3

86 10 0
                                    

"Timjjangnim, apa malam ini akan ada upacara penyambutan? "Tanya Rose pada jongsuk begitu selesai dengan shiftnya malam ini. Kebetulan shift tim 3 selesai pukul 9,dan kemungkinan mereka akan melakukan acara penyambutan anggota baru.

"Kurasa tidak masalah, June-ya ayo makan malam bersama. Kita perlu mengadakan upacara penyambutan untukmu"ucap jongsuk membuat June tersenyum dan mau tdak mau pria itu harus mengiyakan ucapan ketua timnya.

"Timjjangnim, bukankah shift kita sudah selesai? Bisakah aku memanggilmu oppa? Dan bisakah kita mengajak tim1 dan tim2 mereka juga punya anggota baru,"Tanya Rose lagi.

"Tentu, aku tidak melangmu memanggilmu oppa. Kita hanya bisa mengajak tim1,Rose. Tim2 sudah pulang sore tadi, pasti mereka sudah makan malam bersama"

Disebuah restoran daging kesepuluh orang disana, tim1 dan tim2,berkumpul dan minum minum bersama. Semuanya terlihat menikmati, termasuk chanwoo dan june.

"June-ya kudengar kau lulusan dari universitas luar negri"celetuk lisa yang duduk diantara Rose dan jiyong.

"Ah, ne..."jawab june, dengan senyum canggungnya.

"Jangan canggung begitu, astaga kami tidak akan memakanmu-akh! Hyungg"balas bobby tapi, mino memukul kepalanya membuat bobby berhasil mengaduh kesakitan, sedangkan semua orang yang ada dimeja itu tertawa.

Malam itu, setelah acara makan malam selesai yunghyeong dan chanwoo memilih untuk pulang lebih dulu. Sedangkan para pria lainnya melanjutkan malam mereka, di klub meninggalkan Lisa dan Rose. Lisa sebenarnya ingin ikut ke klub, tapi Rose menahannya.

"Kenapa kau menahanku, hh...padahal aku ingin bertemu dengan Ten"keluh lisa sembari mengerucutkan bibirnya.

"Maaf lisa,tapi bisakah kau menemaniku minum hari ini?"ucap rose, setelah menyuruh pelayan di restoran itu, mengambilkan beberapa beer dan soju. Sebenarnya rose sudah minum 2 gelas soju. Tapi itu belum bisa membuatnya mabuk, tentu saja karna itu hanya 2 gelas.

"Why? Kau ada masalah? Seharusnya kalau ingin minum, ikut saja ke klub. "Komentar lisa kemudian menuangkan soju, begitu pelayan memberikannnya.

"Klub ramai, dan aku akan semakin parah kalau disana. Bisa bisa aku meniduri pria lain dan putus lagi dengan gray oppa. Aku benar benar menghindari itu. "

"Hm...arraseo aku akan menemanimu."balas lisa yang mau tidak mau harus menemani Rose malam itu.

Rose mulai meracau begitu botol beer ketiga habis. Gadis itu memang tidak kuat mabuk, sedangkan lisa pusing namun gadis itu masih kuat dan sadar, lisa tidak banyak minum dan lisa memang kuat mabuk. Semakin lama, Lisa mulai lelah dengan ocehan ocehan rose. Gadis itu terus mengajak rose pulang karna sekarang sudah jam 12 malam. Untung saja restoran itu buka 24 jam.

Mau tidak mau lisa harus menghubungi seseorang lewat ponsel rose. Dan lisa memilih menghubungi Gray.

"Oh! Gray-ssi? "Ucap lisa begitu gray menjawab panggilannya.

"Siapa ini? Rosie? "Tanya gray disebrang sana, cukup ramai dan lisa mengira gray ada di club.

"Ne...bisakah anda kemari,gray-ssi? Kerestoran daging dekat rumah sakit. Dokter park mabuk dan tidak mau pulang, cepatlah sebelum dia mati-augh...roje ya-"ucap lisa tapi rose merebut ponselnya kemudian,berjalam sempoyongan keluar dari restoran itu membuat lisa harus ekstra sabar dengan temannya itu.

Saat Rose ingin memanggil taxi, Lisa mencegahnya. Beruntung saja taxi itu tidak berhenti,dan untungnya gray segera datang dengan suv hitamnya. Lisa benar benar bersyukur karna itu.

"Oh! Oppa...kenapa kau datang kau bilang ingin pergi dan tidak bisa menjemputku..."racau rose yang sekarang tubuhnya tubuhnya sudah seperti akan jatuh, namun gray menahannya dan memasukan rose kedalam mobilnya.

" Trimakasih sudah menghubungiku, bagaimana denganmu...ngg? "

"Lalisa kim."ucap lisa.

"Ah ya, dokter kim..Ingin aku mengantarmu juga? "Tanya gray.

"Anniyo, aku akan menghubungi temanku atau, naik bus. Kurasa taxi juga masih ada. "

"Baiklah, tapi haruskah aku menemanimu? Sampai taxi atau temanmu datang? "Tawar gray membuat lisa menolak mentah mentah tawarannya. Gray hanya menuruti lisa untuk mengantar rose pulang. Rose, semakin meracau tidak jelas, begitu gray mengantarnya pulang.

"Oppa...Ya! Kenapa kau ada disini? Astaga, apa-apa kau benar benar gray oppa? Astaga ahjjusi apa kau mengubah wajahmu menjadi seperti kelasihku. Ck, kekasihku bahkan lebih tampan darimu! "Racau Rose, mungkin ia mengira gray itu sopir taxi. Sedangkan gray yang mendengarnya hanya menahan dirinya untuk tidak memukul kepala gadis disampingnya.

"Duduklah dengan benar sayang, ck"keluh gray saat rose mencoba membuka seatbealtnya.

"Huh?! Apa katamu? Sayang? Astaga ahjjusi, kau sangat tidak sopan. Aku-aku sudah punya pacar dan jangan memanggilku sayang lagi"racau rose lagi. Gadis itu meracau selama perjalanan, hingga ia lelah lalu tertidur. Membuat gray sedikit bersyukur, akhirnya gadis itu lelah juga.


'•_•'

Part yang ini membosankan, terlalu cepat:(

HappenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang