7

3K 572 77
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ 7. BOYFRIEND ]

Myungsoo keluar dari tempat perkumpulan itu terlebih dahulu dari yang lain, langsung menuju ke arah Suzy dan memasangkan wanita itu helm walaupun sebenarnya Suzy bisa memasang itu sendiri. Dia bisa memakainya dengan tangannya, tapi Myungsoo tampaknya punya kebiasaan baru― yaitu merapikan rambutnya dan memasangkan helm. Aneh sekali.

"Langsung pulang?" Tanya Suzy, meletakkan ponsel ke dalam tas sandang kecil yang ia bawa lalu membenarkan letaknya di bahu. Myungsoo menggeleng, "kita makan dulu."

"Langsung pulang saja, aku mau makan di rumah."

"Memangnya aku boleh makan di rumahmu?"

"Gila ya? Untuk apa aku membawamu ke rumahku." Suzy menatap nyalang Myungsoo yang dengan wajah santainya mengangkat bahu kemudian, "kalau belum boleh, ya sudah. Kita tetap makan di luar. Aku mau makan siang denganmu." Kalimat Myungsoo tersebut hampir membuat Suzy tersedak air ludahnya sendiri.

"Aku yang bayar kali ini, tak usah pucat begitu wajahnya."

Suzy menyentuh pipi bagian depannya sendiri dengan kedua tangan, mengerling pada Myungsoo kemudian berucap, "siapa juga yang pucat, mengarang saja kau." Dengan nada merajuk.

"Kalau tidak ya sudah, cepat naik. Kita makan bersama." Myungsoo duduk di atas motor dengan mata yang melihat beberapa teman satu komunitasnya yang berlalu terlebih dahulu, Suzy mengikut kemudian. Menaiki motor dan menempatkan tangannya di pinggang Myungsoo.

"Kapan kau akan beli dua helm?" Tanya Suzy, sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

"Nunggu aku kaya."

Lalu Suzy mendengkus, Myungsoo dan semua kalimat apa adanya itu kadang terdengar menyebalkan.

Boyfriend

"Yakin hanya mau makan ini?" Myungsoo melirik Suzy yang duduk di depannya dengan tangan yang memegang sumpit, mengaduk jajangmyeon di depannya agar saus pasta kacang kedelai hitam tersebut merata di seluruh badan mi.

Suzy mengangguk tanda mengiyakan, seketika membulatkan matanya saat Myungsoo meraih mangkuk mi miliknya lalu menggantikannya dengan mangkuk mi yang sudah pria itu aduk duluan, "makanlah." Ucap Myungsoo, terlihat biasa saja. Meletakkan mangkuk jajangmyeon milik Suzy yang belum rata adukan tersebut di depan tubuhnya sendiri. Suzy tersenyum kecil, meraih potongan timun di dalam mangkuknya yang dipotong panjang-panjang lalu mulai mengunyah, melirik Myungsoo sebentar yang terlihat fokus mengaduk mangkuk mi untuk yang kedua kalinya.

"Kalau mau tambah bilang saja." Sambung pria itu lagi tanpa melihat.

"Kau gajian?" sang pria menggeleng, tapi Suzy tak ada niat untuk bertanya lebih lanjut. Akan tidak sopan nantinya jika dia bicara tentang uang saat sedang makan, memilih untuk meraih mi hitam tersebut dengan sumpit lalu mulai makan dengan tenang.

"Daging sapinya empuk, aku suka." Ucap Suzy tiba-tiba, menunjuk ke arah potongan daging sapi yang dipotong dadu dan berbaur dengan saus kedelai hitam dalam mangkuk. Myungsoo mengangguk setuju kemudian, meraih acar lobak yang terpisah dari mangkuk jajangmyeon lalu mengarahkannya pada Suzy. "Makan dengan ini tambah enak," ujarnya dengan wajah santai itu. Suzy entah kenapa jadi berdebar-debar, sikap Myungsoo yang selalu terlihat biasa saja dan natural itu kadang menimbulkan rasa aneh di dadanya.

Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang