CLOSER (가까이)

348 54 9
                                    

Now Playing : Taeyeon – Closer



Suasana begitu awkward bahkan Sowon terkesan sama sekali tidak menikmati acara kali ini, sesekali ia melirik sosok di arah jam dua belas yang sibuk mengaduk makanan tanpa berniat memakannya sama sekali. Gadis itu buru-buru mengalihkan pandangan saat sosok tersebut mendongak, gerakan seperti itu terus berulang beberapa kali.

"Sowon-ah, kenapa diam saja?" Itu suara Jihyo yang bertanya dan sontak gadis itu menggeleng, meski kaku. "Kau sakit?"

"A-Aniyo, aku tidak sakit." Sowon mengusap tengkuknya gugup, senyumnya terukir meski samar.

"Lalu?" Chan kali ini menimpali. "Kau gugup karena ada dia?" lanjutnya sambil menunjuk Wonwoo yang reflek mendongak seiring kunyahan di mulut lelaki itu berhenti.

"MWO?!!"

Sowon dan Wonwoo serentak mengucapkan hal yang sama, kontan saja itu membuat tawa Chan pecah. Bahkan beberapa obrolan harus dihentikan karena suara tawa Chan yang begitu menggelegar.

Wonwoo meletakkan garpu kembali ke mangkuk sedikit kasar, bahkan menimbulkan bunyi 'ting' yang cukup memekakakan telinga. Lelaki tersebut berdiri.

"Aku harus pulang sekarang. Maaf sudah menganggu acara kalian." Wonwoo mengangguk kecil lantas berbalik, tapi dengan cepat Chan berdiri menahan pergerakan Wonwoo yang baru saja hendak melangkah.

"Woahh... woahh... relax, Dude. Kurasa kau begitu sensitif ketika disinggung soal hubunganmu di masa lalu."

Wonwoo melirik tajam, mulutnya terbuka sedikit nyaris mengeluarkan sumpah serapahnya tapi tertahan karena ia masih waras. Apalagi di tempat umum seperti ini.

"Ayo duduk lagi dan habiskan makananmu. Kulihat tadi kau baru sedikit memakannya, kalau tidak enak atau kurang kau bisa pesan lagi."

Wonwoo menepis tangan Chan yang menepuk-nepuk bahunya, lelaki itu kemudian melenggang pergi meninggalkan café. Tidak peduli kalau perbuatannya membuat dirinya dicap tidak sopan, kurang ajar atau sejenis sikap menghormati seseorang.

"Kurasa aku juga harus pergi." Sowon berdiri dari kursinya. "Terima kasih sudah mengajakku, permisi."


****


"Kim Wonwoo, berhenti!"

"Sudah kubilang jangan ikuti aku," balas Wonwoo dingin sambil mempercepat langkah, batinya mulai merapal beberapa kata sakti agar dirinya tidak goyah. Atau minimal untuk kali ini pertahanan yang sudah ia buat tidak runtuh hanya karena Sowon terus menyuruhnya berhenti.

"Kubilang berhenti, ada yang harus kita bicarakan."

"Tidak ada yang harus kita bicarakan."

"Ada." Wonwoo berhenti begitu Sowon berhasil memegang lengannya. "Jebal, kali ini saja."

Satu tarikan napas dari lelaki tersebut terdengar, setelah memantapkan hatinya ia berbalik dan mencoba untuk tidak menatap tajam lawan bicaranya.

"Aku akan mendengarkan."

Sowon perlahan melepaskan tangannya yang sempat menggenggam tangan Wonwoo, rasanya masih samar. Berdebar dan sedikit terasa aliran listrik yang bergerak cepat menuju dadanya.

"Sampai kapan kau tidak jujur seperti ini?"

Wonwoo diam-diam mendengus seakan tahu kemana arah pembicaraan ini. Sudah cukup Sowon menangis di depannya karena kesalahannya sendiri dan ia tidak sanggup jika harus terulang kembali.

고맙다 (Thanks) - (Sowon - Wonwoo) 2.0 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang