How ?

846 69 1
                                    

...
...
Menjadi pelayan sepertinya sedikit melelahkan.
Selama ini Sin selalu mempunyai pelayannya sendiri untuk melakukan segala hal. Dan sekarang malah ia yg harus belajar mengisi posisi itu.

Sin tidak bisa langsung menjadi pelayan pangeran jin, karena ia banyak melakukan kesalahan dan pada akhirnya berakhir untuk berlatih dan belajar di dalam istana.

"Kau harus belajar dengan benar !" Jelas pelayan istana
"Bagaimana bisa kau menjadi seorang pelayan dengan keadaanmu seperti ini?"
"Ku bahkan tidak mengetahui apapun"
"Huh, kalau bukan karena permintaan pangeran Jin, aku tak akan mau menerima orang sepertimu"
Pelayan istana benar-benar tak habis pikir dengan Sin, bagaimana bisa ia tidak bisa melakukan apapun dengan benar.

"Ya ! Han-Dal, apa kau bukan seorang bangsawan? Bagaimana bisa kau tak bisa melakukan hal-hal kecil seperti ini ?"

Lagi-lagi Sin membuat kesalahan.

"Aku tidak tau melakukannya, tolong jelaskan dengan benar"

"Aarrgh, dimana pangeran Jin memungutmu sih ?"
"Lakukan begini, kemudian begini, mudahkan?"

"Bagaimana ? Begini?"

"Sudahlah, aku pikir kau tidak bisa menjadi pelayan"
"Aku harus berbicara pada penasehat untuk membicarakan perkaramu pada pangeran"

"Lagi pula, kenapa kau menutupi wajahmu?"

"Ah, itu ... wajahku terlalu jelek untuk dipandang. Lebih baik aku menutupinya"

"Handal-a dimana kau bertemu pangeran?"

"Pangeran menyelamatkanku"

"Ceritakan lebih jelas"

"Aku tak bisa, aku berjanji untuk merahasiakannya"

"HanDal- aaa!!"

"Bagaimana belajarnya?" Tiba-tiba suara pangeran Jin mengejutkan mereka

"Ah, salam pangeran" pelayan istana kemudian menundukkan wajahnya untuk menghormati pangeran

"Pangeran!" Sin beranjak dan berseru senang melihat Jin datang

"Tundukkan wajahmu" pelayan istana berbisik dan menggapai kepala Sin untuk tunduk

"Maafkan dia pangeran, sepertinya masih banyak yg harus ia pelajari"

"Baiklah, jadi bagaimana ?"
"Haha, jangan kaku seperti itu pelayan istana! Jujurlah"

"Kalau begitu ... pangeran dimana kau menemukan Handal? Dia sangat sangat luar biasa ! Dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar ! Bahkan hal-hal kecil sekalipun ia tak bisa. Dia selalu berakhir dengan kesalahan!"

"Baiklah, itu yg sedang terjadi Pngeran"
Pelayan istana mengakhiri kata-katanya

"Hahahahaha" Jin tertawa
"Sudah kuduga, Handal-shi, kau berbohong bahaa kau adalah seorang budak bukan?"

"Aaah, bukan begitu" Sin begitu malu

"Aku tidak akan bertanya lebih" tekan Jin yg kemudian tersenyum

Sin hanya tercengang dan merasa senang karena Jin tak pernah mempermasalahkan masa lalunya.

"Jadi, sekarang, kira-kira apa yg bisa kau lakukan ?"
"Aku akan mencoba untuk mencarikan posisi yg sesuai utukmu"

Wajah pelayan istana melongo. Dia heran kenapa pangeran begitu baik pada Sin

"Pangeran tidak perlu melakukan hal seperti itu, dia hanyalah rakyat biasa" jawab pelayan istana

"Tidak, dia sedikit spesial."

Sekali lagi, perkataan Jin membuat pelayan istana terdiam tak percaya.

"Aku suka memanah"

"Memanah? " kini giliran Jin yg terkejut

"Hah, sungguh sangat tidak sesuai denganmu"
"Tapi baiklah, aku akan coba untuk bertanya pada pelatih Kong untukmu"

...
...

"Bagaimana pelatih Kong?"

"Dimana kau menemukannya?"

"Kenapa ? Kenapa?" Jin penasaran dengan reaksi pelatih

"Dia adalah pemanah profesional!"

"Apa?" Kemudian mata Jin beranjak pada Sin yg tengah berlatih memanah

"Apa tidak apa-apa ? Dia seorang gadis?" Tanga Jin bingung

"Apa dia kekasihmu?"

Sontak perkataan pelatih membuat Jin tersedak liurnya sendiri.

"Dimana kau menemukannya? Aku jarang sekali melihat seorang putri bangsawan bisa memanah" jelas pelatih Kong

"Dia .. bukan bangsawan, aku menemukannya dan menyelamatkannya"

"Kau menyelamatkannya? Dia ? Apa tidak dia yg menyelamatkanmu?" Tanya pelatih Kong bingung. Bgaimana bisa seorang pria yg tak bisa berkelahi untuk menyelamatkan seorang gadis yg handal dalam memanah?

"Jangan bertanya lebih, pokoknya situasinga saat itu aku yg menyelamatkannya"

"Bagaimana pelatih Kong? Boleh dia berada disini?"

"Tentu saja, karena kau yg memintanya"

Jin memang sangat akrab dengan orang-orang istana, bahkan para pelayan rendah sekalipun. Mereka sangat bersyukur dengan pangeran Jin. Karena selain hatinya yg begitu baik, dia juga suka bercanda dan ramah kepada semua orang. Sehingga semua orang di istana tidak segan dan menyukainya.

"Apa kau tak mau belajar? Aku rasa dia bisa mengajarimu?" Saran pelatih Kong

"Ayolah, kau tau bahwa aku tak bisa"

"Aku rasa memanah akan baik-baik saja"

"Pelatih Kong !"
"Kau tau aku sudah mencobanya"

"Yah, aku tau, tapi kau bisa mencobanya lagi. Siapa tau karena dia yg mengajarimu, itu akan berhasil" pelatih Kong menggoda Jin

"Dia bukan kekasihku " Jin menghela nafasnya

"Oh iya, kenapa dia memakai masker? Apa dia terlalu cantik sehingga kau menutupinya?"
"Aku yakin kau yg menyuruhnya memakai masker?"

"B-bagaimana kau tau?"

"Tanda matahari itu, bukankah itu milikmu"

Astaga, Pelatih Kong sungguh menebak dengan benar.

"Aku bisa mengenalkan dia sebagai keponakanku, jika kau mau menjadikannya selirmu" godanya lagi

"Pelatih Kong !" Jin menjadi kesal

"Hahahahhaha"

Dia memang cantik, begitu sangat cantik hingga aku rasa tak akan ada yg menolaknya. Terlalu cantik, hingga kau tak sanggup dan pasrah untuk jatuh dalam parasnya.
Perkataan pelatih Kong sungguh sederhana tapi membuat Jin memberi harapan pada hatinya.
"Selir?" Ah tidak, tidak mungkin.

Aku sudah mempunyai tunangan dan akan menikah. Jangan selir, seorang pangeran penyakitan sepertiku tak pantas untuk memiliki banyak wanita.
Aku hanya akan merepotkan mereka.

...
...

Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang