LIMA BELAS

306 36 6
                                    

"Kau yakin dengan ini?" Sowon menoleh begitu mereka tiba di depan pintu, tangan gadis itu langsung terlipat di depan dada. Sejam yang lalu, Wonwoo sudah sangat yakin saat Sowon tiba-tiba memutuskan untuk kembali ke rumah dengan sebuah ide gila. Ide gila bertemu dan menyelesaikan semuanya secara langsung bersama Solar.

Tapi nyatanya berbeda. Raut lelaki itu terlihat ragu.

"Kau tidak percaya padaku?"

"Bukan begitu, hanya saja...."

"Apalagi hmm? Kau ragu?"

Wonwoo tidak menjawab, tapi Sowon sudah tahu hanya dari melihat matanya saja. Gadis itu mendekat dan menepuk pelan lengan Wonwoo.

"Kalau kau ragu, seharusnya kau memberitahuku dari awal. Butuh waktu berapa lama lagi agar kau siap?"

Ucapan terakhir Sowon sedikit menusuk, tapi memang ada benarnya. Sampai kapan ia terus bersembunyi dan berlindung di balik sebuah kata pengecut yang dinamakan takut?

"Geurrae, kita masuk." Wonwoo menggenggam tangan Sowon dan berinisiatif menekan bel sebelum akhirnya Sowon sendiri yang membuka pintu sambil menekan kode passcode.

Belum sampai hingga kode terakhir namun pintu sudah terlanjur terbuka dari dalam, tentu saja hal itu membuat keduanya terkejut. Terlebih lagi ternyata yang membuka adalah Solar sendiri.

Hening menyusul, ditambah tatapan Solar yang langsung tidak bersahabat juga gesture tubuh wanita itu menandakan ia tidak senang dengan pemandangan di depannya.

"Apa ini... kejutan?"

"Akan kujelaskan di dalam, sebaiknya masuk dulu."


****


Tidak ada pembicaraan begitu tiba di dalam, bahkan Eric yang baru datang pun tidak dapat memecah kesunyian diantara mereka. Solar yang sedaritadi hanya menatap adiknya dan lelaki di sampingnya pun tidak ada pergerakan untuk memulai percakapan.

"Jadi...."

"Kurasa aku tidak perlu menebak maksud kedatangan kalian kemari," potong Solar saat Eric baru saja ingin membuka pembicaraan, tentu saja itu mengundang tatapan tanya dari sang suami. "Apa kalian kesini untuk meminta restu?"

"Eo-Eonnie!!"

"Mwo? Apa aku sudah pantas disebut pembaca pikiran?"

"Yeobo, yang benar saja," timpal Eric.

"Memang aku harus bertanya apa pada mereka? Melarang mereka bersama lagi? Yang ada mereka justru semakin membangkang. Apa kau tidak tahu pemikiran remaja yang baru mau menginjak usia dewasa?"

"Kurasa Noona harus meralat soal remaja karena kami...."

"Apa?" potong Solar galak saat akhirnya Wonwoo memberanikan diri membuka suaranya. "Lalu sekarang kalian mau apa? Menjelaskan kejadian tolol tempo lalu sampai-sampai salah satu diantara kalian memotong rambutnya asal?"

"Eonnie!!!" protes Sowon, jika saja Wonwoo tidak menahannya mungkin ia sudah menarik rambut hitam milik sang kakak kuat-kuat. Bahkan kalau bisa sampai rambutnya terlepas dari kepala.

"Aku salah lagi?" Entah sejak kapan seorang Jeon Youngsun berubah menjadi semenyebalkan ini. "Jadi cerita atau tidak? Kalau tidak aku dan Eric akan ke rumah sakit sekarang."

"Rumah sakit? Eonnie sakit?"

"Menurutmu?" Solar langsung beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar, kini pandangan teralihkan pada Eric yang entah sejak kapan sudah tersenyum penuh arti.

고맙다 (Thanks) - (Sowon - Wonwoo) 2.0 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang