Beat 8

12.3K 1.3K 51
                                    


Hollaaaa!!

Wah, Thanks ya atas vote dan comment kalian. Buat saya makin semangat deh :*

Selamat membaca ^_^

**********************************************************************************

Ketika Dewa kembali ke kamar, Caca sudah tertidur pulas di sofa. Kelelahan mewarnai wajah yang kini semakin terlihat kekanak-kanakkan tanpa kerutan kesal.

Dewa menghela napas. Lalu dengan sangat hati-hati, ia mengangkat tubuh Caca dan membawanya ke tempat tidur, lalu menyelimutinya. Caca beringsut sedikit, sepertinya berusaha menyamankan tubuh.

Dewa menahan napas, berharap Caca tidak terbangun dan mendapati posisinya berubah. Dewa yakin hal itu akan memancing argumen. Dan ia tidak mau ribut, mereka butuh istirahat. Caca butuh istirahat setelah pelariannya. Dewa butuh istirahat setelah begadang demi mencari keberadaan Caca.

Setelah yakin Caca tidak akan terbangun, ia pun akhirnya segera mandi.

Dewa berlama-lama di bawah pancuran. Bagaimana setelah ini? Gue mendadak punya istri.

Dewa mempertimbangkan emosinya sendiri, mencari siapa tahu ada penyesalan karena mendadak menikahi Caca. Perlahan senyum mengembang di bibirnya.

Gue emang nggak pernah ngira bakal nikah sama anak kecil. Dewa menatap ke arah dinding yang membatasi keberadaannya dengan Caca. Tapi anehnya kalau sama kamu, Ca ... Mas nggak menyesal.

Dewa tidak yakin ini ada hubungan karena ingatan samar tentang seks luar biasa yang hanya terjadi sekali seumur hidupnya itu, atau memang karena fakta bahwa ia sudah menyayangi Caca sejak dulu.

Dewa memang sayang pada gadis kecil itu, karena sejak awal melihatnya Dewa menganggap Caca sama seperti salah satu adik-adiknya.

Tapi kini, gadis itu adalah istrinya. Dewa kembali menghela napas. Yeah, akan butuh waktu buat kami jadi suami istri yang sesungguhnya. Semoga kamu sabar, Ca.

Dewa menyelesaikan mandinya lalu kembali ke kamar, dan mendapati Caca masih tidur dengan pulas. Tanpa sadar sebuah senyum terukir di bibirnya. Caca semakin terlihat lebih muda dalam keadaan tidur pulas seperti itu. Rasanya nyaris ilegal menyebutnya 'istri'. Ia beranjak naik ke sebelah istrinya, lalu mengulurkan tangan membelai pipi gadis itu.

Selamat tidur, Mungil.

***

Caca terbangun, lalu segera berlari ke kamar mandi untuk muntah. Ia bertanya-tanya, berapa lama lagi morning sick ini akan berlangsung.

Ia kembali ke kamarnya, menyadari Dewa tidak ada. Semalem dia tidur dimana ya? Tapi kemudian Caca menyadari sisi tempat tidur sebelahnya kusut, artinya semalam Dewa jelas tidur bersamanya.

Caca menepuk pelan pipinya yang mendadak memanas. Ia akhirnya memutuskan untuk mandi.

Ketika Caca keluar kamar, ia menyadari ada suara-suara di suatu ruangan. Ia berjalan kesana dan menyadari bahwa itu adalah ruang makan.

Ibu mertuanya sedang memberi instruksi pada pembantu tentang masakan. Windhy sedang menata alat makan bersama Aini. Marina mengangkat hidangan yang sudah siap ke meja makan.

"Pagi, Mbak," sapa Marina, yang diikuti sapaan serupa dari Windhy dan Aini.

Dewa sedang memainkan handphonenya, lalu mengangkat pandangan dan mengedipkan sebelah mata kepada Caca.

TRAPPED (The PLAYERS 3 - REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang