Nowplaying : Cosmic Girls – Closer To You
"Kita sudah sampai." Setelah nyaris tiga puluh menit larut dalam pikiran masing-masing, akhirnya salah satu dari mereka bersuara begitu mobil berhenti tepat di depan salah satu apartemen. Sejak kejadian cukup tidak mengenakan tadi, baik Sowon maupun Johnny sama-sama membungkam mulut mereka seakan sibuk memikirkan sesuatu.
"Terima kasih sudah mengantarku. Hati-hati di jalan." Sowon membungkuk kecil begitu selesai melepas sabuk pengaman.
"Sowon-ah."
Panggilan Johnny menghentikan pergerakan sang gadis yang hendak membuka pintu mobil, gadis itu menoleh dengan sebelah alis terangkat.
"Hmm?"
Tapi di detik selanjutnya Johnny justru tak kunjung bicara, dan yang keluar dari bibir lelaki itu justru, "Tidak ada. Kau juga hati-hati."
Sowon mengedikkan kepala bingung, kerutan di kening gadis itu semakin menjadi dengan pandangan yang sedikit memicing. "Kau ingin mengatakan sesuatu? Soal... yang tadi?"
Tidak ada jawaban, hanya satu tarikan napas panjang yang terdengar dari seorang Johnny. Laki-laki itu mengalihkan pandangan dan Sowon tahu pergerakan tersebut bisa diartikan sebagai Johnny tidak mau membahas ini.
"Kalaupun kau ingin tahu lebih lanjut, kusarankan kau juga cari tahu dan selesaikan. Daripada penasaran? Tapi kalau kau ingin mengajakku mencari tahu semuanya, aku butuh waktu. Aku... butuh waktu mencerna semuanya." Memang celotehan Sowon terkesan sok tahu tapi di sisi lain ia juga ingin tahu kenapa jadi serumit ini termasuk ada hubungan apa mantan kekasihnya itu dengan mantan kekasih Johnny.
"Tidak harus besok, masih banyak waktu kok." Sowon menepuk-nepuk pundak Johnny. "Adalagi yang ingin kau bicarakan?"
Johnny menggeleng pelan. "Gomawo. Selamat malam, Wish-nim."
"Selamat malam, Sajangnim Yoo."
"Aish... jangan sebut aku begitu. Ya!!" Terlambat. Sowon sudah turun dari mobil dan punggungnya baru saja hilang di balik gedung tinggi itu. Rasanya Johnny tidak pernah tahu jika Sowon punya kecepatan luar biasa jika menyangkut soal lari, atau pernah belajar dari Yuju?
Ah... Sudahlah.
****
Tangan Wonwoo menutup hati-hati pintu bercat biru itu, satu tarikan napasnya terdengar meski ia tahu sosok di dalam kamar berusaha keras menahan tangis. Mau dibujuk seheboh apapun, air mata gadis itu seolah tidak akan berhenti mengalir hingga akhirnya tertidur juga. Semenjak membawa Yeonjung ke apartemennya, Wonwoo jadi tahu kebiasaan sang gadis yang akan terus menangis dan berhenti begitu terlelap.
Langkah kakinya berhenti begitu mencapai dapur, tangannya mengambil satu botol air mineral dingin dari dalam lemari es lalu tak lupa mengambil gelas dan menuangkan air tersebut ke sana. Suara tegukan demi tegukan terdengar seiring air yang mulai terus berkurang dan mengalir menuju tenggorokan.
Sial!
Gelas yang sudah kosong itu harus beradu dengan meja dan menimbulkan suara menggema ke seluruh penjuru dapur, diiringi napas Wonwoo yang terdengar memburu. Rasanya ini lebih melelahkan daripada harus berlari memutari lapangan sepuluh kali.
Tak lama setelahnya, lelaki itu beranjak menuju meja makan dan menarik kursi agar bisa duduk. Tangannya bertumpu di meja sambil memegangi kepalanya sendiri yang terasa berdenyut, rasanya ia seperti menyimpan semua beban di pundaknya. Tidak hanya bebannya sendiri tapi beban orang lain yang ia bawa masuk ke apartemen pun juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/156153590-288-k15238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
고맙다 (Thanks) - (Sowon - Wonwoo) 2.0 ✔️
Ficción GeneralSequel 'Wish' (소원) Warning (!!!) : 1. Masih terdapat banyak typo, penulisan kata yang rancu atau pemilihan kata yang kurang tepat. Jangan sungkan memberi kritik, saran dan masukan. 2. Nama para casts di switch antar marga dan beberapa ada yang saya...