," kata Haechan.
Jinyoung membuka buku catatan kecilnya, mencocokkan nomor siswa Sunwoo dengan angka-angka yang telah mereka temukan sebelumnya.
"Nisnya beda. 15437, itu nisnya Sunwoo," kata Jinyoung.
"Yang beda? Angka 2 sama 4. Sebelumnya ada angka berapa?" tanya Guanlin.
"1, 0, 3, sama sekarang 2 sama 4. Gak mungkin nosis sih, masa angkatan sekarang ada nis 13 atau 14," jawab Jinyoung.
"Cuy, bukannya belom sertijab, harusnya foto pohon organisasi gak diganti sekarang kan?" tanya Haechan.
"Oh iya," kata Jeno. "Kalo emang mau diganti, harusnya semuanya diganti. Dan, pas banget fotonya Sunwoo yang dipajang. Anak OSIS gak mungkin gak tau masalah ini,"
"Lagian pemilihan ketos gak transparan gini, giliran ada masalah, ribut," komentar Jinyoung.
"Calon ketua OSIS ada tiga kan? Sama pengurus OSIS yang lain? Mereka semua bisa dicurigai," kata Guanlin.
"Menurut gue pengurus intinya deh. Sekbid punya urusan apa sama ketos baru? Siapapun ketosnya, rasanya juga sama aja," kata Nakyung.
Jinyoung tidak menghiraukan perdebatan teman-temannya, justru sibuk pada aktivitasnya mencari-cari beberapa petunjuk, hingga ia menemukan sebuah selebaran aneh, dengan Sunwoo di sana.
"Liat nih gue nemuin apa," kata Jinyoung.
ku persembahkan moment pacil nakyung pada kalian
ada yang bisa nebak, chapter ini latarnya hari ke berapa?
p.s.
nis 12 atau 15 itu awalan nomernya ya. kayak nis sunwoo kan 15437, awalannya 15 gichu
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Lost : Old Melody (00ㅡ01L)
FanficMelodi ini, tidak seperti biasanya. Ada yang janggal. Originally written by Penguanlin, 2019. [ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".