Sasuke dan lainnya sudah berada di basement mereka. Secepat mungkin mereka bergegas setelah mendapat pesan dari Naruto.
"Sepertinya Hinata diculik"
Naruto menjadi yang terakhir datang dengan raut wajah tak dapat diartikan.
"Hei bodoh.. bagaimana bisa Hinata diculik ha?" Ucap Sakura dengan penuh emosi pada sahabat kuningnya itu.
"Aku tidak tahu Sakura" jawab Naruto pelan.
"Lalu bagaimana sekarang?" Tanya Ino.
"Apakah kita harus lapor polisi?" Tambah Sai.
"Apapun yang terjadi, jangan sampai Kaa-san tahu bahwa Hinata diculik" ucap Shikamaru.
"Lalu bagaimana sekarang?" Tanya Temari.
"Hanya satu orang yang dapat kita percayai sebagai dalang dibalik semua ini" Sasuke mulai angkat bicara.
"Karin.." sahut Sakura.
"Ah kenapa hal itu sama sekali tidak kupikirkan haa?" Naruto mulai emosi.
"Kenapa kau bersikap seperti itu? Bukankah kau sendiri membenci Hinata?" Shikamaru memancing Naruto.
"Bukankah bagus jika dia menghilang dari kehidupanmu?" Tambah Temari.
"Kau bisa bebas dan hidup tenang" tambah Sasuke.
"Kenapa kalian malah berkata seperti itu ha? Bukannya membantuku" Naruto mulai merasa terpojok.
"Kami sedang membantumu bodoh" sahut Ino.
"Sekali bodoh memang tetaplah bodoh" tambah Sai.
"Berhenti memanggilku bodoh mayat" ucap Naruto.
"Kau ingin kami melakukan apa?" Tanya Shikmaru. Naruto terdiam. Semua yang dikatakan teman-temannya memang benar. Disisi lain ia memang sangat membenci Hinata tapi disisi lain ia juga merasa kesepian tanpa Hinata. Ia merasa ada yang hilang dari dirinya.
"Bantu aku mencarinya sampai ketemu" sahut Naruto.
"Karena aku mencintainya.." lanjut Naruto kemudian. Akhirnya Naruto mengakuinya di depan para sahabatnya.
"Itulah yang kami tunggu bodoh. Runtuhkan egomu dan biarkan hatimu melunak" ucap Shikamaru.
"Aarrghh sialan.. kalian mempermainkanku" sahut Naruto kesal.
"Kami tidak mempermainkanmu dobe, kami hanya ingin tahu yang sebenarnya" jawab Sasuke.
"Apa kau masih menyimpan nomor Karin?" Tanya Shikamaru.
"Masih sepertinya" jawab Naruto. Ia segera membuka kontak ponselnya dan mencari nomor Karin.
"Ketemu.." ucap Naruto. Shikamaru mulai beraksi.
.
.
.
"Sepertinya tempat ini sudah kosong sejak beberapa hari yang lalu" seru Ino ketika melihat tempat terakhir dimana signal nomer ponsel Karin berhenti.
"Arrrggh siall kemana perginya brengsek itu ha?" Naruto kembali emosi.
"Ya mana kutahu" sahut Sai.
"Shanaroo.." Sakura menjitak kepala Sai.
"Itai" keluh Sai sambil mengelus kepalanya yang tidak bersalah.
"Lalu sekarang bagaimana?" Tanya Sasuke.
"Biarkan aku berfikir dulu" sahut Shikamaru. Hening. Semuanya terdiam dan larut dalam pikiran masing-masing. Hingga tiba-tiba,
Klunting.. (anggap saja suara pesan masuk)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime-chan I Love You ||✅||
FanficSebuah kisah tentang Uzumaki Naruto yang terpaksa menikahi jodoh dari ayahnya yaitu Hyuuga Hinata. Hari-hari yang pahit dan penuh penderitaan harus dialami oleh gadis bermanik rembulan itu karena dendam yang dimiliki oleh Naruto. . . Warning⚠️⚠️ •Se...