23

3.3K 529 53
                                    

--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ 23. BOYFRIEND ]

Myungsoo tersenyum kecil saat selesai mengirim pesan selamat malam kepada Suzy yang jelas tidak akan wanita itu balas seperti biasanya, Myungsoo tau kalau wanita itu sedang malu. Kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu masih sangat melekat dipikirannya membuat Myungsoo berbunga-bunga. Siapa yang akan menyangka bahwa Suzy akan menyukainya. Myungsoo sempat berfikir dia tak sebanding dengan Hwang Minhyun yang jelas tampan, kaya, pintar, dan juga populer karena keteladanannya.

Aku benar-benar menyukaimu, Kim Myungsoo.

Senyuman Myungsoo semakin lebar seiring ingatannya kembali mengingat tentang pengakuan Suzy, dia teramat senang sampai menyangka bahwa ini tidaklah nyata. "Kenapa dia manis sekali?" Pria itu jadi malu sendiri, siapapun yang melihatnya sekarang akan berpendapat bahwa dia menjijikkan tapi untungnya tidak ada siapapun di kamarnya saat ini kecuali dirinya sendiri.

"Agh, dia benar-benar manis." Myungsoo membenamkan wajahnya pada bantal, semakin tidak bisa mengendalikan senyuman di wajahnya. Dia rasa dia semakin menyukai wanita itu. Pacarnya, Bae Suzy.

Boyfriend

Suzy tidak berniat untuk menghindari Myungsoo saat mereka bertemu di sekolah, selama perjalanan dari rumah dia sudah meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidak seharusnya malu tapi semua itu hanyalah wacana semata karena sesampainya di kelas Suzy hanya bisa menundukkan kepalanya dan langsung duduk di kursi tanpa bisa menatap Myungsoo sama sekali. Kenapa pria itu datang cepat hari ini? Suzy meruntuki itu di posisinya.

"Kau tak apa?" Ji Eun bertanya, melirik aneh ke arah Suzy yang tak banyak bicara dan hanya menunduk saja di tempat duduknya. Wanita itu mengangguk, sebanyak dua kali tanpa membuka mulut sama sekali.

Aneh, jelas Ji Eun merasa demikian karena Suzy jarang terlihat seperti itu kecuali kesehatannya bermasalah. Wanita Lee tersebut ingin melirik ke belakang saat terdengar suara kekehan, tapi dia tidak melakukan itu karena tidak sanggup melihat Myungsoo apa lagi bertemu tatap. Dia dan sang pria tidak baik sejak kejadian terakhir kali, Ji Eun memutuskan untuk tidak menganggu Myungsoo lagi.

Murahan? Pria itu sangat kasar saat mengatainya demikian, karenanya Ji Eun memutuskan untuk menjauh saja. Masalah Suzy― tampaknya wanita itu masih belum tau kekesalan yang ia pendam selama ini karena Suzy masih memperlakukannya seperti biasa. Myungsoo tidak mengadu ternyata― itulah yang Ji Eun pikirkan.

"Kenapa kau menyengir seperti itu? Apa yang lucu?" Henry yang menjadi teman sebangku Myungsoo mengernyitkan kening saat Myungsoo tiba-tiba terkekeh begitu saja, padahal tidak ada yang mengajaknya bicara.

"Bukan apa-apa." Myungsoo menggeleng, masih melihat ke arah punggung Suzy. Wanita itu tampak ingin berbalik guna mengintip ke arahnya, tapi terus-terusan ragu membuat gelagatnya menjadi sangat lucu. Myungsoo berfikir itu manis.

Boyfriend

Sulit untuk saling menghindari satu sama lain saat mereka berdua berada di dalam kelas yang sama dan tempat duduk pun tidak terlalu berjarak. Suzy tau itu dengan pasti, karenanya dia terus meruntuki dirinya sendiri. Kenapa dia begini? Menggelikan sekali.

"Apa tengkukmu tidak sakit? Menunduk sedari tadi." Pria itu berada di sampingnya, sama-sama mengantri makan siang dan sekarang duduk berdampingan. Ji Eun tidak ingin bergabung dan Suzy tidak bertanya kenapa, wanita itu duduk di meja lain bersama dengan Wendy dan juga Seolhyun.

Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang