9.Katakan ya...

1.8K 198 4
                                    

"Yo!" sapa James.

Blake menghela nafas. Ia sedang dalam mood buruk pagi ini. Melihat James cuma memperburuk moodnya. James telah menjadi  pengunjung tetap akhir2 ini. Kadang2 ia bahkan bermalam di rumah ini.

Blake mengeluh, "Kenapa kau tidak pulang saja? Rumah abangmu cuma beberapa blok dari  sini."

James melihat sekelilingnya. Untunglah Fiona belum bangun.

James berkata, "Aku perlu  saran. Kau lihat aku sedang jatuh cinta dengan seorang wanita. Dan aku ingin menikahinya. Masalahnya...aku menghancurkan hatinya bertahun2 yang lalu. Bagaimana caranya aku bisa memenangkan hatinya lagi?"

Blake mengutuk.

Ia bertanya dengan kesal, "Apa aku terlihat sebagai penasihat cinta  bagimu?"

"Kau benar juga. Kau bujangan  sama sepertiku. Taruhan kehidupan cintamu bahkan lebih kering dariku."

James sudah pergi. Blake merasa sangat kesal  saat ini. Kalau James masih di sini, pastinya ia sudah menerima beberapa pukulan lagi.

"Pagi, Blake," sapa seorang gadis di belakangnya.

Blake membalikkan badannya. Itu dia. Gadis yang sudah menyihirnya. Pixie kecilnya.

"Pagi," balas Blake.

Mir bertanya, "Mau sarapan bersama2?"

"Tentu."

Miriam menikmati semangkuk krim. Ia menjilat pinggir bibirnya yang terkena krim. Blake melihat ke arah lainnya. Lidah merah jambu itu. Mir akan melarikan diri jika  tahu apa yang ingin dilakukan Blake padanya.

"Mir..."

"Ya, Blake?"

"Aku menginginkan dirimu sekarang juga..."

Blake mengangkatnya dengan  mudah ke meja kerjanya. Dan ia menguburkan dirinya dalam2 ke dalam tubuh Mir. Mata gadis itu membelalak lebar. Blake terus saja bergerak lebih dalam dan dalam. Seperti seorang bajak laut sejati. Merampas harta gadis itu yang termahal, keperawanannya.

"Oh, Blake..."

"Milikku, Mir. Kau milikku..."

"Apa kau tidak akan memakan itu?" tanya Mir tiba2.

Blake tersadar dari lamunannya. Ia mengutuk dalam hatinya. Lalu ia  mulai memakan sarapan paginya.

Kenyataan terlalu berbeda dari mimpi basahnya. Dalam mimpinya, Miriam terlalu bersemangat memuaskan dirinya. Dalam kenyataan, ia cuma seorang perawan.

(Aku sudah dikutuk! Bagaimana aku bisa merasa seperti ini? Menginginkan dirinya seperti ini? Dia separuh usiaku. Debutan yang naif).

Blake makan sarapan paginya secepat mungkin. Miriam menatapnya dengan penasaran. Bertanya2 apa yang  terjadi.

*****

"Margie, aku perlu bantuanmu," kata James.

"Maaf, James. Kau tahu Ivan akan marah besar jika aku meminjamkan uang padamu lagi," kata kakak iparnya.

"Bukan uang. Kenapa semua orang selalu berasumsi aku mau meminjam uang setiap kali aku minta bantuan?" keluh James.

Bianca menjawab, "Karena kau seorang playboy kawakan dan seorang penjudi veteran."

James berkata dengan sedih, "Masa laluku selalu mengikutiku ke manapun aku pergi."

James datang ke rumah abangnya pada saat minum teh. Bianca dan Margie sedang minum teh dan bergosip ketika ia tiba.

Baron Hitam/ Black Baron (Iversley #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang