Beat 24 (Bagian 1) (Repost)

8.8K 1.4K 141
                                    


Semua orang menatapnya sambil bisik-bisik. Caca yakin mereka sedang menebak-nebak apa hubungannya dengan Dewa.

“Mas kesana dulu ya,” pamit Dewa seraya menunjuk teman-temannya yang sudah siap gladi resik di atas panggung.

Caca mengangguk dan bergabung dengan Alliya, Layla serta Lafy yang duduk di kursi samping panggung.
Alliya dan Layla nampak berbincang, lalu menyapa Caca dengan senyum menggoda. Lafy nampak sibuk dengan sebuah ipad di tangan, hanya tersenyum menyapa Caca sekilas lalu kembali menekuni ipad tersebut.

“Jadi asistennya Bang Andy lagi ya, Kak?” tebak Caca.

Lafy kembali mendongak dan nyengir. “Yep. Bang Andy lagi briefing dikit ama crew di belakang soalnya. Jadi tugasku di sini awasin gladi resiknya mereka, cek ulang jadwal sekaligus jagain barang.” Ia menunjuk tumpukan handphone di tas sampingnya.

Caca ber-ooh ria memahami kesibukan wanita itu. Handphone Dewa sendiri sudah dititipkan pada Caca, dan ia yakin handphone Mike atau Rama sudah di tangan istri masing-masing.

Caca mengalihkan pandangan, menatap The Players yang mulai check sound. Mike nampak tertawa-tawa pada Dewa yang mengacungkan stick drumnya main-main. Rama tampak mengomeli mereka karena tidak serius bekerja.

“Kak Mike ... udah akur ya sama Mas Dewa?” tanya Caca penasaran. Kakaknya itu selalu sinis pada Dewa sejak mengetahui sahabatnya menghamili Caca. Jadi melihat mereka bercanda seperti sekarang itu rasanya pemandangan yang langka.

“Udah pasti harus akur lah. Mike udah nggak punya alasan buat ngamuk. Soalnya Dewa jelas-jelas nunjukin cinta mati sama kamu,” jawab Al setengah berteriak karena kini suara gitar Devon dan bass Mike mulai mengalun memekakkan telinga.

Caca menundukkan wajah, menyembunyikan senyum serta wajahnya yang memanas. “Ciyee ... yang malu-malu,” goda Layla membuat Caca segera mengalihkan wajah agar tidak terlihat oleh mereka.

“Emang nunjukin gimana? Nggak ada aku, Mas Dewa malah deket sama cewek girlband gitu kok,” kilah Caca, sekaligus memancing informasi.

“Si Tiara aja yang deketin. Dewa sama sekali nggak minat,” ujar Al.

“Kamu nggak tahu ya, apa yang Kak Dewa lakuin demi kamu?” Lafy akhirnya menutup ipad, lalu memandang penasaran pada Caca. Yang ditatap justru memandang balik dengan bingung.

Lafy, Layla dan Al saling berpandangan sambil tersenyum. “Jalan ke pantai bentar yuk. Mumpung deket,” ajak Layla yang segera diangguki setuju oleh yang lain.

“Tapi mereka ....” Caca menunjuk The Players yang sudah mulai intro.

“Tuh, Bang Andy udah balik.” Lafy menyela sanggahan Caca. “Bang, kita jalan-jalan ke pantai sebentar boleh?” pinta Lafy begitu Bang Andy sudah mendekat.

“Boleh, udah ... jalan-jalan sana. Biar pura-puranya lagi liburan gitu,” ujar Bang Andy.

“Yess! Eh ya, si Rio kemana?”

“Tuh.” Bang Andy menunjuk Rio yang nampak berdiri di tepi panggung. “Katanya mau liat The Players gladi resiknya gimana.”

“Dasar fans berat.” Caca menggeleng pelan dengan ekspresi sok tabah.

“Dianya sendiri juga fans berat,” ejek Al yang seketika membuat Caca nyengir tanpa dosa.

“Yuk, jadi ke pantai kan? Mumpung deket. Jalan kaki doang kesana,” ajak Layla.

Mereka berjalan pelan menyusuri pasir yang berwarna kuning kecoklatan. Setelah melewati karang, hamparan pasir semakin melebar dengan latar ombak bergulung-gulung. Mentari nampak bersinar terik tepat di atas kepala, dan Caca bersyukur mengenakan kaos lengan panjang dan topi yang dipakaikan Dewa tadi.

TRAPPED (The PLAYERS 3 - REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang