2. Insiyur mesin wanita

2.6K 260 13
                                    

["Dapat kau!" teriaknya sambil menarik gadis itu keluar dari sebuah peti kayu. "Aku benci penumpang gelap!" teriak si Bajak laut bermata satu dengan suara menggelegar.

Gadis berambut merah itu menatapnya dengan mata hijaunya yang besar.

"Jangan menatapku dengan mata kucingmu, Pixie...]

-----------------------------------------------------------

Miriam menghela nafas.

Ini bagian ketika mereka pertama kalinya bertemu. Ketika Jonas menarik keluar gadis itu dari peti kayu. Tidak romantis sama sekali. Tetap saja sang bajak laut tampan membuat hatinya berdebar2.

Menatap Bajak laut di depannya.

Ia pria yang  sangat moody. Seperti Jonas di kehidupan nyata saja. Saat ini mata birunya sedang menatap dirinya. Seolah2 memutuskan apakah akan melemparkannya keluar dari kapal atau tidak.

(Aku mencampuradukkan fiksi dan kenyataan. Pria ini tidak  dapat melemparkanku keluar kapal. Ia tidak punya  kapal).

Blake melipat tangannya.

Seorang gadis remaja bertubuh pendek dengan selera pakaian yang aneh. Ia bahkan tidak menggunakan crinoline (kurungan yang membuat gaun menjadi berbentuk Bel).

Benda ini umum digunakan para wanita di zaman Victoria. Bahkan para pelayan wanita menggunakannya.

"Mengapa kau mengenakan pakaian aneh begini?" tanyanya.

"Lebih mudah bekerja," jawabnya.

"Apa kau seorang pelayan di sini?"

(Mungkin abangku punya masalah keuangan. Itu akan menjelaskan kenapa ia kehilangan sekretarisnya).

"Tidak, konyol! Sebuah gaun yang pantas akan membunuhku. Mati terjebak diantara gigi-gerigi. Bukan pemandangan indah."

(Gigi-gerigi?)

"Ayo kutunjukkan para bayiku," katanya sambil memegang lengan Blake, memaksanya ikut ke pondok kecil di belakang manor.

(Bayi2? Ia terlalu muda untuk punya bayi2! Atau ia seorang pemain?)

Bau minyak mesin menyerang hidungnya pada menit pertama ia memasuki pondok itu. Mesin besar dan kecil berserakan di mana2.

"Tempat apa ini?" tanya Blake dengan penuh penasaran.

"Garasiku. Tempat aku  menciptakan semua barang ini."

"Jangan bilang...kau seorang insinyur mesin juga?"

"Ya. Aku suka membuat mesin di sini."

(Mata birunya bersinar. Sepertinya ia merasa tergoda. Seperti seorang bajak laut yang melihat sekilas harta karun. Ia menyentuh mesin2ku dengan lembut. Meraba mereka dengan jemarinya yang panjang).

Ia menarik nafas dalam2.

["Beritahu aku, pixie. Darimana kau mendapatkan semua harta karun  ini," tanyanya.

Baron Hitam/ Black Baron (Iversley #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang