28. Canggung

2.5K 235 9
                                    


Canggung.

Satu kata itu mungkin yang bisa mendefinisikan keadaan yang terjadi antara Azka dan teman-temannya sekarang, mau noleh aja canggung apalagi memulai obrolan, semuanya hanya fokus pada hidangannya masing-masing.

Juna yang tidak tahan dengan situasi inipun segera menyenggol Umar di sampingnya, Juna berbisik pada Umar dengan suara yang rendah, iyalah kalau keras-keras suaranya, bukan berbisik namanya, "Mar, ini mah persis kaya waktu lo ngelamar si Fitri ini, udah tegang, keringet dingin pula." bisik Juna.

Umar mengangguk membenarkan, "Iya lo bener Jun, lagian kenapa coba si Azka bawa si Angel, jadi ribet kan." bisik Umar balik.

Hendi yang melihat kedua temannya berbisik-bisik langsung mendekatkan badannya ke arah mereka berdua, lalu Hendi ikut berbisik, "Stt.. ngomongin apaan? Ajakin gue dong!"

Halimah rupanya menyadari situasi ini, sebenarnya dari tadi ia juga sudah menyadari, namun untuk sekedar beranjak rasanya sulit sekali.

"Mm.. aku izin ke belakang." tanpa menunggu balasan dari siapapun, Halimah langsung beranjak dengan membawa tas tangannya.

Azka hanya bisa menatap kepergian Halimah dengan sendu, ayolah kenapa jadi seperti ini?

Juna menghembuskan nafasnya, "Sori, Az, gue gak ada maksud bikin situasi yang menegangkan kayak tadi. Gue.. gue niatnya cuma mau nemuin lo sama dia, gue gak tau kalo lo udah jalan sama Angel, lo gak pernah cerita." Ujar Juna yang mendapat anggukan dari Umar dan Hendi.

"Gak pa-pa, Mar." jawab Azka lesu.

"Gue gak ada apa-apa sama Azka guys, believe me! Gue sama Azka emang gak sengaja ketemu di London, dan karena berhubung Azka kenalan gue, jadi selama disana, apa-apa pasti gue ke Azka. Dan tadi.. gue niatnya minta temenin Azka buat beli buku, dan Azka ngajak gue buat ngumpul sama kalian," Angel menghela nafasnya, "Sori, kalo karena ada gue, kondisinya jadi runyam gini." Angel memandang satu persatu cowok yang ada di meja tersebut.

"Gue pamit." setelah itu, Angel beranjak dari duduknya lalu pergi dari Kafe tersebut.

"Ck.. Az! Lo yah udah tobat kagak begajulan, kok sekarang malah jadi playboy? Siapa yang ngajarin hah?! Sini biar gue gibeng tuh orang." Azka dan semua yang ada disana terkekeh mendengar penuturan Umar.

Oke, suasana sudah mencair sebelum-

"Mm.. aku pamit pulang yah? Afifah pasti nungguin." Halimah melempar senyum tipisnya pada orang-orang yang ada disitu lalu beranjak pergi.

Azka hanya menatap kepergian Halimah tanpa niat mengejarnya sedikitpun.

"Azka! Kalo lo laki, kejar dia sekarang! Gue tau, lo sayang sama dia, perjuangin dia sebelum ada orang yang mau berkorban buat dia." kata Hendi dengan makna terselubung di dalamnya.

Ingatkan Azka bahwa temannya ini memang ada rasa pada Halimah, gadis pujaannya.

Tanpa menjawab ucapan Hendi, Azka langsung beranjak dari kursinya, untuk mengejar Halimah, mengejar cintanya.

"Jun! Jun! Live Ig Jun! Bentar lagi bakal ada Drama Korea versi Indonesia." kata Umar yang mendapat anggukan dari Juna.

"Ide bagus, Mar."

》》》

arjunabrtyd memulai siaran langsung, tonton sebelum berakhir!

Azka mengejar Halimah, gadis itu belum jauh, entah sedang apa di pinggir jalan, menunggu taxi, mungkin?

"Halimah Azzahra!!" seru Azka, Halimah menoleh ke arahnya.

Dengan langkah lebar, Azka menghampiri Halimah yang mematung di tempatnya.

[1] Halimah, I Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang