Healer

844 52 1
                                    




"Mmm" memeriksa denyut nadi dengan cermat.

"Mmm" sekali lagi, mencoba untuk memastikan.

"Bagaimana? aku tidak salah bukan?"

"Iya, aku juga merasakan hal yang sama"

"Tapi nadinya masih terasa seperti nadi seorang wanita"

"Iya, tapi ini normal ! dia sudah sembuh !"

Tanpa berfikir panjang ke dua orang tersebut kemudian berlarian keluar istana.


"Pangeran Jin sudah sembuh !!!! Pangeran Jin sudah sembuh !!!!" teriaknya

"Mmmh, siapa yang berisik pagi-pagi begini?" Jin terbangun dari tidurnya

"Pangeran Jin sudah sembuh !!! Pangeran Jin sudah sembuh !!"

"Apa? aku sudah sembuh? bagaimana bisa"


"Mmmh" sesuatu terasa menggeliat di atas tubuh Jin, kemudian Jin mencoba untuk membuka selimutnya. Betapa terkejutnya Jin, melihat HanDal yang sedang tertidur di atas tubuhnya.


"Jin ! Putraku!" Tiba-tiba saja Ratu masuk dengan kedua tabib tadi sehingga Jin dengan refleks menutupi tubuhnya kembali dengan selimut.

"Aku ingin menyaksikannya sendiri, apakah putraku benar-benar sudah sembuh" kemudian ke dua tabib tersebut mendekati Jin.


Gawat! bagaimana jika mereka menemukan HanDal!

Kemudian tabib meraih lengan Jin dan mencoba untuk memeriksa nadinya kembali. Tunggu, tapi itu bukanlah lengan Jin melainkan lengan HanDal. Pantas saja mereka berkata bahwa aku sudah sembuh. Tapi, bagaimana mungkin aku berkata bahwa itu bukan lenganku!

Ibu pasti akan membunuhku, bagaimana bisa seorang pangeran bisa tidur dengan seorang pelayan seperti ini dan aku juga belum menikah !

"Walau nadinya masih lemah, tapi hamba bisa pastikan bahwa ia sudah sembuh Yang Mulia"

"Benarkah? Jin, selama ini kau sudah menderita. Ibu sangat bahagia karena kau sudah sembuh sekarang" Ratu mulai menangis dan mencoba untuk mendekat untuk memeluk Jin.

"Ibu.. aku baru bangun tidur. aku belum cuci muka dan masih sangat kotor. Jangan dekati aku sekarang bu" Jin membuat-buat alasan agar Ibunya tidak mendekat.


"Mmmh" HanDal kembali menggeliat dan membuat suara.


"Suara apa itu?"

"Mmmh, sepertinya aku sudah lapar Ibu. Dan aku ingin bersiap-siap sekarang. Jadi bisakah Ibu dan para tabib untuk meninggalkanku sekarang?" tangkis Jin

"Baiklah Jin, kau bersiap-siaplah. Ibu sudah tidak sabar untuk menyebarkan berita bahagia ini ke seluruh negri"

Kemudian Ratu dan para tabib meninggalkan Jin.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"HanDal-shi, bangunlah"

"Mmmh" Sin mencoba untuk membuka matanya dan

"Aaaahhh..................." Jin dengan cepat membungkam mulut Sin.

"Tenanglah, jangan berteriak"

Sin kemudian beranjak dan duduk menjauh dari Jin.

"Bagaimana aku bisa ....tidur disini?" Tanya Sin

"Aku juga tidak tahu, bagaimana bisa kita berakhir tidur bersama!" Jawab Jin bingung

"Kita tidak melakukan hal-hal aneh bukan?" tanya Sin lagi

"Tentu saja, kita bahkan masih menggunakan pakaian lengkap!"

"Syukurlaah" Sin menghela nafas

"Tapi bukan hal ini yang aku cemaskan !" Seru Jin kembali

"Apa yang kau cemaskan ? kita tidak melakukan apa-apa" Jawab Sin bingung

"Tadi, para tabib salah memeriksaku. Mereka mengira lenganmu adalah lenganku dan membuat keputusan bahwa aku sekarang sudah sembuh"

"Maksudmu? mereka seharusnya memeriksa tanganmu? tapi berakhir dengan memeriksa lenganku?"

"Iya, dan sekarang Ibu sudah mengetahuinya dan akan menyebarkan berita bahwa aku sudah sembuh"

"Tunggu, aku masih belum mengerti. Kau bisa saja berkata pada ibumu bahwa para tabib melakukan kesalahan"

"Apa kau mau Ibuku tau bahwa kita tidur berdua?"

"Aah, kau benar. Jadi sekarang bagaimana? Jika mereka mengetahui bahwa kau sudah sembuh? apa yang akan terjadi?" tanya Sin penasaran

"Yang akan terjadi ... "

"Apa yang akan terjadi ?" Tanya Sin lagi

Penobatan Yoon sudah dibatalkan, Ibu juga masih belum memaafkan Yoon dan sekarang aku sudah sembuh, aku bahkan sebentar lagi akan menikah. Apa ibu akan mengusulkan aku untuk menjadi Raja?


"Pangeran, perlengkapan mandimu sudah selesai. Ratu dan para mentri sekarang sudah bersiap-siap untuk melakukan pertemuan mengenai perihal kesembuhanmu. Beliau menginginkanmu untuk berada di pertemuan juga" suara seorang pelayan di balik pintu


"HanDal-shi, kau keluarlah diam-diam dari sini. Kita akan membahas ini lagi nanti"

"Baiklah"

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

(Flashback di Festival)

"Wah, bagus sekali" Sin terkagum-kagum dengan kecantikan festival

"Apa kau belum pernah pergi ke acara seperti ini HanDal-shi?" tanya Jin

"Bagaimana bisa ada festival di gunung Yang mulia"

Kemudian Sin berlarian kesana-kemari untuk melihat-lihat sekeliling.

"Disini sangat ramai, jangan berlarian seperti itu, kau bisa tersesat" Teriak Jin

Kemudian Sin menunjukkan tangannya untuk bergandengan dengan Jin.

"Huh, kau cepat sekali belajarnya"

Dan mereka berdua menikmati Festival bersama.


"Kau bisa membuka maskermu, disini tidak ada siapa-siapa" kata Jin ketika mereka sudah berhenti di sebuah tempat yang sedang sepi.

"Apa yang kau bawa?" tanya Sin kemudian membuka maskernya

"Arak beras, orang-orang biasanya akan minum beberapa arak beras saat festival. Apa kau mau?" tanya Jin


Sin sebenarnya belum pernah mencoba minuman sejenis ini.

"Oke !!"

....
...
...
Bersambung

Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang