Ia tidak makan banyak.
Ia berhenti mengutak-atik mesin.
Ia terlihat sangat murung...
(Apa yang terjadi padanya? Miriam terlihat sangat sedih sejak ia pergi keluar dengan James Trentham. Playboy tak punya hati itu. Pertama Margie, sekarang gadis ini?)
Blake melipat lengannya. Ia benci Trentham bersaudara. Mereka berdua mematahkan hati Margie pada fase berbeda dalam hidupnya. Setidaknya abangnya mengambil tanggung jawab dan menikahinya.
"Kau terlihat seperti ingin membunuh seseorang," goda James.
Ia sudah berkunjung lagi seperti biasanya.
"Yah, kamu," kata Blake.
Blake meninju James sangat keras di wajahnya. James meludahkan sedikit darah dari mulutnya.
Lalu ia berkata, "Selalu saja bertingkah seperti orang sok hebat. Mari lihat siapa yang lebih kuat, banci."
Mereka mulai saling memukul. Blake memukul perut James beberapa kali sebelum pria itu tersungkur ke tanah. Blake meraba rahangnya. Playboy ini bukanlah orang banci. James sempat melancarkan beberapa pukulan keras tadi.
"James!" teriak Fiona dengan panik.
Ia telah melihat semuanya. Tapi gaunnya membuatnya tidak bisa berlari secepat yang ia inginkan ke arah James.
Fiona bertanya dengan marah, "Kenapa kau memukulnya?"
Blake menjawab, "Tanya dia."
James mengerang tak berdaya di lantai. Ia berkata, "Bajak laut gila ini menyerangku tanpa alasan..."
"Kau melakukan sesuatu pada Miriam, Kan? Ia benar2 murung belakangan ini..." tuduh Blake.
"James, teganya kau?" tanya Fiona dengan marah.
"Manis, aku bersumpah atas kubur ayahku. Aku tidak pernah menyentuhnya...."
James lagi2 mengerang. Fiona mengangkat kepalanya ke atas pangkuannya. James mengerang lebih keras kali ini. Fiona mulai mengelus memar2 di wajahnya dengan lembut seolah2 berharap ia bisa mengurangi rasa sakitnya.
Blake mendengus jijik. Pria ini sangat hebat berakting, mencoba mendapatkan rasa kasihan darinya. Tadinya James tidak mengerang begini hebat. Tidak sampai Fiona sampai di tempat ini.
Miriam sedang berjalan ke arah pintu depan perlahan2 layaknya seorang zombie saja. Ia benar2 tidak menghiraukan mereka semua.
Blake bertanya, "Jelaskan apa yang terjadi padanya?"
Fiona berkata dengan lembut, "Mungkin hanya masalah menstruasi saja, Tuan Iversley. Selalu menyusahkan seorang wanita saja."
Blake meraba kepalanya. Ia tidak berpikir tentang itu sama sekali. Miriam terlihat murung jadi ia hanya menyalahkan James.
(Kau hanya cemburu karena ia pergi keluar dengannya).
Blake menggelengkan kepalanya. Suara hatinya salah. Ia tidak sedang cemburu pada James Trentham. Tentu, pria ini sangat populer di kalangan ton. Semua wanita ingin menjadi temannya. Yah, semua pria terutama pria beristri membencinya karena mencuri perhatian istri2 mereka.
Blake hanya dapat berkata, "Maaf, Trentham."
James mengerang lebih keras lagi.
Fiona bertanya dengan khawatir, "James, apa kau baik2 saja? Apakah sangat sakit?"
"Aku sekarat, Fiona sayangku..."
Blake memilih meninggalkan mereka sendiri.
James benar2 menikmati ketika ia mengelusnya dengan lembut. Di taman, Fiona telah setuju untuk memulai pertemuan rahasia dengannya. Tapi ia tidak memberi isyarat apapun yang membuat James berani melangkah maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baron Hitam/ Black Baron (Iversley #3)
RomanceBlake Iversley. Mantan napi. Anak tidak sah dari wanita yang dikenal sebagai pelacur kalangan ton. Ia diculik dan dibawa ke sebuah manor mewah. Apakah akhirnya nasibnya berubah membaik? Kisah cinta Blake Iversley dengan gadis debutan separuh usianya...