Duapuluh dua

5.8K 341 21
                                    

Akhir-akhir ini Aurel lebih memilih tidak ikut kedua temannya ke kantin jika istirahat pertama, karena sebentar lagi ulangan semester akan mulai.

Aurel berjalan sendirian menuju perpustakaan pada jam istirahat pertama, setelah masuk perpustakaan hanya ada beberapa orang yang sedang membaca dan belajar sama hal nya yang akan Aurel lakukan.

Di tengah ia sedang fokus membaca tiba-tiba perut nya sakit, Akhir-akhir ini Aurel tidak teratur makan. Kalau pun lapar terkadang Aurel hanya minum air putih saja.

Aurel memegang perutnya yang terasa nyeri itu, sembari menahan rasa sakit ia mengambil botol minum yang sengaja ia bawa. Namun, setelah minum pun nyeri di perutnya tidak langsung hilang.

Aurel memilih untuk bangkit dari kursi lalu beranjak pergi dari perpustakaan. Sambil memegang perutnya Aurel melangkah menuju kantin. Ia mencari keberadaan kedua temannya, saat Aurel sudah menemukan kedua temannya ia bergegas menghampiri mereka.

Saat sedang sibuk menyantap mie ayam masing-masing, Keysa dan Shilla sontak melihat ke Aurel saat tiba-tiba Aurel datang dengan wajah yang pucat.

"Lo pucat rel, sakit?" Keysa bertanya dengan nada khawatir.

Shilla yang melihat Aurel sedari tadi memegang perutnya pun di buat khawatir dengan keadaan Aurel saat ini.

"Perut gue tiba-tiba sakit."

"Kalo gitu, gue pesanin makan buat lo dulu ya." Shilla segera bangkit walaupun belum ada jawaban dari Aurel.

"Sakit banget ya rel?" tanya Keysa hati-hati, lalu di angguki oleh Aurel.

Tak lama Shilla pun datang seraya membawa nampan yang berisi bubur ayam dan teh hangat, Aurel pun makan dengan sesekali meringis menahan sakit di perutnya.

Setelah selesai makan Aurel menyeruput teh hangat, sakit di perutnya sudah berkurang. Namun, bukan berarti Aurel di perbolehkan oleh kedua temannya untuk ikut belajar di kelas dan di sini lah Aurel berada, di UKS. Aurel memilih untuk tidur agar sakit di perutnya hilang.

***

Jam pelajaran terakhir di kelas Rey sedang kosong, dikarenakan guru yang mengajar sedang menghadiri undangan pernikahan. Maka dari itu Rey pun memilih berjalan menuju UKS, bukan karena ia sakit, melainkan karena matanya yang tak kuat menahan rasa kantuk.

UKS sudah menjadi tempat andalan Rey jika ia sedang mengantuk,karena jika di kelas ia tidak bisa tidur bebas dan akan membuat badan nya pegal, saat ia sudah sampai di depan UKS langkahnya seketika terhenti kala melihat seorang perempuan sedang berbaring di atas ranjang dengan kedua mata terpejam.

Rey mengernyit heran dengan perasaan tidak nyaman, ia pun masuk dengan langkah pelan menuju meja yang berada tepat di samping pintu masuk. Ia membuka buku daftar nama orang sakit yang tergelatak di atas meja tersebut. Rey membaca jelas nama Aurel dan di sertakan sakit apa yang membuat Aurel harus berada di UKS.

'maag, teledor banget sih tu anak sampe sakit gini' batin Rey

Bukannya beranjak pergi dari UKS, Rey malah masuk ke dalam dapur kecil yang berada di UKS tersebut. Ia sedang membuat teh panas, setelah selesai Rey pun meletakkan teh panas tersebut di atas meja samping ranjang Aurel, setelah itu Rey beranjak pergi dari UKS dan mengurungkan niat nya untuk tidur.

*****

Tepat saat bel tanda pulang sekolah berbunyi Aurel pun bangun, saat ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 15.00 seketika ia terkejut.

"Lama banget gue tidur. " ucapnya seraya merubah posisi menjadi duduk. Tak sengaja matanya melihat segelas teh yang masih utuh berada di atas meja sampingnya.

Tanpa menerka-nerka siapa yang membuat teh tersebut Aurel pun meminumnya, karena ia berpikir bahwa petugas UKS lah yang membuatkannya teh tersebut.

Tak lama pintu UKS terbuka dan menunjukkan sosok kedua temannya.

"Gimana, udah mendingan? " tanya Keysa seraya meletakkan tas milik Aurel.

"Udah sehat malah, gegara gue tidur 4 jam."

"Busettt, seenak itu lo tidur di saat kita pusing gara-gara fisika?" sahut Shilla dengan wajah nya yang menunjukkan betapa lelahnya belajar fisika.

Sedangkan Keysa dan Aurel hanya tertawa kecil melihat muka Shilla.

"Ya kan lo pada yang ngelarang gue gak ikut pelajaran. "

"Yaudah deh, kita pulang aja yuk" ucap Keysa tiba-tiba.

"Yuk." sahut Keysa dan Shilla bersamaan.

*****

Saat bel pulang sekolah berbunyi Rey bergegas merapikan alat tulisnya sehingga membuat Arkal heran dengan ketergesaan Rey.

"Lo buru-buru amat, takut ketinggalan bagi-bagi sembako toko depan sekolah lo ya? " tanya Arkal.

"Kok lo tau banget?" sahut Rey seraya memutarkan kedua bola matanya.

"Eh serius, lo beneran takut kehabisan sembako Rey? " sahut Bobby dengan polos sehingga membuat Rey makin geram.

"Ya nggak lah boboboy, gue duluan bro" pamit Rey kepada kedua temannya.

"Kita ikutin yuk, sapa tau Rey beneran takut kehabisan sembako lagi. " ajak Bobby

Arkal menghela nafas lelah dengan ide Bobby, namun tetap ia menyetujui.

Langkah Rey yang terburu-buru itu bukan menuju ke arah gerbang sekolah, melainkan ke UKS. Saat sudah dekat ruangan UKS langkah Rey melambat, sontak saat tiba-tiba pintu UKS terbuka Rey pura-pura membaca mading UKS yang berisikan tentang kesehatan. Ia melirik ingin tahu siapa yang baru saja hendak keluar dari UKS, dan ternyata Aurel dan teman-temannya lah yang baru saja keluar.

Dengan wajah datar, Rey memberanikan diri untuk menoleh ke arah Aurel yang juga sama sedang menatap dirinya, namun saat mata mereka bertemu Aurel terbih dahulu memutuskan menatap ke arah lain dan berlalu mengejar kedua temannya yang sudah terlebih dahulu melangkah meninggakan koridor UKS.

*****

Arkal dan Bobby yang sedang mengikuti Rey pun memilih bersembunyi di balik pohon besar yang terletak tidak jauh dari UKS, tempat yang Rey tuju.

"Kok tuh anak ke UKS ya kal?" tanya Bobby yang berada di belakang Arkal.

Arkal yang di tanya pun tak menjawab
Karena sedang menerka-nerka dengan kejadian yang baru saja ia lihat. Rey membaca mading kesehatan, lalu ada Aurel dan teman-temannya yang baru saja keluar dari UKS, lalu Rey dan Aurel saling bertatapan sekilas dengan wajah yang sulit diartikan.

Merasa di kacangin Bobby pun menjitak jidat Arkal.

Seketika Arkal mengadah kesakitan saat tiba-tiba Bobby menjitak jidatnya yang tak bersalah tersebut.

"Apaansih lo?! "

"Ya habisnya, lo ngacangin gue. " sahut Bobby

"Emang lo ngomong apaan, gue gak denger tadi? "

"Idih, sebudek itu kah telinga lo? Sampai-sampai gak kedengaran? "

"Bodo amat, gue cabut duluan." sahut Arkal lalu pergi meninggalkan Bobby, pikirannya yang terusik dengan kejadian tadi, ia seperti harus mencari tahu ada hubungan apa Aurel dengan Rey.

***

Hi, welcome back!!!!!
Aku tau udah lama bgt gak up, akhir-akhir ini aku kaya lagi gak bisa fokus. Jadi aku minta maaf yaa... (minta maaf mulu dah ni, hehe)

Aku mungkin gak kaya author2 lainnya yang bisa menjanjikan kapan up, jadi terima kasih buat kalian yang masih ada menunggu aku up.

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT YAA

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA *kiss and hug:*

Try to be strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang