Part 20

16.5K 1.3K 127
                                    

WARN!! Carefull with typo(s)!!!
*
*
*

  
  
   
  

  
 

CKIITTT
 

 

"Kalian tidak apa-apa?"
 
  
  

Jungkook diam. Tidak. Ia seharusnya baik-baik saja. Mobil mereka bahkan tidak menabrak apapun.
Tapi bayangan mengerikan dua tahun yang lalu membuat sekujur tubuh Jungkook terasa membeku.

Kilasan-kilasan kejadian itu berputar terputus-putus di otaknya, seperti kaset rusak namun hanya menampilkan kejadian mengerikan saja. Merahnya darah nampak mengerikan.
Visual sang ibu yang penuh luka dan berlumuran darah dengan mata terpejam rapat itu merupakan ingatan yang tak ingin Jungkook buka. Tapi insiden ini seolah menjadi pemicu ingatan lama dan terburuknya itu keluar dari persembunyiannya. Menampakan wujudnya, membuat Jungkook kembali merasakan rasa bersalah yang amat dalam. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ingatan-ingatan itu enggan menyingkir dari otaknya. Terasa sakit.
  
  

"Y-ya! Kau tak apa?"
 

Jungkook mendengar suara Yoongi, ia bahkan tak tahu jika Yoongi menggenggam tangannya yang bergetar. Tatapan kosong dengan guratan ketakutannya beralih pada Yoongi, memburam seiring matanya yang terasa panas dan berair, yang akhirnya jatuh menuruni pipinya.
 

"H-hyung.. mian-hae.." Suara itu amatlah lirih hampir-hampir tak terdengar.
 

Yoongi maupun Jimin dan Taehyung, ketiganya terdiam mendengar kata maaf Jungkook. Seolah saat itu juga mereka melihat titik terlemah Jeon Jungkook yang selama ini tak pernah mereka ketahui.
 
 

Taehyung saat itu seperti melihat ibunya. Mata itu. Mata bulat Jungkook. Entah mengapa mengingatkan dirinya pada sosok sang ibu. Tak tahu mengapa, ia tak sadar jika matanya telah berair dan satu tetes itu meluncur bebas.
  
 

"Y-Yoongi-hyung!" Seru Jimin dengan tatapan mata tertuju pada jendela di samping Jungkook. Ketakutan besar terlihat jelas di mata Jimin saat itu juga.
 

Yoongi dan Taehyung mengikuti arah pandang Jimin dan seketika keduanya merasakan apa yang Jimin rasakan dengan bercampur serangan panik luar biasa yang membuat otak mereka seolah membeku. Jungkook sendiri hanya memandang kosong pada jendela di sampingnya. Lampu itu menyilaukan mereka semua. Truk besar itu seolah kehilangan kendalinya hingga melaju lurus pada mereka.
 

"Gomawo, hyung-deul.." Jungkook tersenyum tipis.
  
  
  
  

TINN TIINN TIINNNN
 

BRAK!!
   
 
 

  

Kecelakaan itu tak terelakan. Truk bermuatan pasir itu sukses menabrak satu-satunya mobil yang berhenti di tengah-tengah jalan raya. Truk tak bisa berhenti hingga menabrak sebuah bangunan penginapan lama. Mobil putih yang tertabrak, berputar 360° karena titik parah yang ditabrak adalah bagian kiri mobil, tepatnya di bagian penumpang. Dan kemudian mobil menabrak pembatas jalan dan terbalik dua kali.
 
 
  

Yoongi masih berada di kursi kemudinya dengan penuh luka sobek di lengan, kepala, kaki dan masih banyak memar parah. Yoongi dengan kepala yang terasa sangat-sangat berat bahkan ia rasa tak sanggup membuka kelopak matanya ia paksakan terbuka. Darah yang mengalir dari kepalanya membuat penglihatannya memburam. Telinganya seolah tidak berfungsi. Ia tak bisa mendengar apapun selain suara dengungan yang menyiksa. Ketika ia memaksakan lehernya untuk menoleh ke samping kanannya, lehernya seolah terbakar dan rasa sakit luar biasa membuat ia ingin mengerang namun satu patah kata saja tak bisa ia suarakan.
Adik-adiknya. Yoongi harus tahu kondisi adik-adiknya.
  

Hurt (Story Of Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang