"A-apa?? Menikah?" Ino mengulangi ucapan Hinata. Hinata mengangguk.
"Sekarang aku tahu mengapa si bodoh itu dipaksa pulang" seru Temari.
"Tapi apakah ini tidak terlalu cepat?" Tanya Hinata pada teman-temannya.
"Tak apa Hinata. Bibi Kushina selalu tau yang terbaik untukmu" sahut Sakura.
"Dan bibi Kushina juga tidak akan membiarkan Naruto menyakitimu" tambah Ino.
"Arigatou minna, gomen aku meminta kalian datang disaat jam sibuk begini" ucap Hinata.
"Ini bukan jam sibuk Hinata, ini jam makan siang. Lagipula bukankah kita sudah lama tidak berkumpul seperti ini?" Kata Temari.
"Nah,, betul itu" tambah Ino. Datanglah pelayan membawakan pesanan mereka.
"4 capuccino" ucap pelayan itu.
"Arigatou" seru Hinata. Pelayan itu tersenyum lalu pergi.
"Lalu kapan kau akan menikah?" Tanya Temari.
"Satu minggu lagi"
"Uaaapaa???" Teriak Ino begitu mendengar jawaban Hinata.
"Itu sangat cepat" ucapnya kemudian.
"Etto.. bukankah aku sudah bilang dari awal kalau ini terlalu cepat" Hinata menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hahaha.. benar juga ya" sahut Sakura.
Krincing ... (anggap aja suara lonceng)
"Lihat siapa yang datang" ucap Sakura ketika melihat siapa datang dari pintu masuk.
"Sai-kun.." sapa Ino ketika melihat Sai yang datang bersama Naruto, Sasuke dan Shikamaru. Ralat Narutolah yang membawa pasukannya.
"Kenapa kalian datang kemari ha?" Tanya Temari sinis.
"Tanyalah pada si bodoh itu" ucap Shikamaru malas. Dilihatnya capuccino milik Temari yang masih mengebul pertanda panas. Langsung saja diseruputnya tanpa dosa.
"Itu milikku Shikaaa.." seru Temari.
"Nanti aku belikan lagi" sahut Shikamaru enteng.
"Hei sadako, ayo pergi. Kaa-san memintamu untuk fiting baju* (entah benar ato nggak tulisannya:v)" Naruto membuka suara.
"Tidak bisakah kau sedikit sopan baka. Hinata punya nama" seru Sakura.
"Diam kau jidat" sahut Naruto.
"A-apa?" Sakura mulai emosi. Sasuke yang mendengar sang kekasih dikatai seperti itu segera menjitak kepala Naruto tanpa ampun.
"Itai teme" ringis Naruto.
"Huaahahahah rasakan itu bodoh" seru Ino. Sakura juga ikut tertawa. Hinata yang semula diam juga ikut tertawa. Naruto melihatnya.
"Sial.. dia sangat manis" batin Naruto. Tanpa ada angin apapun, Naruto reflek mencubit pipi Hinata.
"Berhentilah tertawa. Caramu tertawa terlalu manis dasar bodoh" seru Naruto seraya mencubit pipi gembul Hinata. Blush.. sontak pipi Hinata bersemu merah. Sakura, Ino, Temari, Shikamaru, Sasuke dan Ino memandang Naruto dengan tatapan aneh.
Mereka semua tau jika Naruto membenci Hinata. Tapi lihat sekarang. Sadar semua menatapnya,
"Apa?" Ucap Naruto cuek.
"Dasar bocah plin plan" sahut Ino.
"Bodoh" tambah Sakura.
"Gila" tambah Temari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime-chan I Love You ||✅||
FanfictionSebuah kisah tentang Uzumaki Naruto yang terpaksa menikahi jodoh dari ayahnya yaitu Hyuuga Hinata. Hari-hari yang pahit dan penuh penderitaan harus dialami oleh gadis bermanik rembulan itu karena dendam yang dimiliki oleh Naruto. . . Warning⚠️⚠️ •Se...