8.Percikan nafsu atau cinta

2.1K 205 2
                                    

"Senang melihatmu kembali berada di sini," kata Blake.

Tidak ada respon darinya. Ia terlalu sibuk membuat sesuatu.

"Hey! Aku sedang bicara padamu, Pixie!"

Blake memegang pinggang Miriam dan memutar tubuhnya dengan paksa supaya mereka berhadapan. Sudah jelas ia tidak suka dicuekin.

Ia telah terperangkap di antara kedua tangannya. Blake dengan santai menaruh kedua tangannya di meja kerja di balik punggung Miriam. 

Miriam bertanya, "Apa?"

"Akhirnya kau melihatku juga.  Katakan padaku kenapa kau begitu moody akhir2 ini?"

(Bagaimana mungkin aku tidak menyadari keberadaannya? Tubuhnya begitu dekat denganku. Aku bisa merasakan nafasnya di wqjahku. Kadang2 aku bertanya2 bagaimana rasanya pria ini. Ia begitu dekat...)

Mungkin karena Miriam sedang sangat stress belakangan ini. Mungkin ia hanya letih terus melawan rasa tertarik di antara mereka.

Ia memegang pipi Blake dan mengecup bibirnya. Blake terlalu terkejut untuk bereaksi. Dari ciumannya. Sudah jelas ia hanya pemula dalam cumbuan.

Blake memeluk pinggangnya dan memperdalam cumbuan mereka. Miriam mengerang sedikit. Gadis ini terasa pas dalam pelukannya. Blake mengangkat Miriam ke meja kerja di belakangnya. Tangannya sibuk menjelajahi roknya. Mencari celah.

Sebuah ketukan di pintu menghancurkan sihir di antara mereka. Blake segera melepaskannya. Ia mengusap wajahnya, mencoba menghilangkan nafsunya.

(Apa yang kupikirkan? Ia seorang perawan. Dan aku hampir saja merenggut keperawanannya di meja kerjanya. Bodoh!)

Blake segera meninggalkan garasi.

Fiona menatap punggung pria itu. Ia dapat mengerti mengapa mereka melakukannya. Sejak awal ia datang ke manor ini, Ia sudah menyadari ada rasa ketertarikan yang aneh di antara mereka.

Fiona menegur, "Berhenti merayunya. Kalian berdua bukan jodoh yang baik. Dia itu bekas napi. Kau seorang pewaris kaya-raya. Dan seorang debutan yang naif."

"Kau menyia-yiakan waktumu, lady. Aku tidak akan menikahi siapapun."

Miriam telah kembali memukuli sebuah plat besi dengan palunya.

(Mencumbunya adalah sebuah kesalahan. Rasanya terlalu nikmat. Aku jadi ingin melakukan lebih  banyak Hal dengannya Diego bilang aku tidak berguna di ranjang. Sebuah boneka bodoh. Aku tidak  mau Blake mengatakan hal yang sama dengannya).

Miriam tidak memperdulikan dirinya  seperti biasanya. Fiona meninggalkan garasi. Ia seorang lady yang anggun. Ia tidak akan pernah mengerti perasaan Miriam. Gadis itu terjatuh berlutut dan menangis tersedu2.

Miriam tidak dapat berdansa seperti  lady lainnya. Ia tidak dapat memainkan alat musik apapun. Ia tidak bisa menjahit. Merajut itu siksaan berat baginya.

Seorang pria terburu2 masuk ke garasi.

"Mir! Mesin uapnya rusak! Kami butuh bantuanmu!" teriak pekerja pabrik itu dengan panik.

Miriam menghapus air matanya. Ia memerintahkan, "Bawa aku ke Sana!"

Miriam segera mengambil kotak peralatannya. Ia naik ke dalam gerobak bersama si pekerja pabrik. Kuda itu mulai berlari ke arah pabrik.

Blake melihat seluruh kejadiannya dari dalam rumah. Ia mengutuk dan mencoba mengejarnya. Mulanya ia sedikit tertinggal di belakang.  Untunglah jalanan ramai dan kuda itu tidak bisa berlari dalam kecepatan maksimal. 

Baron Hitam/ Black Baron (Iversley #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang