Kejutan tak terduga

21 2 0
                                    

Kring!!!!!!!!!!!!!!!!

   "Gilaa!! Bisa telat ke sekolah ini!"

Aku bergegas bangun dan menyiapkan diriku untuk pergi ke sekolah. Jam menunjukkan pukul 7 dimana 15 menit lagi gerbang sekolah ditutup.

   "Kacau!"

Membutuhkan 20 menit perjalanan menuju sekolahku, sudah bisa dipastikan aku telat datang ke sekolah.

Aku keluar dan mengunci pintu kamarku, menuju ruang makan tetapi hanya melewatinya begitu saja.

   "Bu, yah aku berangkat dulu.. assalamu'alaikum.."

Aku keluar menenteng sepatuku

    "Dis... hey"

    "Maaf bu, buru-buru."

    "Heyy mau kemana?" Ibu mengejarku.

    "Sekolah lah, udah telat ini."

Ibu tertawa mendengarku yang sedang memakai sepatu.

     "Kok ketawa sih bu?"

     "Ini hari apa?"

     "Jum'at."

Ayahku ikut tertawa mendengarku.

   "Katanya sekolah, tapi lupa sama hari."

Aku menggaruk-garuk kepalaku sambil berpikir.

Kemudian dengan malu-malu aku bertanya

   "Emang sekarang hari apa bu?"

   "Hari Sabtu sayang, Ayo masuk sarapan."

    "Emm gitu ya bu. Iya deh sarapan."

Apa sih yang ada di otakku? Hari aja sampe lupa. Kupikir bakal telat dan dihukum sama Pak Heru guru paling kiler.

(Selesai sarapan)

  "Dek, ganti baju sana."

   "Iya bu."

Aku kembali ke kamarku dan berganti pakaian. Tak lama dari itu.....

   "Dekk...........!!!!! Ini baju kamu kenapa kotor sekali???"

Nah tuh kan pasti ngomel, baju yang aku pake kemarin sore kan kena cat air.

Aku lari keluar kamar mendekat ke ibu.

  "Maaf bu, kemarin waktu di sekolah bajunya ketumpahan cat yang buat ngelukis banner."

  "Huh kamu ini yaa.."

  "Maaf bu, ngga sengaja."

  "Ceroboh! Eh dek Ibu minta tolong,  kamu jemput kakakmu di terminal ya jam 8."

   "Lah, sekarang dong bu?" Melihat jam tangan yang melingkar di tangan kiriku.

   "Iya."

    "Siap laksanakan nyonya!"

Gini nih kalo jadi anak terakhir, pasti kerjaannya disuruh mulu. Untung sayang sama kakak jadi ku jemput deh dia.

Aku menunggu kurang lebih 15 menit di terminal yang cukup panas.

   "Hey!"

Ku toleh sumber suara itu.

   "Kamu?" Kaget bukan kepalang, ga nyangka ketemu di terminal.

   "Iya."

"Ngapain disini?" Tanyaku.

    "Nganterin tante aku. Lu sendiri?"

    "Iya sendiri."

    "Eh maksudku kamu ngapain disini?"

Aseli bego banget aku, abisan kalimat dia ambigu deh.

    "Dis..!! Sini..!!"

Kakak aku memanggilku tanpa rasa berdosa.

   "Eh, aku duluan ya."

   "Iya. Hati-hati."

Yah meskipun aku hampir aja malu datang ke sekolah karena lupa hari, tapi setidaknya kakak ku menyelamatkanku dari itu semua. Berkat nyusulin dia, aku jadi ketemu lagi sama tuh pangeran ganteng.

   "Kesambet lu ntar Dis! Senyum-senyum sendiri."

   "Apasih bang."

  "Bantuin napa, berat ini."

  "Hee!! Makanya bawa barang jangan banyak-banyak! Kuliah apa nguli?"

   "Dasar adik durhaka!"

   "Ih makasih kek! Udah dijemput juga kamu nih!"

   "MALES BANGET!"

Untung dia itu lebih tua dari aku, kalo enggak udah aku tinggal dari tadi tuh dia.

   "Makasih ya bang gara-gara kamu, aku jadi ketemu dia." Aku tersenyum manis kepadanya.

   "Ga usah sok manis lu! Rese!"

   "Jadi cowo judes amat sih lu!"

   "Eh gak boleh marah, gak dapet oleh-oleh lo. Ayo ah pulang, capek nih."

   "Buru naik ah."

Aku dan kakakku segera menuju ke rumah tercinta nan istimewa meski kadang hanya bertiga isinya.

Ini bukan kebetulan, pasti ini takdir. Aku ketemu lagi sama dia. Kalo besok ketemu lagi berarti fix dia jodohku.

  "Kok aku makin bego ya, ya jelas bakal ketemu lah kan dia satu sekolah sama aku."

Selamat bertemu di sekolah tercinta ♡

Ternyata CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang