Bukan Dinner Romantis

11 2 0
                                    

Malam ini aku harus menemani si kampret yang lagi patah hati.
Dia bilang jam 7 mau jemput aku.

   "Oke aku siap-siap."

Aku mengenakan dress putih dibawah lutut dengan outer abu-abu serta bando abu di kepalaku. Pakaian santai untuk pergi ke tempat makan sederhana.
Jujur aja nih, aku belum pernah keluar makan malam berdua doang meskipun sama temen.

   "Kenapa dinner pertama gue sama Bayu reseh sih?! Harusnya sama Pangeran gue!"

Tiba-tiba ibu membuka pintu kamarku..

   "Dek, mau kemana?"

   "Mau pergi sama Bayu ma."

   "Kemana?"

   "Makan."

   "Makan di rumah aja, Mama udah masakin."

   "Tapi kan Gladis udah janji ma."

   "Udah makan di rumah aja."

   "Iya ma."

Mama meninggalkan kamarku.
Aku seneng sih mama nyuruh makan di rumah aja, itu artinya aku gak jadi pergi makan berdua sama Bayu.

...

Aku keluar dari kamarku menuju ruang makan.
Aku menarik kursiku.

   "Dek, ditungguin Bayu tuh di depan." Abangku memberi tahu.

   "Suruh masuklah, kata mama kan kita makan bersama."

   "Udah sana pergi sama Bayu." Mama mempersilahkan.

Aneh, mama kenapa jadi berubah pikiran.

   "Tapi... ma?"

   "Gakpapa."

Aish! Jadi pergi juga aku sama Bayu. Gagal bisa first dinner sama pangeranku.

Aku kembali ke kamar, mengambil tas dan handphoneku.

...

   "Kak, nanti jam 9 telpon aku please."

   "Iya gampang."

   "Jangan lupa. Awas aja kalo lupa."

   "Iya bawel."

...

Aku duduk di kursi dihadapannya dan basa-basi ga bermutu ke Bayu.

   "Mau kemana Bay?."

   "Kaki lima aja ya Dis."

   "Yok."

Kaki lima adalah nama salah satu tempat makan di daerahku, terkenal dengan baksonya yang sangat khas. Recomend banget deh pokoknya.

    "Kau cantik sekali malem ini Dis."

   "Biasa aja. Biasanya kan aku juga cantik. Wleee"

...

Aku dan Bayu sampai di kaki lima,

   "Pesen apa dis?"

   "Bakso aja deh."

...

   "Mang, bakso sama es teh 2"

Teriak dia kepada mamang bakso.

   "Dis, menurut lo aku harus gimana?"

   "MOVE ON lah"

   "Caranya?"

   "Ikhlasin dia karena Allah, lepaskan bukan karena keterpaksaan."

(Pesanan datang)

   "Tau gak sih Bay, akutu kesel banget hari ini."

   "Kenapa?"

   "Gara-gara kau. Ini dinner pertama aku sama cowo, tapi kenapa harus kamu sih cowonya."

   "Haha." Bayu tertawa puas sekali malam itu.

   "Malah ketawa sih?!"

   "Serius Dis?"

   "Iyalah. Kan jadi ga romantis."

   "Haha maaf Dis."

   "Maaf maaf! Bayarin! Haha"

   "Iye iye gue traktir"

   "Asyiik! Akhirnya jomblo dapet traktiran."

   "Iya ya Dis, gue baru sadar kalo lo itu jomblo tapi gue curhatin terus."

   "Nah iya betul itu."

   "Tapi, nasihat lo itu emang bikin tenang tau."

   "Bisa aja lo Bay!"

Kemudian dia menceritakan semua keluh kesah dan kesedihannya karena diputusin Rika. Karena dalam sejarah hidupnya, Rika adalah pacar dengan hubungan terlama. Patah hati banget tuh pasti HAHA.

   "Eh Dis.."

   "Ya?"

   "Gue mau nanya deh."

   "Silahkan.."

   "Tadi itu yang duduk sama lo di taman sekolah siapa?"

   "Oh itu. Temen aku."

  "Bukannya dia satu tingkat diatas kita?"

   "Iya."

   "Temen spesial ya?"

   "Ah enggak!" Pipiku merah seketika.

   "Itu pipinya merah, hayo naksir ya?" Ia mencubit pipiku.

   "Apaan sih." Aku meminum esku untuk menahan rasa malu.

...
Selesai makan ia mengajakku duduk di bangku taman dekat sini untuk menyaksikan indahnya bulan dan bintang yang saling membisu.

   "Dis?"

   "Kenapa?"

   "Btw, cowo itu tadi namanya siapa?"

   "Namanya?" Aku mengulang pertanyaan.

   "Iyaa."

  "Eh siapa ya?" Aku panik mengingat namanya.

   "Lah?"

   "Aku gak tau namanya."

   "Hah? Ngobrol berdua gak tau namanya?"

   "Abisan kalo deket dia gerogi sih Bay. Jadi lupa nanyain namanya."

   "Lu suka sama dia?"

   "Iya." Aku senyum-senyum sendiri.

Ha ha ha kok tiba-tiba jadi lupa gini sih namanya dia? Emang aku belum sempet kenalan ya?

   "Dis, pulang yok. Mau hujan kayaknya"

Hujan? Langit cerah begini dibilang mau hujan??

Aku melirik jam tanganku, masih setengah 9 pantesan abangku belum nelpon.
Muka Bayu makin sepet aja sih makin malem? Kenapa ya?

   "Kok muka kau makin sepet sih Bay?"

   "Enggak papa. Yok pulang" dia beranjak dari tempat duduknya.

   "Udah curhatnya?"

   "Udah."

Aku heran sama Bayu, aneh deh. Ah yaudahlah bukan urusan aku juga, lagian tugas aku kan cuma dengerin dia curhat.
.
.
.
.
Vote nya ya guys jangan lupa.
Makasih :)

Ternyata CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang