Akhir Cerita // END

5.3K 261 102
                                    

hai?










---







Ditemani semilir angin yang menerbangkan kerudung syar'i-nya, wajahnya bercahaya karena pantulan sang surya yang hendak meninggalkan peraduannya digantikan sang rembulan yang tak pernah lupa menerangi setiap malamnya.

Di bangku kayu, dekat danau gadis itu, Halimah Azzahra tengah memangku sebuah kotak berpita pink yang begitu mencolok.

Tangannya membuka tutup kotak itu perlahan. Tak lama senyum manis di bibirnya terbit melihat apa yang ada di dalam kotak tersebut.

Kumpulan foto-foto yang dicetak polaroid. Fotonya beraneka ragam, tapi tangan Halimah terulur mengambil sebuah foto, itu foto dirinya saat bermain gelembung di Bogor waktu itu.

Tangannya kembali meletakkan foto tersebut ke dalam kotak. Pandangannya beralih pada selembar kertas yang dilipat sedemikian rupa, tak lupa pita pink yang mempercantik kertas tersebut.

Halimah terkekeh, sangat suka kah Azka pada warna yang identik dengan perempuan tersebut?

Dengan perlahan Halimah mengambil kertas tersebut lalu membuka pitanya perlahan.

Halimah tersenyum simpul melihat tulisan Azka yang layaknya ceker ayam.

Ah, ingatannya kembali terlempar saat Azka dulu juga mengiriminya sepucuk surat, dan suratnya masih tersimpan rapi di lemari pakaian Halimah.

Halimah mulai membaca kalimat per kalimat yang ditorehkan Azka di kertas putih tersebut, kadang bibirnya terangkat kala membaca kalimat yang menurutnya lucu. Kadang juga matanya berkaca-kaca ketika membaca kalimat yang cukup menyentuh hatinya.

Surat dengan diakhiri lambang love itu didekap erat oleh Halimah di dadanya. Ia sedih mengetahui fakta bahwa sang penulis surat sudah tidak ada lagi di dunia fana ini.

Iya, pesawat yang ditunggangi Azka mengalami kecalakaan. Tidak ada korban yang selamat karena pesawat jatuh di perairan.

"Sekali lagi, makasih udah menaruh rasa padaku yang bukan apa-apa ini."

"Mbak 'Mah?"

Halimah mengusap air mata yang mengalir di pipinya lalu menoleh pada Afifah yang barusan menyentuh pundaknya.

"Kenapa Fah?"

"Udah ditungguin sama abi-umi di teras."

"Yaudah kalo gitu mbak kesana dulu."

Saat Halimah hendak berlalu, tangannya di tahan oleh Afifah, "Ada Mas Yasin juga mbak."

Halimah menyunggingkan senyumnya, "Mbak kesana Fah, kamu masih mau disini?" tanya Halimah. Afifah mengangguk menjawab pertanyaan Halimah.

Saat Halimah berlalu, Afifah langsung menolehkan tatapannya ke arah kotak yang Afifah tahu betul siapa pemiliknya beserta orang yang memberikannya.

"Mas Azka, Mbak 'Mah mau dilamar loh, Mas Azka doain yah semoga ini yang terbaik buat Mbak 'Mah."

Afifah segera merapihkan kotak yang tergeletak di bangku kayu yang tadi di duduki Halimah, lalu ia membawa tungkainya pergi dari tempat tersebut.









Assalamualaikum Ra...

Keitung udah dua kali aku ngirimin kamu surat kayak gini.
Aku harap kamu gak risih yah.
Gimana yah aku ngomongnya, pusing juga udah deh langsung keintinya, gak pernah bosen aku bilang ke kamu kalo; Plis tunggu aku Ra, aku bener-bener serius sama kamu.

Ingin kamu jadi orang pertama yang aku lihat waktu aku bangun tidur, ingin kamu yang nyalamiku waktu sholat berjamaah. Ah mungkin keliatannya gombal, tapi itu beneran Ra, trust me!

Apalagi ya? intinya cuma itu aja sih, aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku ngerasa kalo kamu itu orang yang tepat buat aku.

Soal jodoh atau bukan, pastinya aku gak akan memaksakan, tapi aku selalu berdoa yang terbaik untuk kita berdua.

Eh Ra, gak tau ini cuma perasaanku aja apa gimana yah, kok aku kebayang-bayang mati mulu sih, serem banget kan.

Aku tau kalo aku belum jadi orang bener, apa ini teguran dari Alloh supaya aku lebih baik lagi yah?

Intinya, cielah dari tadi intinya mulu perasaan tapi gak tamat-tamat ini surat, kayak kata Virgoun sih Ra, 'Kan teramat panjang puisi, tuk menyuratkan cinta ini.' ini cringe parah :")

Oke, ini intinya yang terakhir, kalo bener umurku gak cukup untuk memenuhi janjiku, aku cuma minta kamu jangan pernah lupain aku, kalo nanti kamu punya anak ceritain tentangku boleh kali, tapi aku lebih ngarep anakmu anakku juga hehe.

Jadiin aku bagian dari perjalan hidup kamu ya, Halimah Azzahra :)

At least, I Love You♡

Tertanda,
Azka Prasetya, 2017




































---

Maaf telat banget ini mah :)
Makasi buat yang udah baca.
Salam hangat, Siva P, 2k19

Assalamualaikum...

[1] Halimah, I Love You [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang