Part 27

16.1K 1.1K 141
                                    

Warn!! Carefull with typo(s)!!!
*
*
*
   
  
   
  
   
   

Pada akhirnya, Seokjin tertidur dengan posisi duduk. Tangannya masih menggengam dan digengam oleh Jungkook. Sungguh wajah Seokjin sangat terlihat lelahnya. Namun jika ditelisik lebih jelas, ada gurat kelegaan yang terpancar dari kakak tertua Kim itu.
  

Yoongi pun ikut tertidur setelah kopi di gelasnya tak cukup ampuh untuk menahan lelahnya. Tidur berdempetan dengan Taehyung dan Jimin.
 

Jika saja Siwon saat ini datang dan melihat mereka. Pasti hati ayah itu sangat bahagia dan tenang. Entah kapan terakhir kali bisa melihat ketujuh anaknya tidur dalam satu ruangan seperti ini. Walau pun bukan tempat yang bagus untuk dijadikan tempat beristirahat. Sayangnya Siwon tercegat dengan pekerjaan kantornya yang menghalangi dirinya untuk pulang. Besok Siwon pastikan ia benar-benar harus pulang.


Waktu terus berjalan. Dingin malam berganti dengan sejuknya pagi, rembulan bertukar peran bersama sang surya.
    

Taehyung membuka mata perlahan, keningnya berkerut tajam saat sadar betapa sempit dan terapitnya ia sekarang. Menoleh ke kiri, mendapati Yoongi yang masih tertidur pulas. Lalu matanya mengedar. Pemandangan yang sungguh membuat hati Taehyung hangat. Terutama ketika sadar jika sang kakak tertua tidur di samping bed dengan tangan menggenggam tangan Jungkook.
  

Seseorang mengetuk pintu dan benda itu terbuka. Seorang perawat laki-laki masuk dan terdiam di tempat ketika menyadari seluruh manusia di dalam kamar rawat itu masih menyelam dalam mimpi.
  

"Pstt! Hei, hei!"
 

Perawat muda tadi menoleh dan mendapati pemuda yang sedang dalam kondisi terapit itu ternyata sudah bangun.
Taehyung memberi gestur agar perawat itu mendekat.

Ketika perawat mendekat, Taehyung mengeluarkan ponselnya dan memberikan benda itu pada sang perawat.

"Bisa tolong kau fotokan kami dari sana?" Taehyung menunjuk sudut kamar arah jam sebelas jika dari posisinya.
  

Perawat tadi mengangguk dan menerima ponsel Taehyung. Ketika ia menjalankan sesuai permintaan Taehyung, ia kembali dan memberikan ponsel di tangannya pada sang pemilik.
  

Taehyung tersenyum cerah menerima ponselnya dan mengucapkan terima kasih. Perawat tadi mengatakan jika Jungkook ada pemeriksaan, jadi dokter akan datang sekitar pukul sepuluh. Setelah mengatakan itu, perawat tadi membungkuk sopan dan keluar dari kamar.
   

Taehyung terus memandangi hasil foto yang baru tersimpan di ponsel miliknya itu. Ia berpura-pura tidur di dalam sana agar sama seperti yang lain. Manis sekali.
  

Ketika Taehyung baru akan terkikik geli saat menyadari jika wajah saudara-saudaranya sangat lucu jika sedang tidur sebuah suara mengintrupsinya.
  

"Ini masih pagi, waraslah sedikit."
  

Taehyung menoleh, mendapati Yoongi yang meliriknya sekilas sebelum dengan susah payah keluar dari himpitan Taehyung dan lengan sofa.
  

"Hehe~ Hyung, wajahmu jelek sekali waktu tidur." Ujar Taehyung.
 

"Hmm." Yoongi memilih tidak meladeni sang adik, lebih baik ia ke kamar mandi. Cuci muka sebelum pulang.
  

Taehyung mendengus kecil lalu ia mulai membangunkan Jimin, lalu Namjoon yang paling dekat dengan dirinya dan kemudian Hoseok. Ketika Taehyung menghampiri Seokjin, ia rasa tak tega membangunkannya. Hyungnya yang satu ini pasti lelah sekali, tapi lebih tak tega membiarkan posisi tidur Seokjin yang tak nyaman lebih lama. Akhirnya Taehyung memutuskan membangunkan sang kakak tertua.
  

Hurt (Story Of Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang