Part 21

17K 1.4K 153
                                    

WARN!! Carefull with typo(s)!!!
*
*
*
  
  
  
   
   
   
  

Taehyung dan Yoongi telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Kamar keduanya bersebelahan, karena kondisi Yoongi itu lebih parah dari Taehyung sehingga memerlukan pemantauan yang lebih intens dibandingkan Taehyung. Karena itu keduanya tak bisa dimasukan dalam kamar rawat biasa yang terkadang satu kamar bisa berisi 2-3 bed.
 

Namjoon memilih menjaga Yoongi dan Hoseok menjaga Taehyung.
   
  
 
  
  

Hoseok mengusap surai coklat Taehyung sayang. Ia tersenyum sedih melihat banyak lebam dan luka menghias dengan kurangajarnya di wajah serta tubuh adiknya itu. Pastilah sakit rasanya, apalagi luka Yoongi yang harus mendapat jahitan. Memikirkan Jimin yang sekarang masih diruang operasi memuat Hoseok agak cemas. Ia tak tahu kabar adiknya itu bagaimana.
 

Dan yang paling dicemaskan Hoseok saat ini adalah adik bungsunya, Jeon Jungkook. Dada Hoseok rasanya sesak sekali mengetahui jika ternyata Jungkook selama ini memiliki penyakit jantung dan tak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya. Terkecuali Seokjin yang baru ia ketahui juga fakta mengecewakan itu.
 

Memikirkan jika sekarang sang adik tengah berjuang di dalam ruang dingin itu membuat Hoseok tak kuasa menahan tangisnya. Ia mencoba menahan suaranya tapi yang terjadi dirinya merasa seolah tercekik.
   

"Hiks.." Hoseok menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya yang sembab. Menatap langit-langit kamar rawat Taehyung kemudian memejamkan mata sejenak. Ia berdoa dan berharap penuh atas keberhasilan operasi Jungkook. Karena Hoseok benar-benar belum siap kehilangan untuk kedua kalinya.
 

"H-hyung.."
 

Suara serak dan lemah itu membuat Hoseok segera membuka matanya kemudian uduk dengan tegap. Pandangannya langsung tertuju pada sang adik yang kini tengah mengerjabkan mata beberapa kali dengan beberapa kerutan dihasilkan di kening.
  

"Tae? Apa yang kau rasakan, heum? Mau hyung panggilkan dokter?" Hoseok sudah hampir memencet tombol diatas ranjang namun tangan lemah Taehyung menahannya.
 

"Hyung.. Yoongi-hyung.. dan Jiminie..." Ujar Taehyung lirih.
  

Hoseok tersenyum lembut, ia mengelus surai Taehyung sayang. "Yoongi-hyung ada di kamar sebelah. Dia baik-baik saja."
  

Senyum tipis tercetak di bibir Taehyung. Ia senang mendengar jika sang kakak baik-baik saja.
 

"B-bagaimana dengan Jiminie? Dia baik juga 'kan, hyung?" Tanya Taehyung lagi.
 

Senyum Hoseok memudar untuk sesaat. Air wajahnya sendu membuat Taehyung merasa cemas akan jawaban yang ia nantikan.
 

"W-wae, hyung? Jiminie baik-baik saja, 'kan?" Tanya Taehyung cemas. Matanya telah berkaca-kaca.
 

Hoseok memaksakan senyum tipisnya, "Jiminie sedang menjalani operasi, Tae.."
 

"M-mwoya?" Tanya Taehyung lirih. Ia menggelengkan kepalanya.
 

"An-ani.. hyung, katakan jika Jiminie tidak separah itu. Katakan, hyung!" Taehyung mencengkram jaket bagian depan Hoseok.
 

"A-aku harus bertemu Jiminie. Hyung jangan halangi aku!" Taehyung berusaha turun dari ranjangnya meski ia merasakan sekujur badannya sakit saat ia bergerak tiba-tiba, ia tetap memaksa turun. Hoseok menahan Taehyung agar tidak nekat. Jarum infus yang menancap di punggung tangan kiri Taehyung bahkan hampir lepas.
 

Hurt (Story Of Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang