18. Aku Sang Phantom Master

3.1K 216 23
                                    

Blake meraba cincin Onyx hitamnya. Keputusannya sudah bulat. Ia menunjuk beberapa nama dalam daftar.

James Trentham tersenyum dan menganggukan kepalanya. Ia berkata, "Keputusan tepat, Iversley. Para pria ini dapat dipercaya."

Tidak seperti Blair, Blake telah memutuskan melipatgandakan jumlah para phantom. Mereka sudah kehilangan terlalu banyak phantom karena ulah Sean Emmett. Merekrut phantom baru adalah prioritas #1 dalam daftarnya.

Urusannya sudah selesai di sini. Blake pergi menuju garasi di bagian belakang manor.

Miriam menjerit ketika ia tiba2 diangkat ke atas.

Blake menegur, "Tidak ada main2 dengan mesin selama setengah tahun."

"Bosan..."

"Kau bisa membuat gambar desain mesin."

"Tidak seru..."

Blake mengangkat Miriam dan membawanya ke kamar tidur mereka. Ia tidak menghiraukan para pelayan sama sekali.

Miriam protes, "Turunkan aku. Semua orang sedang menatap kita."

"Tidak. Kau melanggar peraturan. Aku akan memastikan kau istirahat di ranjang. Perintah dokter."

Miriam cemberut. Ia protes, "Sebal rasanya sedang hamil."

Blake meraba bibir istrinya dengan jempolnya. Jari yang sama yang memakai cincin Onyx hitam.

"Mir, kau tahu kau sedang hamil, Kan? Kau harus berhati2. Tidak ada angkat beban. Tidak ada pose tubuh yang aneh2. Demi bayi kita."

Miriam mencumbu bibir suaminya dengan mesra. Blake menghela nafas ketika mereka akhirnya usai bercumbu.

Blake terkekeh. Ia berkata, "Kau menggodaku, Pixie. Tahu benar aku tidak bisa berbuat apapun denganmu. Pembalasan dendam yang keren."

Wajah Miriam memerah. Ia berbisik, "Kau bisa lakukan..."

"Apa? Aku tidak bisa mendengarmu?"

"Tidak apa2. Sudah 4 bulan. Dokter bilang Kita boleh bercinta. Asal berhati2...tidak berlebihan..."

Blake mulai melepas kravatnya. Ia berkata, "Kau tahu aku tidak akan pernah menyakitimu, Mir."

"Aku tahu, Iversley."

Ia membantu Blake melepas gaunnya.

Suaminya mengeluh, "Terlalu banyak kancing. Mana pisauku?"

"Oh, tidak boleh! Aku suka gaun ini!"

"Hanya bercanda, Pixie."

Miriam melepaskan gaunnya sebelum suaminya menemukan pisaunya. Ia sudah menyembunyikannya sejak Blake mulai menggunakannya pada gaun2nya.

Blake mencumbu Mir dari kepala lalu terus mengarah ke bawah. Ke lehernya yang telanjang. Blake menghabiskan beberapa menit mengelus perut Mir yang mulai membulat.

Anaknya di dalam sini.

Lima bulan. Masih harus menunggu Lima bulan. Tidak percaya ia akhirnya akan mendapatkan seorang putra. Atau putri.

(Bagaimana jika ada sesuatu yang salah? Bagaimana jika aku kehilangan mereka berdua? Tuhan tahu aku tidak pantas punya keluarga bahagia. Aku sudah membunuh terlalu banyak orang. Mereka semua bajingan. Tapi tetap saja aku seorang pembunuh. Seorang Algojo).

Keheningan pasti telah menunjukkan perasaan takutnya.

Mir mengecup kepala suaminya. Ia bertanya, "Kau sedang takut lagi, ya kan? Sudah kubilang kami akan baik2 saja. Jangan khawatir terlalu banyak."

Blake Iversley terkekeh. Umur istrinya separuh umurnya. Tapi dia yang terus memberinya dukungan dari waktu ke waktu.

Ia bangkit dan mencumbu bibirnya istrinya dengan mesra.

Blake berbisik, "Sudahkah kubilang betapa aku sangat mencintaimu, Pixie?"

"Belum, Iversley. Tunjukkan padaku."

Mereka bercumbu lagi. Miriam berbaring di ranjang. Sekali lagi mereka menjadi satu. Blake tersenyum padanya. Pixie kecilnya. Gadis yang mendapatkan hatinya.

---------------------THE END-------------------

Ini adalah akhir kisah seri Iversley.
Jangan lupa vote dan komentarnya:)

Aku: James di sini. Bagaimana pendapatmu, James? Si Bajak laut akhirnya bersama dengan Pixie.

James: Mir pantas mendapatkan orang yang lebih baik daripada seorang keledai keras kepala.

(Blake mengepalkan tinjunya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Blake mengepalkan tinjunya).

Blake: Fiona pantas mendapatkan pria yang lebih baik daripada seorang playboy flamboyan sepertimu.

Kedua pria saling menatap seperti musuh bebuyutan saja.

Aku: Bocah2, berhenti berkelahi. Biar kuberitahu para pembaca tentang info terbaru.

1. Tom akhirnya berhasil juga. Yay! Bianca, Duchess Channingham akhirnya hamil juga.

2. Margie telah melahirkan anaknya dengan sehat kemarin pagi. Anak lelaki seperti perkiraan Earl Tremayne. Jika Ivan menginginkan, semuanya akan sesuai dengan kehendaknya. Keluhan Margie, bukan aku. Mereka menamainya
Valdison Trentham.

3. Fiona sedang hamil juga. Melihat dari besar perutnya, mungkin kembar.

James sedang tersenyum bangga.

Aku: James, aku bertanya2 jika kau sudah mulai proses pembuatan bayi sebelum kau menikahinya? Kau tidak menyentuhnya?

James: Dengan wanita cantik sepertinya, mana mungkin aku tahan tidak menyentuhnya?

Aku memutar bola mataku. Ini dia si James Trentham. Untunglah sekarang sepertinya ia cukup puas dengan satu wanita saja.

--------------------------------------------------

Baron Hitam/ Black Baron (Iversley #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang