Epilog

12.7K 1.5K 83
                                    


Sesuai janji, dedek kasih epilog ya.

Happy reading!!

*******************************************************************************************

Warna minuman itu merah dengan gradasi coklat hingga hitam. Caca sedang menebak-nebak apakah isinya seenak tampilan, ketika gelas itu diambil dari genggamannya.

"Ini berlakohol," ujar Dewa.

"Nggak deh. Itu paling cuma ada sodanya."

"Ini cocktail, Sayang. Mendingan kalau kamu cari yang warnanya bagus-bagus, tuh, disana ada mocktail. Nggak ada alkoholnya kalau itu." Caca melirik sekilas ke arah meja yang ditunjuk Dewa.

"Mas ... mumpung anak-anak lagi nginep di rumah omanya. Kalau ada Lefy, jangankan minuman gini. Cola aja aku kalah saing," ujar Caca manyun sambil menarik-narik ujung jas Dewa.

Dewa mengulum senyum mengingat fakta itu. Caca tidak lagi bebas makan junkfood karena Lefy akan menggunakan segala cara agar diberi bagian. Dan yang dimaksud bagian disini adalah, bagian dalam porsi besar.

Dewa dan Caca sepakat, tidak akan terlalu membatasi Lefy dalam hal apapun. Tapi mengkonsumsi junkfood dalam porsi berlebih termasuk dalam hal yang perlu mereka batasi. Bocah itu tergila-gila pada cola dan kentang goreng. Entah keturunan dari siapa. Tapi semua orang bisa segera menebak, Caca lah sumbernya. Walau wanita itu justru tidak mengaku setiap kali ditunjuk.

Aku bukan penggemar junkfood kayak gitu. Aku tuh pemakan segala! Itulah bantahan yang diucapkan Caca dengan bangga.

"Kamu ingat kapan terakhir minum minuman beralkohol? Hampir lima tahun yang lalu dan akibatnya fatal. Katanya kapok? Nggak mau ngulangin lagi," sindir Dewa.

"Kan akibatnya dapat Mas sama Lefy." Caca makin merapat.

"Kalau cuma mau dapat Mas, nggak usah pakai minuman, Ca. Tinggal bilang, kita booking kamar di hotel ini sekarang juga."

"Yuk, Mas," ajak Caca seketika berbinar semangat.

Dewa menyemburkan tawanya. "Ayo," ajaknya sebelum Caca teringat akan minuman beralkohol itu lagi. Tapi baru beberapa langkah, Caca kembali menoleh menatap minuman tadi.

"Mau kamar hotel sama mas atau minuman?"

Caca kembali menggelayuti lengan suaminya. "Kamar hotel deh. Yuk, Mas." Kali ini ia melangkah dengan patuh di samping suaminya. "Tapi besok boleh pesan kentang goreng yang banyak buat sarapan?" pinta Caca penuh harap.

"Boleh. Cola juga mau?"

"Mau!"

Pasangan itu katanya diciptakan untuk saling melengkapi. Jadi kalau yang satu mau belok, yang lain harus meluruskan. Dan kalau yang lain terlalu lurus, tugas pasangan membelokkan.

Terlalu lurus itu kadang membosankan.


**************************************************************************************

Selanjutnya, tinggal ekstra chapter. Sampai jumpa Hari Kamis ^_^


TRAPPED (The PLAYERS 3 - REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang