Nyatanya meski sudah dimaki dan nyaris diusir oleh Jiae, Johnny tetap bersikukuh ingin tetap di rumah sakit. Untungnya tepat saat itu Sowon dan Wonwoo datang, jadi Sowon berdalih menyeret Johnny sebelum petugas keamanan datang. Yang terjadi justru ketiganya malah berbelok ke taman rumah sakit.
"Ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, keluarga Yeonjung harus tahu kalau ini murni karena kecelakaan." Suara Johnny memecah keheningan, secara tidak langsung ia mengakui jika kejadian ini tidak ada campur aduk ibunya meski sang ibu memiliki dendam khusus pada gadis kesayangannya.
"Aku tahu tapi tidak sekarang, Johnny-ya," sahut Sowon yang duduk di sebelah Johnny.
"Emosi Jiae Noona sedang tidak stabil, bersabarlah. Mungkin tunggu sekitar satu atau dua hari. Lagipula Yeonjung baru saja sadar," timpal Wonwoo yang juga duduk di sisi lain lelaki itu.
Johnny menghela napas panjang, punggungnya disandarkan pada sandaran kursi. "Mereka hanya mengira aku berada di ruang tunggu karena akulah yang menyebabkannya demikian."
"Hal pertama yang umum terjadi, semua akan mengira demikian. Tapi itu wajar karena kau khawatir."
"Bagaimana aku tidak khawatir kalau sehari sebelumnya ada komunikasi intens antara ibuku dan Yeonjung dan membawa-bawa kematian?"
"Tapi...." Wonwoo memotong karena terpikir sesuatu. "Hyung yakin jika ini bukan karena...."
"Bukan," potong Johnny. "Bahkan ibuku sendiri datang kemari dan mencoba menjelaskan semuanya."
"Apa ibu Hyung diberitahu siapa tadi namanya? Haechan?"
"Kurasa begitu."
Kemudian hening lagi, hanya suara semilir angin yang membelai rambut ketiganya yang sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Bisakah aku minta tolong pada kalian itu?"
Baik Sowon maupun Wonwoo saling bertukar pandang heran namun keduanya mengangguk kecil. "Silakan jika kami bisa membantu kami akan bantu."
"Bantu aku bicara pada ibuku dan yakinkan beliau soal keputusan Yeonjung menunda operasiku saat kecelakaan tempo lalu."
****
Awalnya Wonwoo ragu dengan permintaan Johnny, tapi mungkin ini kesempatan yang tepat untuk menyelesaikan semuanya. Semuanya bahkan sampai ke akar-akarnya, membereskan semua benang kusut ini. Menguraikannya kembali dengan utuh tanpa cacat sama sekali.
Dan setelah dijelaskan panjang lebar hingga ke sedetil mungkin, hening kemudian. Tidak ada celah sedikitpun dari penjelasan yang dijabarkan Sowon maupun Wonwoo, karena secara tidak langsung masalah yang dihadapi Johnny juga menyangkut keduanya. Bahkan menyangkut hubungan mereka.
"Sekiranya saya cukup menjelaskan. Jika tidak ada sesuatu atau pertanyaan lagi, kami—"
"Chakkaman!" Yiyoung memotong ucapan Sowon dan sukses menghentikan pergerakan sang gadis baru hendak berdiri.
"Ye, Nyonya? Ada yang ingin Nyonya sampaikan?"
Wanita yang usianya sudah memasuki usia kepala empat namun nyaris tidak terlihat sama sekali itu terlihat ragu, lidahnya seakan kaku untuk mengeluarkan kata-kata yang sedaritadi dipersiapkannya.
"Sebelumnya Saya ingin minta maaf karena sudah menyebabkan semua kekusutan ini, khususnya bagi kalian yang juga ikut terseret."
Wonwoo menarik sedikit garis senyum di bibirnya. "Nyonya tidak salah, Saya memaklumi Nyonya begitu karena sifat seorang ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
고맙다 (Thanks) - (Sowon - Wonwoo) 2.0 ✔️
General FictionSequel 'Wish' (소원) Warning (!!!) : 1. Masih terdapat banyak typo, penulisan kata yang rancu atau pemilihan kata yang kurang tepat. Jangan sungkan memberi kritik, saran dan masukan. 2. Nama para casts di switch antar marga dan beberapa ada yang saya...