--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.--------------------------------------------------
[ 18. BOYFRIEND ]
Pria itu terengah, napasnya naik turun dengan dahi yang sudah basah karena keringat. Walaupun demikian, dia tak menghentikan larinya. Pria itu terus berlari mengelilingi lapangan untuk mengakhiri putaran terakhir, saat telah selesai menjalankan hukuman yang ia terima sang pria terduduk di pinggir lapangan dan mengatur napasnya sendiri.
Jauh di tingkat dua gedung sekolah, Suzy mencuri-curi pandang ke luar. Menghela napas kasihan melihat kekasihnya dihukum keliling lapangan karena tidak mengerjakan tugas kelompok. "Dia sungguh tidak membantu sama sekali?" Berbisik, Suzy berbicara dengan Ji Eun yang menjadi teman sebangkunya. Wanita Lee itu melirik lapangan sekilas, hanya bergerak singkat lalu kembali mendengarkan salah satu teman mereka yang melakukan persentasi.
Kim Myungsoo dihukum oleh guru sejarah Korea, tugas kelompok yang Ji Eun antarkan tidak mencantumkan namanya. Saat guru bertanya kenapa, Ji Eun berucap bahwa Myungsoo sama sekali tidak membantu untuk mengerjakan tugas tersebut. Ajaibnya, Myungsoo tak melakukan pembelaan. Hanya diam dan menerima sangksi atas apa yang Ji Eun tuduhkan. Alhasil, dia disuruh lari keliling lapangan sebagai hukuman.
"Bukannya kalian semalam mengerjakan tugas itu bersama di rumahmu?" tanya Suzy lagi, masih agak berbisik agar tidak mengganggu teman yang lain. Ji Eun masih tetap diam dan fokus mendengarkan penjelasan dari orang yang ada di depan. Suzy menghela napas, kembali melirik ke arah lapangan dan melihat Myungsoo masih duduk di pinggir lapangan guna menghilangkan penat.
◄ Boyfriend ►
Setelah menerima hukuman keliling lapangan, Myungsoo tetap disuruh ke ruang guru demi diberi nasehat oleh guru yang bersangkutan. Suzy rasanya sudah terbiasa menunggu Myungsoo di luar ruang majelis guru, seperti yang ia lakukan sekarang. Wanita itu menyandarkan punggungnya pada dinding dengan kedua tangan yang memeluk sebotol air minum, bel istirahat pertama baru saja berbunyi membuat dia jadi leluasa untuk melakukan apa yang sedang ia lakukan sekarang.
"Menungguku?"
Suzy tersentak kaget, karena suara berat itu dan juga tarikan di tangannya. Myungsoo mengambil botol air minum yang Suzy bawakan, memutar tutup botol lalu meneguknya sembari berdiri. Suzy memperhatikan pria itu dengan wajah mencebik. "Setelah diomeli oleh guru Song, kau masih bisa sesantai ini?" alis wanita itu hampir menyatu, tapi Myungsoo yang telah menghabiskan setengah isi botol hanya tersenyum kecil.
"Aku sudah terbiasa dengan itu, jadi biasa saja." Dia bicara santai, mengembalikan botol air minum itu kepada Suzy membuat wanita itu mendelik.
"Serius, apa yang kau lakukan di rumah Ji Eun semalam? Bukannya kalian membuat tugas?" Tanya Suzy lagi, penasaran. Myungsoo sama dengan Ji Eun, tidak merespon.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia tak mencantumkan namamu?"
"Kau tidak bertanya padanya?" Myungsoo akhirnya membuka suara, berjalan santai menyusuri koridor dengan Suzy yang mengikuti langkahnya beriringan. "Dia tak menjawab. Tunggu― apakah kau membuatnya kesal sampai membuat dia terpaksa menghapus namamu dari sana?"
"Mungkin."
"Mungkin katamu? Myungsoo, jangan bilang kalau kau tertidur saat kalian mengerjakan tugas."
Myungsoo tersenyum kecil, tidak ingin membenarkan ataupun menyangkal. Dia sebenarnya bisa saja bercerita pada Suzy tentang apa yang terjadi antara dia dan Ji Eun, Myungsoo yakin wanita itu sakit hati karena perkataannya hari itu. Tapi― mengingat bahwa Ji Eun dianggap sahabat oleh Suzy membuat Myungsoo jadi enggan untuk bercerita jujur. Terakhir kali dia bercerita tentang kelakuan Ji Eun pada dirinya, Suzy tak percaya. Wanita itu terlalu mudah dimanfaatkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend [END]
FanfictionKadang dia konyol, aneh dan keras kepala. Aku sering kali meneriakinya gila dan juga menyebalkan, walaupun demikian aku mencintainya. Yah― dia pacarku. ©LoveSooji | Published : 26 November 2018.