17.Balas dendam milikku

1.6K 204 7
                                    

Blair merasa lega adiknya sibuk membantu istrinya di garasi. Tidak berkeliaran di Kota, mencoba membuat dirinya  terbunuh.

Dari pertama kali mereka bertemu, ia tahu Mir dan Blake akan menjadi pasangan yang cocok.  Blake tidak pernah merendahkan Mir sebagai orang aneh. Dan gadis itu tidak takut pada Blake yang anak Haram dan bekas napi.

Blair bertanya untuk terakhir kalinya, "Apa kau yakin?" 

"Aku mempertaruhkan reputasiku sebagai yang terbaik di daftar B," jawab James dengan bangga.

Blair menghela nafas. Sebenarnya ia sudah mencurigai orang itu. Tapi ia benci berpikir dia orangnya. Yang telah  membunuh banyak phantom. Satu2nya orang yang ia hormati dalam bisnis Kotor ini. 

James bertanya, "Sekarang apa?"

"Biar aku mengurus orang itu."

"Apa kau yakin? Jika kau bilang pada Blake, ia dapat..."

"Tidak. Balas dendam ini milikku. Sederhana saja."

Kedua pria saling menatap dan James menganggukkan kepalanya. Ia tahu mengenai perasaan Blair pada Elise. Jika seseorang membunuh Fiona, ia akan melakukan Hal yang sama.

James melangkah menuju pintu. Blair berkata, "Aku senang kau memutuskan tetap tinggal bersama kami. Kau akan segera menikah, Kan?"

James membalikkan badannya dan tersenyum lebar. Ia berkata, "Ya, minggu depan. Fiona akhirnya akan menjadi milikku."

"Jangan buat kesalahan lagi, Trentham."

James berkata, "Tidak akan. Kesempatan kedua ini adalah apa yang telah kuharapkan selama bertahun2. Aku akan tinggal,  Salvatore. Hidup akan membosankan tanpa mengendus2 sedikit. Dan seseorang perlu menunjukkan caranya pada adikmu  si keledai bodoh."

Blair terkekeh. Ia berkata, "Blake itu calon bosmu di Masa depan. Berhenti memanggilnya keledai.  Walaupun ia terkadang ia pantas  dipanggil demikian."

"Sekali keledai keras kepala, tetap saja keledai."

James akhirnya meninggalkan kantornya. Blair terjatuh kembali ke kursinya. Bahkan berdiri saja sulit sekali akhir2 ini. Jantungnya yang lemah hampir  menyerah.

Berapa lama lagi waktu yang ia miliki?

Blair mengecup cincin Onyx hitam di jempol kanannya. Dulunya cincin milik ayahnya. Sekarang miliknya. Simbol sang Phantom Master. Pemimpin para pembunuh dan mata2. Ratu Victoria memberikan cincin ini sebagai  simbol kepercayaannya pada ayahnya bertahun2 yang lalu.

Ia harus memenuhi tugas terakhir sebelum menemui sang pencipta. Untuk membereskan si  Phantom liar. Untuk membalas kematian Elise.

*****

"Maukah kau pergi bersama kami? Sudah lama sekali sejak kau pergi melihat Opera House," tanya Miriam.

Blair tersenyum lemah. Ia berkata, "Pergilah tanpa diriku. Bersenang2 lah. Kalian berhak mendapatkannya. Mesin uap baru yang hebat itu akan membuat kita semua kaya. Kereta api kita akan menjadi yang tercepat di atas rel."

Blair telah memberikan mereka tiket untuk ke pertunjukan Opera  di tengah kota.

Blake berkata, "Jangan terus tinggal di rumah seperti  mengerami telur. Kau perlu udara segar."

"Berhenti merepet seperti nenek tua. Ajak istrimu dan bersenang2lah. Jangan kembali sampai pagi."

Blake menggengam tangan Mir dan mereka akhirnya meninggalkan kantornya.

Baron Hitam/ Black Baron (Iversley #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang