Kim Sin pt.3

854 62 1
                                    

"Apa kau sudah dengar ? Calon istrimu sekarang sudah tinggal di istana?" Tanya penasehat kerajaan

"Aah, berita benar-benar cepat menyebar. Padahal Ibu mencoba untuk merahasiakannya" jawab Jin tenang

"Tidakkah kau ingin mengunjunginya pangeran ?"

"Aku sudah melihatnya di rumahnya, Ibu benar-benar tidak sabaran. Penasehatku ! Apakah aku benar-benar sudah siap menikah?"

"Kau bicara apa Pangeran, untuk lelaki seumuranmu ini sudah sangat tua untuk menikah. Keluarga mentri Kim selalu menunda pernikahan karena khawatir dengan kesehatanmu"

"Aku rasa dia lebih khawatir pada nasib putrinya yg harus menikahi pria penyakitan sepertiku"

"Mentri Kim bukan orang seperti itu, Raja dan Mentri bahkan sudah membuat janji bahkan sebelum kalian berdua lahir"

"Yah, kadang takdir memang menyedihkan"

"Pangeran, tolong jangan membahas hal seperti itu. Saya yakin bahwa pangeran akan sembuh. Siapa tau dengan menikah bisa membuat Pangeran sembuh" menggoda Jin

"Penyakitku saja belum jelas dan kau bisa menyimpulkan seperti itu? Haha"

"Pangeran, bagaimana menurutmu calon istrimu?"
"Pangeran" berbisik
"Aku pernah mendengar rumor bahwa putri Mentri Kim sangatlah rupawan"
"Walau tidak ada yg tau bagaimana Mentri Kim merahasiakan putrinya hingga tidak ada yg pernah melihatnya tumbuh, tapi pada saat ia lahir bertepatan dengan fenomena 'Bulan Biru'"

"Bulan biru? Apa itu?"

"Aissh, itu saja kau tidak tahu pangeran"
"Jadi Fenomena Bulan Biru adalah hari dimana malam hari dipenuhi oleh cahaya biru yg memantul dari bulan"
"Para tetua Istana sangat menghormati hari itu dan hanya akan terjadi seabad sekali"
"Para Pendeta berkata, bahwa bayi yg lahir pada saat fenomena itu adalah seorang dewi/dewa yg dititipkan dari langit untuk mengukir sejarah di Juseon"
"Semua orang mengetahui hal ini, itulah aku rasa Mentri Kim merahasiakan putrinya"
"Dan yg paling menghebohkan, bahwa Mentri Kim dan Raja sudah bersepakat untuk menikahkan anaknya sebelum peristiwa itu terjadi, bahkan semua orang sudah beranggap bahwa dewi itu akan menjadi Ratu Juseon"

"Ratu Juseon?"
"Tapi, aku tidak bisa menjadi Raja"

"Kau tau? Kenapa Ratu mempercepat pernikahan kalian? Karena Ratu yakin dengan semua itu"

"Maksudnya? Jika aku menikah dengan Sin, berarti aku bisa sembuh dan menjadi Raja?"

"Ratu ingin percaya itu Pangeran"

Tunggu, jika aku menikah dengan putri mentri kim berarti aku bisa menjadi raja. Tapi bagaimana mungkin ?
Apa ibu benar-benar mempercayai rumor Dewi Bulan Biru itu ?
Tapi, aku tidak melihat Sin seperti aku melihat seorang dewi. Aku, tidak melihatnya seperti itu, aku rasa aku tidak mempunyai rasa padanya.

——————

"Jin-aah"

"Ya ! Handal-aah, sedang apa kau kemari? Apa kau tidak membantu di tempat latihan?"

"Hari ini aku libur, tidak ada jadwal latihan. Aku bosan, makanya aku kemari. Kau sedang apa?"

"Aah, aku ingin melukis. Tapi masih tidak tau mau melukis apa"
"Handal-ah,"

"Mm?"

"Apa kau tau sesuatu tentang 'Fenomena Bulan Biru'?"

"Aku tidak pernah mendengarnya"

"Aah, begitu rupanya"

"Kenapa?"

"Tidak ada apa-apa, hanya bertanya"
"Haldal-aah, apa aku boleh melukismu? Aku tidak tau ingin melukis apa sekarang"

"Baiklah"

Aku tidak tau, tapi perkataan penasehat kerajaan tadi sangat menggangguku. Aku ? Menjadi Raja ? Bagaimana bisa ? Haruskah aku mempercayai cerita tetua itu?

Tapi aku tidak melihat Sin seperti seorang dewi, malah gadis yang ada dihadapanku sekarang lebih seperti dewi bagiku.
'HanDal' bahkan namanya adalah bulan.

"Kau harus membuka maskermu"
"Tenanglah, karena hanya ada kita berdua disini"

Kemudian HanDal membuka maskernya, dan yah sekali lagi aku memang benar-benar larut dengan parasnya. Bagaimana bisa seorang budak memiliki wajah dan aura seperti seorang dewi ?

"Apa aku harus tersenyum seperti ini?"

Dan ia tersenyum perlahan menatapku,  mata besar dengan tatapan sayu, hanya dengan sedikit senyuman yg ia berikan sudah dapat membuat jantungku berdegup cepat. Dia seperti racun, dan aku bersedia untuk meracuni diriku sendiri dengan dirinya.

Setiap garis wajahnya, setiap inci kulitnya, geraian rambut yg terbawa angin. Bahkan hanbook lusuh yg ia pakaipun terlihat berkilauan.

 Bahkan hanbook lusuh yg ia pakaipun terlihat berkilauan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sudah selesai?"

"Ah, iya"

"Aku ingin lihat"
"Waah, apa aku memang benar-benar terlihat seperti ini?"

Bahkan dirinya sendiri tidak percaya bahwa ia terlalu indah

"Bagus bukan?"

"Bukan begitu, lihatlah" menunjuk ke wajahnya
"Aku rasa aku tidak terlihat polos seperti ini, hahahahaha"

Dan aku lupa, bahwa sifat HanDal memang tidak seperti seorang dewi.

"HanDal-shi, karena kau sudah membantuku sekarang. Apa kau mau kuajak ke pasar?"

"Ya ! Aku baru saja mau membahasnya ! Mereka bilang bakal ada Fertifal Lampion!"

"Dari mana kau tau?"

"Para pelayan bergosip sedari tadi, tapi mereka sedih karena istana tidak membuat festifal di Kerajaan"

Ah, pasti karena masih berkabung dengan kematian Raja.

"Mau ke festifal?"

"Tentu saja !!"

—————————

Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang