Wisuda SMAnya

6 2 0
                                    

Tak terasa satu tahun sudah kebersamaanku dengan Ilham. Memang tak ada ikatan resmi dengannya, tapi kita tak pernah mempermasalahkannya. Aku bahagia dengannya, berharap itu tak akan pernah berakhir.

Flashback on

   "Ilham!! Ini baru loh. Kok dipatahin!!" Aku berusaha marah padanya.

   "Maaf Dis, tak sengaja."

   "Jahat ihh."

Ilham mematahkan bando berwarna biru yang baru saja aku beli.

   "Udah sih jangan cemberut. Ini gantinya."

Dia memberiku bando kelinci cantik berwarna ungu. Nyatanya aku tak pernah bisa marah padanya.

Aku seneng bangett deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku seneng bangett deh. Tumben dia fotonya pake kacamata. Jadi lucu liatnya.

Flashback off

Dan hari ini adalah hari dimana ia mendapatkan gelar kelulusan SMA nya. Hemm sedih deh bakal berpisah, tapi emang begini jalannya. Lagian berpisahnya kan karena dia akan kuliah ke Bandung.

Aku hadir dalam acara farewall party nya dengan membawa rankaian bunga untuknya sebagai ucapan selamat.

Aku mendekat kepadanya dan memberi ucapan selamat.

  "Makasih yaa udah dateng!"

   "Pasti dong! Kan kesayangan."

Dia menyubit hidungku. Memang itulah kebiasaannya.

Aku senang deh bisa menyaksikannya lulus hari ini. Semoga sukses ya Ham!

 Semoga sukses ya Ham!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih foto wisudanya. Maaf ya bluurr..

Rangkaian wisudanya berjalan lancar sesuai rencana.
Happy graduation laki-laki yang selalu membuatku tersenyum ketika aku mengingatmu.
.
.
.
Ketika itu dia pulang bersamaku, dia mengungkapkan keinginannya meninggalkan kampung ini untuk ke Bandung meneruskan kuliahnya.
Ia sangat ingin mengejar beasiswanya itu. Aku hanya tersenyum menyemangati. Rasanya berat mengizinkan dia pergi, takut jika ia tak kembali. Kembali berjalan bersamaku, kembali menikmati senja bersama.

   "Kapan berangkat ke Bandung?"

   "Besok langsung berangkat Dis."

Rasanya aku ingin menangis mendengarnya besok berangkat. Rasanya aku ingin berlama-lama bersamanya.

   "Sama mama?"

   "Iya Dis."

   "Hati-hati ya, jaga diri baik-baik."

   "Pasti Dis."

Dia mengantarku pulang, sampai di rumah ia diajak makan bersama. Dan dia menerima ajakan ibuku untuk makan bersama.

Terimakasih Ilham...

Ternyata CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang