Warn!! Carefull with typo(s)!!!
*
*
*"Karena aku. Benar, bukan?"
Yoongi terdiam begitu pun Seokjin.
"Hyung.. Benarkah itu?" Suara Jungkook bergetar. Ia menepuk dadanya, "Eomma meninggal karena aku, benarkah?"
"JAWAB AKU, HYUNG! AKU MEMBUNUH EOMMA, APA ITU BENAR?"
"Tidak! Kau tidak membunuh siapapun, Jeon Jungkook. Itu hanya kecelakaan!" Jawab Yoongi
Jungkook diam untuk beberapa detik sebelum sebuah senyum kecut terlukis di bibirnya. Bahkan sorot matanya sangat menunjukan betapa sakitnya dirinya.
"Kalian bahkan menyebutku pembunuh, hyung."
Pintu kamar terbuka, menampakan Jimin, Taehyung dan Namjoon yang terdiam di tempat.
"J-Jungkook-ah.." Gumam Jimin pelan. Ia, Taehyung dan Namjoon mendengar semuanya sejak Jungkook berseru keras. Mereka tak berani masuk, hingga pertanyaan Jungkook mengusik Jimin dan membuatnya bergerak untuk membuka pintu.
Tatapan Jungkook beralih pada ketiga hyungnya yang baru saja datang. Melihat ekspresi mereka, sepertinya ketiganya telah mendengar semuanya.
"Bukankah seharusnya kalian tetap membenci pembunuh ini?" Jungkook tersenyum pedih, satu tetes air mata kembali membasahi pipinya.
Ketiganya melangkah masuk. Jimin ingin mendekat, ingin memeluk Jungkook, ingin meminta maaf. Tapi hal yang sama diucapkan Jungkook padanya.
"Jangan mendekat. Kumohon. Pergilah. Tinggalkan aku. Aku.. Hiks.. Aku pembunuh. Aku membunuh eomma.."
Jimin menggeleng, air mata mulai menetes dari sudut matanya. Hatinya sakit ketika kembali diingatkan betapa keterlaluannya dirinya dulu. Betapa egoisnya seorang Kim Jimin dulu.
"Jungkook-ah, kumohon. Jangan seperti ini.." Suara Jimin bergetar.
Jungkook terisak, ia menatap pedih kakak-kakaknya. Ia kira kehidupan mereka dulu memang semanis saat ia sadar dari komanya. Tapi, ketika ingatan-ingatan itu menyelundup memasuki otaknya, semua berkebalikan dari semua senyum dan tawa yang ia terima.
"Kenapa kalian seperti ini? Kenapa berubah? Omong kosong apa yang selama ini kuterima? Bukankah.. hiks.. bukankah aku pantas kalian benci, hyungdeul? Kenapa berhenti?" Jungkook menepuk pelan dada kirinya dan melanjutkan.
"Apa karena ini? Penyakit ini? Kenapa? Hiks.. Aku bahkan tidak meminta belas kasihan kalian! Dan aku bahkan tidak meminta operasi ini! Kalian seharusnya biarkan saja aku mati!"
"JEON JUNGKOOK!"
Napas Seokjin memburu. Ia sudah tidak tahan dengan omong kosong ini.
"Apa, hyung?! Bukankah itu semua benar?! Kalian semua tidak menginginkan kehadiranku! Aku sadar itu! Karena itu aku tidak menerima tawaran operasinya! Tapi kenapa kalian melakukan ini padaku?! KENAPA?!"
"ITU KARENA AKU YANG TERLALU BODOH UNTUK SADAR BAHWA KAU SANGAT BERHARGA DI SINI!" Cukup. Seokjin tidak tahan lagi. Air mata mengalir dari sudut matanya.
Jungkook diam terisak dengan kepala tertunduk.
"Semua ini salahku! Aku yang membuat adik-adikku mengikuti keinginan bodohku. Aku hanya terlalu tolol untuk menerima fakta bahwa kau adalah bagian dari kami juga. Aku yang terlalu egois dengan rasa benci ini! Terlalu bodoh untuk menyalahkan bocah lima belas tahun sebagai penyebab kematian ibunya! Terlalu bodoh untuk menyadari jika semua ini sangat keterlaluan!" Tatapan sendunya menatap sang adik bungsu yang terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt (Story Of Jungkook)
Fanfic[COMPLETE] Cast: Jeon Jungkook (17) Kim Seokjin (25) Min Yoongi as Kim Yoongi (24) Jung Hoseok as Kim Hoseok (22) Kim Namjoon (21) Park Jimin as Kim Jimin & Kim Taehyung (Twins (18)) Saat itu Jungkook berumur sepuluh tahun ketika ia diadopsi oleh ke...