8

782 180 45
                                    

Jungkook membukakan pintu untuk Yerim. Ia membawa gadis itu masuk. Yerim yang merasa berada di lingkungan asing, menggenggam erat bagian belakang jaket Jungkook. Ada rasa takut dan sungkan karena ia menumpang tinggal di tempat orang yang baru dikenal meski Jungkook berulang kali mengatakan bahwa itu bukan masalah besar. Yugyeom yang mengantar mereka berdua tak turut turun karena harus mengantar si kembar pulang sebelum di cari pamannya. Jika dilihat, bukankah avengers sebenarnya hanyalah kumpulan anak-anak biasa? Mereka bukanlah berandalan yang benar-benar berandal. Maka dari itu, Yerim yang orang asing dan tak bisa melihat bisa merasakan bahwa avengers bukanlah orang-orang yang suka berbuat aneh.

Jungkook menghentikan langkahnya membuat Yerim turut berhenti. Gadis itu hanya berani berdiri dibelakang tubuh Jungkook. Ia takut dengan respon dari orang-orang di rumah itu.

“Siapa dia, kak?” tanya Chaeyeon yang menyandarkan kepala di lengan sang ayah sembari memeluk satu toples camilan. Benar-benar si bungsu yang manja.

Pertanyaan Chaeyeon membuat Chanyeol mendongakkan kepala. Sedikit curiga karena baru pertama kali adik pertamanya itu membawa teman selain avengers ke rumah.

Jungkook tersenyum begitu cerah menimbulkan kecurigaan di wajah ketiga anggota keluarga. Kenapa Jungkook tak seperti biasanya.

“Chae, kakak bawakan teman untukmu,” ucap Jungkook. Tangan Jungkook bergerak melepaskan genggaman tangan Yerim di bagian belakang jaketnya. Tanpa ada pergerakan kasar sedikitpun, Jungkook membawa Yerim berdiri disampingnya.

Chaeyeon segera memindahkan toples yang ia peluk dipangkuan ayahnya lalu ia berdiri karena terkejut. “Kak Yerim? Woahh…,” Chayeon berlari menuju Yerim. Ia memeluk gadis yang begitu terkejut dengan reaksi Chaeyeon.

Yunho memindahkan toples dari pangkuannya menuju meja. Ia berdiri untuk mendengarkan penjelasan Jungkook.

“Kak Yerim apa kabar?”

“Baik. Kau sendiri bagaimana?”

“Luar biasa baik. KAk, bagaimana kakak bisa kenal kak Yerim?” tanya Chaeyeon.

Jungkook mengendikkan bahu dengan mata yang berbinar. “Ajak dia ke kamarmu dulu. Aku mau bicara dengan papi dan kakak.”

Chaeyeon mengangguk antusias. “Ayo kak. Di kamar ku lebih bebas berbicara sepuasnya,” Chaeyeon merangkul Yerim yang pasrah dibawa menuju lantai atas.

“Kak…,” tegur Yunho setelah Yerim pergi dengan Chaeyeon.

Jungkook menoleh. “Iya, Pi… Maaf. Nanti aku kenalkan.”

Dengan santai, Jungkook berjalan menuju tempat Yunho dan Chanyeol berada. Ia duduk di sofa dan meletakkan tas kecil yang ia bawa di meja.

“Dia siapa, Jungkook? Kenapa kau membawanya kemari?” Chanyeol mulai dengan sesi interogasinya yang dibenci Jungkook.

“Huftt… Dia temanku dan Chaeyeon, Pi.. kak… Dia gadis yang baik. Aku rasa, dia mendapatk kesulitan ketika di rumah sehingga dia tak bisa pulang. Mungkin dua hari saja. Dia akan menginap selama dua hari. Tak apa kan, Pi?”

Yunho nampak berpikir sejenak. “Dia anak mana? Siapa nama dan orang tuanya? Kau itu membawa anak gadis seenaknya, bagaimana kalau orang tuanya mencari?”

Jungkook duduk dengan tegak. Ia tak lagi bersandar pada sandaran sofa. “Aku merasa, ini ada hubungannya dengan permasalahn keluarga. Dia tadinya mau meminjam uang untuk membayar penginapan selama dua hari. GAdis dengan kekurangan seperti dia menginap di luar seorang diri selama dua hari? Aku tidak tega, Pi. Di rumah ini ada Chae juga. Jadi, biarkan selama dua hari Chae punya teman.”

River Flows In U √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang