"Putih.." ucap Naruto pelan begitu sadar dari pingsannya. Hanya warna putih yang ada di sekelilingnya.
"Kore wa doko desu ka?" Naruto bangkit dari tidurnya dan melihat sekelilingnya lagi dengan teliti namun nihil hanya ada warna putih dimana-mana.
"Apa aku mati?" Naruto bertanya pada keadaan.
"Memang sepantasnya begitu" seru Naruto kemudian.
"Naruto-kun.." panggil seseorang tiba-tiba. Naruto kenal betul suara itu. Suara istrinya, Hinata.
"Hime?" Sahut Naruto. Benar saja Naruto melihat Hinata disana dan datanglah Naruto yang lain.
"Berhentilah memanggilku dengan suffix -kun sadako!" Ucap Naruto yang lain dengan emosi.
"Gomenne Naruto" sahut Hinata.
"Jangan dekat-dekat denganku"
"Jangan masuk ke kamarku tanpa seizinku"
"Anata ga kirai"
"Hontoni kirai" ia berulang kali mengucapkan kata benci pada Hinata.
"Yamette o, onegai. ." Naruto tak kuat melihat apa yang dilihatnya. Hei bukankah itu kelakuanmu pada Hinata selama ini Naruto?
"Kumohonn jangan katakan seperti itu lagi!" Naruto menangis. Apa itu air mata penyesalan Naruto?
Naruto yang lain itu kemudian pergi meninggalkan Hinatanya sendirian. Hinata mulai menangis. Menangisi keadaan. Naruto berlari menemui Hinata.
"Kumohon Hinata jangan menangisi bajingan sepertiku" pinta Naruto. Namun sia-sia. Ia disana hanyalah bayangan saja.
"Tak apa. Aku yakin Naruto-kun akan memaafkanku" ucap Hinata.
"Aku yang harus meminta maaf"
"Baiklah. Lebih baik aku memasakkan sesuatu untuk Naruto-kun" Hinata bangkit dan pergi ke dapur.
"Kau terlalu baik Hinata"
Naruto semakin sadar, ia sudah sangat keterlaluan dalam memperlakukan Hinata.
"Gomenne himee.." Naruto kembali terisak mengingat akan perbuatannya selama ini. (Terus pake backsoundnya pintu taubat😆)
Tiba-tiba tubuh Naruto diseret paksa oleh seseorang. Tubuhnya semakin menjauh meninggalkan Hinata.
.
.
.
Naruto membuka matanya yang berat dan nafasnya terengah-engah.
"Naru??? Yokatta, kukira kau sudah tiada" ucap Kushina.
"Kaa-san?"
"Iya, aku disini sayang. Tou-sanmu juga disini" sahut Kushina. Naruto melihat sekelilingnya. Ia melihat seonggok manusia kuning tertidur dengan pulasnya di sofa. Siapa lagi kalau bukan Tou-sannya
Naruto ingat sekarang. Kemarin ia dan squadnya bertarung melawan sabit darah untuk menyelamatkan Hinata. Ia pingsan karena kelelahan dan dihajar oleh Kaa-sannya serta Neji kakak Hinata. Tunggu, lalu Hinata?
"Hinata?"
"Hinata baik-baik saja. Ia sudah sadar sejak 2 hari yang lalu." Jelas Kushina.
"2 h-hari?" Naruto terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime-chan I Love You ||✅||
Fiksi PenggemarSebuah kisah tentang Uzumaki Naruto yang terpaksa menikahi jodoh dari ayahnya yaitu Hyuuga Hinata. Hari-hari yang pahit dan penuh penderitaan harus dialami oleh gadis bermanik rembulan itu karena dendam yang dimiliki oleh Naruto. . . Warning⚠️⚠️ •Se...