Duapuluh Satu

6.6K 416 44
                                    


Suasai sholat shubuh, Aurel memilih untuk mandi agar badannya kembali segar. Untung saja hari ini hari minggu maka tidak sekolah, jika hari sekolah Aurel yakin pasti kedua temannya tersebut akan heboh mengenai mata sembap nya ini.

Setelah selesai mandi, ia mengambil es batu di dalam kulkas kecil yang berada di samping televisi. Di balutnya es batu tersebut dengan sapu tangan lalu dikompresnya ke bagian matanya agar mengurangi bengkak.

Ia melihat jam yang menunjukkan pukul 05.35 Aurel pun berniat ingin jogging, setelah mengganti pakaian Aurel pun keluar kamar.

Aurel menyapa Pak Iman yang sedang membersihkan mobil saat ia ingin memasang sepatu di teras. Selesai memasang sepatu Aurel berjalan ke arah pagar dan terlihat Pak Budi yang sedang duduk bersandar dengan kacamata hitamnya, ia yakin pasti Pak Budi sedang tidur. Karena tak ingin mengganggu, Aurel pun membuka pagar sendiri.

Aurel menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya, setelah itu ia pun mulai berlari kecil menelusuri komplek perumahannya.

***

Pagi minggu ini Arkal di kagetkan dengan suara cempreng milik Zama.

"Kakk, ayo bangunn. Kita mau ke bandung." ucap Zama seraya menarik baju kaos Arkal.

Arkal mengerang kesal.

"Gue gak ikutttt." sahutnya malas-malasan.

"Ya tapi kan lo yang nyetir bang, Kasian kalo mamah yang nyetir. Ayo lah bangun."

Dengan kekuatan tenaga dalam Arkal memaksa membuka matanya. Ia menggeliatkan badannya.

Zama yang sudah yakin Kakaknya sudah bangun pun beranjak keluar dari kamar kakaknya tersebut.

Arkal bangkit seraya mengucek matanya. karena sehabis pulang dari rumah Rey semalam Arkal tidak mengganti baju nya maka dari itu sebelum masuk kamar mandi Arkal pun meronggoh dompet yang biasanya berada di kantong belakang celananya. Namun ia merasa dompet nya tidak ada di kantong belakang ia pun beralih meronggoh kantong samping, Tetap sama. Tak ada.

Arkal pun seketika panik, di periksanya dengan teliti di seluruh kantong celananya namun tetap nihil, ia berjalan mendekat ke arah meja belajar nya, tak ada juga. Di kibasnya kasur yang sudah berantakan tersebut seraya mencari kembali, tetap tidak ada. Arkal kembali mengingat di mana ia meletakkan dompetnya tersebut.

"Malam tadi, ke rumah Rey, main playstation, mesan go food, ngambil dompet, bayarnya kumpulan." ingat sudah Arkal, dompetnya tertinggal di rumah Rey karena setelah mengambil duit ia lupa menaruhnya di kantong celana nya kembali.

Arkal akhirnya memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum mengambil dompet nya di rumah Rey nanti.

Setelah selesai mandi dan siap-siap, Arkal pun keluar dari kamar nya.

"Kita berangkat jam berapa mah?"tanya Arkal seraya duduk di meja makan.

"Jam setengah delapan." sahut mamah nya seraya menyodorkan sepiring nasi goreng untuk sarapan.

Arkal melihat jam, dan ia memiliki waktu setengah jam untuk mengambil dompetnya.

"Nanti aku mau ke rumah Rey bentar ya mah, dompet aku ketinggalan. "

"Ceroboh banget sih kamu, sampe ketinggalan segala. Untung di rumah Rey kalo gak, gimana?" tanya Reyana

"Yaa, maap mah." sahut Arkal seraya menggaruk tengkuknya.

***

Arkal pun sudah di perjalanan menuju rumah Rey. Saat ia berbelok ke arah perumahan Rey, Arkal tiba-tiba menghentikan motornya. Arkal tidak salah liat lagi, genap sudah apa yang terasa ganjil malam tadi. Itu jelas Aurel yang baru saja masuk ke pekarangan rumah Rey.

Arkal pun kembali meghidupkan mesin motornya dan masuk ke pekarangan rumah yang baru saja Aurel masuki.

Setelah melepas hem fullface nya Arkal pun turun dari motor lalu berjalan menuju pintu. Ia menekan bel, tak lama terlihat Bi Surti yang sudah ia kenal membuka kan pintu.

"Rey nya ada gak bi?" tanya Arkal to the point.

"Ada, cuman belum bangun mas."

"Aku langsung ke kamar Rey aja deh bi, soalnya dompet aku ketinggalan." ucap Arkal.

"Oh yasudah, silahkan." sahut Bi Surti.

Arkal pun masuk ke dalam, sambil berjalan ke arah kamar Arkal, ia memperhatikan setiap sekat yang ia lewati, karena siapa tau ia melihat keberadaan Aurel. Namun setelah sampai di lantai 2 Arkal tidak melihat keberadaan Aurel.

Karena ia teringat ingin berangkat ke Bandung, Arkal pun bergegas mencari dompet nya di kamar Rey. Arkal membuka pintu kamar Rey tak terkunci, di lihatkan Rey yang masih tidur Arkal berpikir untuk tidak membangunkan temannya tersebut dan setelah di lihatkan dompet miliknya berada di lantai yang tergelatak bersama kaset-kaset Ps, ia pun bergegas keluar.

***

Setiba nya di rumah Aurel langsung menuju kamarnya, ia memilih untuk mandi lagi karena merasa gerah.

Selesai mandi perut Aurel berbunyi, ia meringis. Aurel lupa bahwa ia belum sarapan. Ia pun keluar kamar.

Sepertinya kedua orang tuanya sudah selesai sarapan karena hanya sisa 2 piring kosong di atas meja makan, dan itu artinya hanya Rey dan dirinya yang belum sarapan.

Selesai sarapan Aurel melangkah menuju ruang tengah, Aurel ragu saat di lihat kedua orang tua nya sedang duduk di sofa depan televisi. Namun dengan memberanikan diri Aurel ikut bergabung dengan kedua orang tua nya.

Ridwan yang sedang membaca koran dan Alena yang nonton televisi seketika melihat ke arah Aurel yang sudah duduk di sofa yang sama, Namun tak berlangsung lama, mereka kembali melanjutkan aktivitasnya.

Dengan perasaan ragu Aurel mencoba untuk fokus menonton televisi. Bukannya nonton, tatapan Aurel malah menerawang saat dimana semua nya berkumpul dengan sesekali mendengar ocehan adik nya, pertengkaran kecil dirinya dengan Rey dan juga canda gurau bersama Ridwan dan Alena.

Semua itu, kebahagiaan yang kini tak pernah lagi Aurel rasakan di keluarga nya.

Seketika dada Aurel terasa nyeri, selalu. Jika ia mengingat apa yang pernah ia lakukan dengan keluarga kecilnya yang dulu harmonis.

***

Rey mengucek kedua mata nya saat matahari menyelinap dari celah gorden jendela kamarnya, ia pun bergegas berdiri karena ingin buang air kecil.

Saat selesai buang air kecil, juga gosok gigi dan membasuh muka Rey mengambil handphone nya yang berada di kasur.

Arkal : td gue ngambil dompet di kamar lo, ketinggalan td mlm. Sengaja gak bangunin, soalnya geli liat iler lo yg banyak nya nauzubillah. Just kidding bro, wkwkwk.

Rey mengernyit saat tahu bahwa dompet Arkal tertinggal, juga setengah kesal karena Arkal mengatakan ia tidur ngiler padahal tidak sama sekali.

Rey : fak yu

Setelah mengirim balasan untuk Arkal seketika Rey terdiam, sambil berdoa semoga Arkal tidak melihat keberadaan Aurel.

*****

Diriku update kawan!!!

Udah tahun baru aja niyy, semoga di tahun baru ini kita bisa jadi lebih baik kedepannya dan bisa meninggalkan hal yang buruk di tahun lalu, Aamiin.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAAA!!!!

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA kissandhug:*






Try to be strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang