Part 10

6.8K 542 31
                                    

Happy Reading

Zona Baper🙈

Yang jomblo yang jomblo, peluk gulingnya Nduk😂
...

"Kak ini kan gak jalan pulang?" tanya May sambil menguyah kerupuk yang selalu ia bawa kemana-mana.

"Iya, kita makan malem di luar aja," jawab Pangeran, masih fokus menyetir tidak menoleh sama sekali.

"Dinner romantis?" Mata May berbinar-binar.

"Enggak sih, makan malam biasa aja."

"Yah, tapi gak papa deh. Pokoknya makan malam di luar. Udah romantis mah itu." May menyemangati diri sendiri.

May lebih banyak bicara dari pada Pangeran, Pangeran hanya menanggapi dengan jawaban-jawaban singkat. Terkadang cuma menanggapi dengan anggukan kepala atau gelengan kepala. Meski mendapat respon seminim itu, May tidak kapok mengajak Pangeran mengobrol.

May menceritakan apa yang ia alami seharian ini dengan ceria, dan Pangeran menjadi pendengar yang baik budi.
..

"May." Pangeran menahan lengan May yang hendak membuka mobil.

"Kenapa Kak?" tanya May, mengerutkan keningnya.

"Jilbabnya jangan dililit kayak gini ya, aura cantiknya gak keluar. Lebih bagus diginiin." Pangeran menurunkan lilitan jilbab May, hingga menutupi dada.

"Kamu ada jarum pentul lebih?" tanya Pangeran.

"He'eh, ada Kak."

May mengambil jarum pentul dari dalam dompet yang berisi pernak-pernik jilbab dan alat make up nya.

"Nah lebih bagus lagi kalau ditaruh jarum pentul di bagian ini, kalau ditiup angin enggak terbang-terbang." Pangeran menyematkan jarum pentul di antara belahan jilbab May di bagian tengah.

"Mengulurkan jilbab sampe menutupi dada itu tata cara menutup aurat yang baik dan benar untuk seorang muslimah." Pangeran mengusap puncuk kepala May seperkian detik.

"Aku suka," ucap May dengan tatapan berbinar.

"Suka apa?" tanya Pangeran.

"Suka cara Kakak nasehatin aku." May menangkup kedua pipinya sendiri, menatap Pangeran dengan tatapan berbinar.

"Udah ayuk turun."

"Tapi gak papa nih kita makannya di Rumah Makan Padang? Tempatnya juga sederhana loh," tanya Pangeran.

"Iya gak papa Kak, aku pemakan segalanya kok," jawab May dengan polosnya.

Pangeran terkekeh pelan, wanita yang telah menyandang status sebagai istrinya ini benar-benar kelewat polos.

"Ganteng," puji May blak-blakan.

"Kakak ganteng banget kalau senyum gitu, sering-sering senyum ya." May memamerkan senyum polosnya.
...

May makan dengan lahap, benar dia bukan wanita pemilih kalau soal makanan. Apa aja iya makan, asal itu halal. Pangeran sempat takut kalau-kalau May hanya bisa diajak makan ke restoran mahal dan berkelas. Bahkan May tidak sungkan-sungkan makan menggunakan tangan.

"Kok aku baru tau ya, ada Rumah Makan Padang seenak ini. Mantap betul," ucap May di sela-sela makan.

"Ini Rumah Makan langganan aku May," jawab Pangeran.

"Sering-sering ya ajak aku ke sini Kak Elan."

"Jangan manggil Kak Elan dong,"protes Pangeran.

"Ucul tau Kak, Kak Elan." May nyengir kuda.

Pangeran untuk Maymunah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang