Di Taman yang sama

9 2 0
                                    

Brukk!!

Seseorang menabrakku dan tumpahlah es krim yang dibawanya di rok sekolahku. Dia berkali-kali minta maaf, aku hanya tersenyum dan mengangguk sebagai isyarat memaafkannya.
Anak yang sungguh manis, dia berlarian bermain bersama kakaknya. Aku jadi inget dulu sering banget main sama kakak, tapi semenjak kuliah jadi jarang banget ketemu.

Duhh, jadi dramatis gini sih. Haha lanjut ya.

Aku berada di taman pusat kota sejak 15 menit setelah bell pulang sekolah berbunyi. Memang tak begitu jauh dari sekolahku. Aku sengaja berkunjung, karena rasanya aku ingin kembali ke taman itu menikmati pemandangan sekitar kota.

Aku mengeluarkan note handbook yang pernah diberi Ilham waktu akan lomba essay beberapa waktu lalu. Sungguh lucu jika diingat, dan aku tak pernah bisa berhenti untuk tersenyum ketika mengingat tentangnya.

Kamu kemana Ham? Udah seminggu ga keliatan di sekolah? Aku kangen diperhatiin sama kamu. Aku kangen lihat senyum kamu.
Tiba-tiba tetes bening berlinang keluar dari mataku membasahi pipi. Hari ini aku menangis mengingatnya. Bayang-bayang kebersamaanku dengannya dengan jelas tergambar di otakku. Membuatku terisak mengingat semuanya. Sungguh sakit hatiku.

   "Neng, sendirian aja?"

Mendengar kalimatnya, aku segera menghapus air mataku.

   "Loh? Kok nangis?"

Aku hanya terdiam. Kemudian dia duduk disampingku tanpa aku suruh.

   "Abang tadi nyari eneng, abang khawatir. Ternyata disini."

Aku masih terdiam dalam posisiku, masih tak bisa berkata apa-apa lagi.

   "Udah seminggu lo eneng kaya gini. Abang khawatir."

   "Gladis gak papa bang."

   "Ayok pulang."

Aku menerima tawarannya untuk pulang, dia adalah Deva Mahendra Nugraha kakakku sendiri. Aku pulang bersamanya, tumben dia khawatir sama aku :)

Ham, di taman ini taman yang sama. Taman yang biasa kita kunjungi sama-sama. Kamu sungguh tega mengkhianatiku.
Kini tak ada lagi orang yang sama disampingku menikmati udara di pusat kota.

Kamu jahat ham!! Jahat!!

Aku kembali menangis dalam kenangan yang menenggelamkan aku dari masa laluku.

#TC01

Ternyata CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang