BAB 15 (TAMAT)

5.3K 252 7
                                    

"Evans!"

Pandangan Evans mendingin. Ia tidak menyukai kehadiran Geert di pesta pertunangannya. Andai bukan karena ia adalah kakak ipar Aileen, ia tidak akan mengundangnya.

"Selamat," Geert menepuk punggung Evans dengan gembira, "Semoga engkau berbahagia bersamanya."

Evans tak senang mendapat ucapan itu.

"Jujur saja, aku iri padamu," Geert berkata tiba-tiba, "Aku dulu sangat mencintai Aileen tapi Aileen tak pernah mencintaiku. Ia selalu menolak cinta semua lelaki tanpa alasan. Tapi aku tahu ia telah mencintai seseorang dan sekarang aku baru sadar bahwa pria itu adalah kau. Kau sungguh berutung."

Evans tidak pernah mendengarnya.

"Dulu aku hampir mendapatkan Aileen tapi aku termakan bujukan."

Evans tahu cerita itu.

"Aku berpikir aku menemukan pasangan hidupku di sini tapi aku salah. Sekarang aku menyesal telah melepaskan Aileen. Sekarang aku sadar Denise hanyalah pelarian putus asaku karena Aileen selalu menolak cintaku. Aileen adalah gadis yang baik. Aku tahu itu. Ia sangat berbeda dengan kakaknya yang hanya mau memikirkan diri sendiri itu. Aku benar-benar menyesal sekarang."

"Geert!"

Geert memalingkan kepala. "Sayang aku tidak bisa berbicara lebih lama denganmu. Nyonya mau menang sendiri itu memanggilku. Lain kesempatan kita berbicara lagi."

Evans membalas lambaian tangan kakak iparnya. Ia tersenyum bahagia. Dalam hati ia berpikir mungkin ia bisa berteman dengan Geert. Evans yakin ia pasti bisa. Ia dan Geert sepertinya mempunyai banyak kesamaan.

"Apa yang kau tertawakan?" Aileen yang baru saja tiba keheranan.

Evans berpaling pada Aileen yang memandangnya dengan heran. "Tidak ada," Evans merangkulkan lengannya di sekeliling pinggang Aileen. Sekarang ia bisa bernapas lega.

Aileen memperhatikan Evans dengan kening berkerut.

"Pengantinku tidak boleh seperti ini."

"Aku belum menjadi pengantinmu," protes Aileen.

Evans ingin langsung menikahi Aileen begitu ia membawa Aileen ke hadapan orangnya. Akan tetapi Kathy, ibu Evans, memutuskan mereka harus bertunangan terlebih dahulu setidaknya selama setahun. Tentu saja Evans memprotes hingga Kathy harus memberikan ultimatum, "Ambil Aileen sebagai tunanganmu dahulu atau jangan bermimpi menikahi Aileen!" dan kepada Aileen, ia berkata, "Aileen, kau akan tinggal bersamaku sampai ia mengambilmu sebagai istrinya."

"Tidak," Evans menyembunyikan Aileen di belakangnya, "Ia akan tinggal denganku."

"Apa yang kaupikir akan aku lakukan pada Aileen?" Kathy dibuat kesal oleh ketidak percayaan putranya, "Aku tidak akan melepaskannya pada pria lain sampai kau mengambilnya sebagai istri."

Aileen merasa bersalah. Ia sadar ia adalah pusat pertengkaran ibu dan anak ini.

Aileen memahami keinginan Evans untuk tidak berpisah dengannya. Setelah perpisahan selama setengah tahun terakhir ini, ia pun tidak ingin berpisah dengan Evans. Namun Aileen juga memahami Kathy. Ia adalah seorang wanita tradisional yang menyanjung kehormatan. Ia tidak mau mereka menikah dengan terburu-buru. Ia tidak mau mereka mempunyai bayi sebelum menikah. Aileen juga sadar skandal yang disebabkan oleh kakaknya, Denise, telah membuat cukup masalah untuk keluarga Renz. Tentu setelah skandal tersebut Kathy tidak mau ada skandal lagi terutama skandal Evans Renz.

Evans telah berjanji padanya untuk tidak melampaui kain yang memisahkan tubuh mereka hingga mereka bersatu dalam janji suci. Aileen mempercayai Evans. Hari itu... wajah Aileen memanas teringat hari Evans menemuinya di rumah Wilder.

AILEEN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang